Matangkan Persiapan Sensus Ekonomi 2026, Kepala BPS RI: Data Lengkap dan Akurat Jadi Fondasi Pengambilan Keputusan

Kompas.com - 17/11/2025, 17:31 WIB
Mikhael Gewati

Penulis

KOMPAS.com - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) RI Amalia Adininggar Widyasanti menekankan bahwa pelaksanaan Sensus Ekonomi 2026 (SE2026) merupakan momentum penting untuk membaca ulang kondisi perekonomian Indonesia secara lebih menyeluruh.

“Data yang lengkap dan akurat menjadi fondasi pengambilan keputusan. Pemerintah maupun pelaku usaha memerlukannya untuk merumuskan kebijakan dan strategi yang lebih tepat sasaran,” ujar Amalia dalam siaran persnya kepada Kompas.com, Senin (17/11/2025).

Hal tersebut dikatakan Amalia saat penutupan Rapat Koordinasi Teknis dan Evaluasi Kegiatan 2025 yang digelar di Jakarta, Sabtu (15/11/2025).

Pertemuan ini menjadi ajang konsolidasi nasional bagi seluruh jajaran BPS untuk menyamakan strategi, memastikan kesiapan operasional, serta mengoordinasikan berbagai tahapan penting menjelang pelaksanaan SE2026 di seluruh Indonesia.

Tidak hanya itu, rakor ini juga dimanfaatkan untuk memperkuat persiapan sepanjang tahun 2025 untuk pelaksanaan SE2026 pada Juni-Juli 2026, termasuk evaluasi berbagai uji coba lapangan yang dilakukan untuk SE2026.

Baca juga: Hasilkan Data Akurat dan Efisien, BPS Hadirkan Inovasi dalam SE2026

Selain itu, dibahas pula strategi komunikasi publik agar pelaksanaan SE2026 mendapat dukungan luas dari masyarakat dan pelaku usaha di seluruh daerah.

BPS menegaskan komitmennya untuk menghadirkan data ekonomi berkualitas, yang mencerminkan dinamika baru, seperti berkembangnya ekonomi kreatif dan ekonomi hijau, serta mampu menjadi rujukan bagi penyusunan program pembangunan ekonomi di nasional maupun daerah.

Dengan SE2026, BPS berharap Indonesia memiliki gambaran yang lebih utuh tentang struktur usaha dan aktivitas ekonomi yang terus berkembang dari tahun ke tahun, rebasing penghitungan produk domestik bruto (PDB), perbaikan frame data nasional, serta memberikan berbagai tinjauan analisis.

Untuk memastikan kelancaran sensus, BPS juga memperkuat koordinasi dengan kementerian, pemerintah daerah, serta asosiasi pelaku usaha.

Kolaborasi ini diharapkan dapat memperluas jangkauan informasi, mempermudah mobilisasi petugas, serta meningkatkan pemahaman publik mengenai manfaat data sensus bagi dunia usaha yang pada akhirnya berdampak pada response rate yang bagus atas pelaksanaan SE2026.

Baca juga: Perkuat Akurasi Pendataan, BPS Gelar Sensus Ekonomi 2026 Berbasis Digital

Salah satu inovasi utama SE2026 adalah penggunaan teknologi digital dalam pengumpulan data. Petugas sensus kini tidak lagi hanya membawa kuesioner kertas, tetapi juga menggunakan tablet yang terhubung langsung dengan sistem pusat yang dijaga keamanannya.

Aplikasi pengisian sensus secara digital tersebut dilengkapi dengan fitur validasi otomatis yang mampu meminimalkan kesalahan input dan memungkinkan pemeriksaan data secara real time.

Data yang dikirim ke server pusat dapat langsung dianalisis untuk mendeteksi anomali atau inkonsistensi, sehingga mempercepat proses pengolahan dan memastikan kualitas data tetap terjaga.

Selain itu, untuk usaha skala besar, SE2026 menyediakan pula fasilitas self-enumeration. Lewat fasilitas ini, responden usaha dapat memberikan isian melalui tautan website yang telah disediakan dan dikirimkan melalui email oleh BPS.

Dengan demikian, responden dapat mengisi dengan lebih nyaman dan mudah, serta dapat dikerjakan sewaktu-waktu tanpa harus menunggu kedatangan petugas pendataan.

Baca juga: Sensus Ekonomi 2026: Fondasi Kebijakan Ekonomi yang Lebih Tepat dan Merata

Inovasi lain yang menjadi kunci sukses SE2026 adalah penggunaan Generative Artificial Intelligence (Gen-AI) untuk chatbot website landing page atau laman resmi informasi SE2026. Penggunaan chatbot akan memudahkan seluruh masyarakat serta responden usaha untuk menggali informasi yang lengkap tentang SE2026.

Selain itu, teknologi Gen-AI juga diimplementasikan pada kuesioner SE2026 untuk mengidentifikasi Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI). Penggunaan Gen-AI akan memungkinkan kategorisasi atau pengklasifikasian jenis usaha responden secara lebih tepat dan presisi.

Dengan demikian, informasi mengenai sektor usaha di Indonesia menjadi lebih berkualitas dan akurat.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com