KOMPAS.com - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Tani Merdeka Indonesia bersama Kantor Wilayah Perum Bulog Jawa Timur (Jatim) resmi menjalin kerja sama strategis di Kota Malang, Jatim, Minggu (17/3/2025).
Kolaborasi kedua belah pihak itu bertujuan untuk mendukung pencapaian swasembada pangan di Jatim.
Lewat kerja sama itu, kedua pihak sepakat untuk menyerap hasil panen gabah dari petani sehingga distribusi bisa berjalan lancar dan kesejahteraan petani meningkat.
Selain itu, kerja sama itu juga untuk mengawal dan mendukung Kebijakan Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan harga pembelian gabah kering panen (GKP) para petani menjadi Rp 6.500 per kilogram (kg) melalui Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog).
Baca juga: Mentan: Bulog Wajib Serap Gabah Apa Pun Kualitasnya!
Ketua Umum Tani Merdeka Indonesia Don Muzakir menyatakan, pihaknya siap membantu pemerintah, khususnya Bulog, dalam menyerap hasil panen gabah dari petani.
Hal tersebut merupakan komitmen Tani Merdeka yang sesuai dengan arahan Ketua Dewan Pembina Tani Merdeka Indonesia Sudaryono untuk terus bergerak mewujudkan kesejahteraan petani di Indonesia.
"Ini merupakan komitmen kami untuk bersama berjuang mewujudkan kesejahteraan petani, sesuai dengan arahan Ketua Dewan Pembina Tani Merdeka Indonesia yang kini merupakan Wakil Menteri Pertanian dan juga Ketua Dewas Bulog," katanya dalam keterangannya, Selasa (18/3/2025).
Don menjelaskan, Tani Merdeka Indonesia telah melakukan kerja sama dengan berbagai pihak di berbagai daerah di Jatim untuk menjembatani antara petani dengan Bulog.
Baca juga: Wamentan Ingin Kemampuan Penyerapan Bulog Ditingkatkan Jadi 50.000 Ton Beras Per Hari
Ia berharap, kerja sama itu bisa mendukung pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan yang lebih baik, salah satunya melalui penyerapan gabah yang optimal.
"Kami ingin memastikan hasil panen petani bisa terserap dengan baik oleh Bulog agar stabilitas harga dan pasokan pangan tetap terjaga,” ujar Don.
Sementara itu, Pemimpin Wilayah Bulog Jatim Langgeng Wisnu Adinungroho mengapresiasi Tani Merdeka Indonesia yang bersedia berperan aktif dalam mendukung swasembada pangan di Jatim.
Langgeng mengatakan, kolaborasi tersebut merupakan langkah penting dalam meningkatkan kapasitas penyerapan gabah di tingkat lokal serta mendukung kelancaran distribusi hasil pertanian.
Baca juga: Panglima TNI Mutasi Mayjen Novi Helmy, Kini Jabat Dirut Bulog
“Kami berharap dapat meningkatkan efisiensi penyerapan gabah dari petani dan mengurangi ketergantungan pada impor," ungkapnya.
Langgeng menilai, hal tersebut akan sangat berpengaruh terhadap ketahanan pangan di Jatim, khususnya dalam memastikan pasokan beras yang cukup untuk masyarakat.
Adapun Bulog berperan dalam menjaga stabilitas harga pangan, terutama beras, dan memastikan pasokan pangan bagi masyarakat tetap aman.
Dengan adanya kolaborasi dengan Tani Merdeka Indonesia, Bulog semakin optimistis dalam mencapai target swasembada pangan yang telah ditetapkan pemerintah.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi B DPRD Jawa Timur Chusni Mubarok mendukung kerja sama antara Bulog dan Tani Merdeka Indonesia.
Baca juga: Mutasi TNI, Mayjen Novi Helmy Jadi Stafsus Panglima untuk Penugasan Dirut Bulog
Menurutnya, hal itu sangat penting dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan di Jatim karena pencapaian swasembada pangan menjadi prioritas utama.
“Kolaborasi ini merupakan langkah positif untuk memastikan bahwa petani mendapatkan harga yang adil dan hasil panennya dapat terserap dengan baik. Kami dari DPRD Jatim akan terus mendukung upaya-upaya seperti ini agar target swasembada pangan bisa tercapai dengan optimal,” kata Chusni.
Sebagai Wakil Ketua Komisi B yang membidangi masalah ekonomi dan pertanian, Chusni berharap, kerja sama itu dapat memperkuat sektor pertanian di Jatim, terutama dalam hal distribusi dan pengelolaan hasil pertanian.
"Yang terpenting, petani bisa tersenyum sejahtera, karena ini cita-cita Presiden Prabowo, cita-cita para pendiri bangsa dan ini adalah amanat konstitusi," katanya.
Dia juga menegaskan, semua pihak harus memuliakan para petani Indonesia dan mengingatkan pentingnya peran petani dalam menjaga ketahanan pangan dan ekonomi lokal bangsa Indonesia.
Baca juga: Wamentan Usul, Beras Bulog Berkutu Jadi Pakan Ternak