Sensus Ekonomi 2026 Perkuat Pemetaan Potensi Perekonomian Regional

Kompas.com - 18/11/2025, 14:19 WIB
Fikriyyah Luthfiatuzzahra,
Dwinh

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya, bukan hanya sumber daya alamnya, tetapi juga potensi ekonomi di setiap daerah. Namun, sebagian besar potensi tersebut belum tergarap optimal akibat keterbatasan informasi yang akurat.

Banyak wilayah sebenarnya memiliki kekuatan ekonomi yang unik dan khas, tetapi belum tercatat secara utuh dalam peta pembangunan ekonomi nasional.

Untuk menjembatani kesenjangan informasi itu, Badan Pusat Statistik ( BPS) menghadirkan Sensus Ekonomi 2026 (SE2026).

Melalui pendataan menyeluruh terhadap seluruh pelaku ekonomi non-pertanian di Indonesia, BPS berupaya menyajikan potret ekonomi daerah yang lengkap, mulai dari usaha mikro hingga perusahaan besar.

Dengan SE2026, gambaran mengenai struktur ekonomi, sektor dominan, jumlah pelaku usaha, titik-titik pertumbuhan, hingga sektor paling potensial di setiap kabupaten, kota, dan provinsi akan lebih mudah diketahui.

Baca juga: Matangkan Persiapan Sensus Ekonomi 2026, Kepala BPS RI: Data Lengkap dan Akurat Jadi Fondasi Pengambilan Keputusan

Data untuk pemerataan dan pembangunan regional

Data yang dihasilkan dari SE2026 menjadi dasar penting bagi pemerintah daerah untuk menyusun kebijakan pembangunan yang lebih tepat sasaran.

Misalnya, daerah dengan konsentrasi usaha pengolahan pangan dapat diarahkan pada penguatan industrinya, sementara wilayah dengan potensi wisata atau ekonomi kreatif bisa difokuskan pada pengembangan infrastruktur dan promosi.

Dengan kata lain, SE2026 tidak hanya merekam aktivitas ekonomi, tetapi juga membuka peluang pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia.

Mendorong sinergi dan kemandirian daerah

Untuk memastikan keberhasilan SE2026, BPS menekankan pentingnya kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah daerah (pemda). 

Pemda berperan sebagai jembatan antara BPS dan masyarakat untuk memastikan setiap pelaku usaha memahami pentingnya memberikan data yang akurat dan jujur.

Baca juga: Kementerian Ekonomi Kreatif Kerja Sama dengan BPS, Dukung Sensus Ekonomi 2026

Hasil SE2026 juga dapat dimanfaatkan oleh akademisi, asosiasi usaha, dan lembaga keuangan untuk merancang strategi pengembangan ekonomi lokal sesuai karakter dan potensi daerah, bukan sekadar meniru kebijakan nasional yang seragam.

Pembangunan ekonomi regional adalah kunci

Pembangunan ekonomi nasional hanya akan kuat jika fondasi di tingkat daerah kokoh. Sensus Ekonomi 2026 menjadi instrumen penting untuk memperkuat fondasi pembangunan ekonomi regional, yang pada akhirnya mendukung terwujudnya Visi Indonesia Emas 2045.

Dengan data yang akurat dan komprehensif, pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia diharapkan dapat semakin nyata. Sebab, kemajuan bangsa ini sesungguhnya berawal dari keberdayaan daerah-daerahnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com