KOMPAS.com - Seiring dengan perkembangan teknologi, Badan Pusat Statistik ( BPS) menghadirkan terobosan baru dalam pelaksanaan Sensus Ekonomi 2026 ( SE2026), yaitu melalui pendekatan multimoda.
Dengan multimoda, petugas sensus sudah tidak perlu datang dari rumah ke rumah penduduk membawa kertas dan formulir berlembar-lembar.
Proses pendataan pun tidak lagi mengandalkan satu metode tunggal, melainkan memadukan beberapa moda secara bersamaan agar proses sensus menjadi lebih cepat, akurat, dan nyaman bagi para pelaku usaha sebagai responden.
Dalam SE2026, BPS menerapkan dua moda utama pendataan, yakni Computer Assisted Personal Interviewing (CAPI) dan Computer Assisted Web Interviewing (CAWI).
Baca juga: SE2026 dan DTSEN Jadi Fondasi Peta Ekonomi-Sosial Baru
Kehadiran dua metode tersebut bertujuan untuk menjawab tantangan lapangan yang semakin kompleks, mulai dari padatnya aktivitas pelaku usaha hingga tuntutan efisiensi dalam pengumpulan data.
Dengan metode CAPI, petugas sensus akan melakukan wawancara secara langsung menggunakan perangkat digital sebagai pengganti formulir kertas. Pendekatan ini mampu meminimalkan kesalahan pencatatan sekaligus mempercepat proses validasi data.
Aplikasi yang digunakan petugas dilengkapi dengan fitur pengecekan otomatis, sehingga data yang diperoleh lebih konsisten, akurat, dan dapat segera diproses di tingkat pusat.
Sementara itu, metode CAWI merupakan inovasi digital yang ditujukan khusus untuk pelaku usaha menengah dan besar.
Baca juga: Inovasi Digital untuk Perkuat Loyalitas Bisnis dengan Solusi E-Voucher
CAWI menawarkan fleksibilitas yang tinggi bagi responden karena pelaku usaha dapat mengisi kuesioner secara mandiri melalui website. Pendekatan ini sekaligus menjadi wujud adaptasi BPS terhadap peningkatan aktivitas ekonomi digital.
Untuk mengikuti sensus melalui CAWI, pelaku usaha hanya perlu mengakses tautan yang dikirimkan BPS dan mengisi kuesioner secara online dalam periode pendataan yang telah ditentukan.
Dengan adanya CAWI, proses pelaporan menjadi lebih cepat, ringkas, dan selaras dengan budaya digitalisasi di perusahaan modern.
Pendekatan multimoda yang diterapkan BPS dalam SE2026 bukan sekadar inovasi teknis, tetapi juga upaya memastikan seluruh pelaku usaha, baik besar, kecil, digital, maupun tradisional, dapat berpartisipasi aktif dalam sensus.
Baca juga: Sensus Ekonomi 2026 Perkuat Pemetaan Potensi Perekonomian Regional
Partisipasi pelaku usaha dalam SE2026 dinilai penting karena hasil sensus akan menjadi gambaran menyeluruh mengenai kondisi perekonomian Indonesia.
Dengan metode pengumpulan data yang lebih fleksibel, inklusif, dan efisien, diharapkan dapat meningkatkan kualitas data sensus.
Pasalnya, semakin lengkap dan akurat data yang dikumpulkan, maka akan memudahkan pemerintah dalam menyusun kebijakan ekonomi yang lebih tepat sasaran, adaptif, serta berpihak pada kebutuhan masyarakat dan dunia usaha.