Perkuat Akurasi Pendataan, BPS Gelar Sensus Ekonomi 2026 Berbasis Digital

Kompas.com - 07/11/2025, 14:55 WIB
Tsabita Naja,
Dwinh

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Perkembangan teknologi telah mengubah pola aktivitas ekonomi di seluruh dunia. Transformasi digital kini berperan penting dalam menentukan daya saing negara, termasuk Indonesia yang memiliki potensi di bidang ekonomi digital dan industri kreatif.

Kedua bidang tersebut membutuhkan pijakan data yang kuat agar Indonesia mampu mengambil keputusan yang tepat di tengah masifnya perubahan.

Untuk memastikan fondasi data akurat, Badan Pusat Statistik ( BPS) berkomitmen melaksanakan Sensus Ekonomi 2026 ( SE2026) dengan pendekatan berbasis teknologi.

Sensus yang dilaksanakan setiap 10 tahun sekali tersebut akan memotret aktivitas ekonomi nasional secara menyeluruh, mulai dari usaha mikro, perusahaan besar, warung tradisional, hingga usaha berbasis digital.

Baca juga: Hasilkan Data Akurat dan Efisien, BPS Hadirkan Inovasi dalam SE2026

Di tengah transformasi digital, SE2026 hadir dengan pendekatan yang lebih modern. BPS memanfaatkan teknologi digital, geospasial, dan sistem informasi mutakhir agar proses pendataan menjadi lebih cepat, akurat, dan efisien.

Petugas sensus tidak lagi bergantung pada kertas dan formulir manual, melainkan menggunakan aplikasi digital terintegrasi yang terjamin keamanannya.

Pendekatan ini akan memudahkan pekerjaan di lapangan sekaligus meningkatkan kualitas data. Melalui integrasi teknologi, data SE2026 dapat dipantau secara real-time, diverifikasi otomatis, dan diolah lebih cepat.

Hasilnya, pemerintah dan pelaku usaha dapat segera memperoleh gambaran terkait kondisi ekonomi terkini.

Baca juga: Media Asing Soroti Fenomena Rohana dan Rojali di Indonesia, Sebut Kondisi Ekonomi yang Lesu

Pemanfaatan teknologi digital dalam SE2026 juga bertujuan untuk menjawab dinamika ekonomi saat ini, yakni menipisnya batas antara aktivitas fisik dan digital.

Contohnya, usaha daring dan pelaku ekonomi kreatif yang kini menjadi bagian penting dari aktivitas ekonomi masyarakat.

Harapannya, SE2026 mampu menangkap fenomena tersebut agar peta ekonomi nasional benar-benar merepresentasikan fakta di lapangan.

Dari data ke aksi

Hasil SE2026 tidak hanya berhenti pada angka statistik. Data yang dikumpulkan akan menjadi dasar perumusan kebijakan, perencanaan investasi, serta strategi pembangunan ekonomi di masa depan.

Pemerintah dapat memanfaatkan informasi ini untuk memahami tren industri, merancang dukungan bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), serta menumbuhkan sektor-sektor baru yang berpotensi menjadi motor pertumbuhan nasional.

Bagi pelaku usaha, data SE2026 dapat dimanfaatkan untuk membaca arah perubahan pasar, mengenali potensi wilayah, serta menyesuaikan strategi bisnis dengan lebih presisi.

Baca juga: Hasil Survei Ungkap Perusahaan RI Mulai Jadikan ESG Strategi Bisnis

Ketika kecepatan dan akurasi informasi menjadi fondasi pengambilan keputusan, hasil sensus ekonomi bisa menjadi bahan bakar utama inovasi.

SE2026 bukan sekadar kegiatan statistik, tetapi bagian dari agenda besar transformasi ekonomi Indonesia. Melalui sensus ekonomi ini, BPS menyatukan dua hal yang selama ini berjalan terpisah, yaitu pengumpulan data dan revolusi industri digital.

Dengan dukungan masyarakat, pelaku usaha, dan teknologi, BPS optimistis SE2026 akan menjadi fondasi menuju Indonesia yang tangguh, adaptif, dan siap bersaing di panggung global.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com