Pada IAF 2024, Kepala NFA Arief Prasetyo Adi Elaborasi Peran Aktif Indonesia dalam Perkuat Ketahanan Pangan Global

Kompas.com - 03/09/2024, 21:35 WIB
Dwinh,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tantangan dan dinamika global terkait pangan, seperti perubahan iklim, gangguan pada rantai pasok dan distribusi pangan, food loss and waste, serta konflik geopolitik, menuntut adanya kerja sama dan kemitraan yang kuat di antara negara-negara. 

Sebagai negara dengan potensi dan sumber daya pangan yang beragam, Indonesia berkomitmen untuk memperkuat ketahanan pangan global melalui berbagai inisiatif.

Menghadapi berbagai tantangan dunia saat ini, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa Indonesia-Africa Forum (IAF) 2024 memiliki peran penting bagi Indonesia dan kawasan Afrika. 

Forum tersebut, kata dia, berfokus pada berbagi pengalaman dan kolaborasi dalam bidang pangan, transformasi ekonomi, energi dan pertambangan, kesehatan, serta kerja sama pembangunan.

Baca juga: Modifikasi Cuaca demi Mengebut Pembangunan IKN

“Forum (IAF) ini akan memperkaya kita dengan ide-ide untuk merumuskan langkah strategis dan menghasilkan tindakan konkret dengan membuka serta memaksimalkan potensi kedua belah pihak,” ujar Arief dalam Diskusi Panel di IAF 2024, yang digelar di Nusa Dua, Bali, Selasa (3/9/2024).

Dalam forum yang dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan dari Indonesia dan Afrika tersebut, ia memaparkan bahwa Indonesia mendorong semangat kolaborasi untuk menciptakan sistem pangan yang tangguh, berkelanjutan, dan inklusif.

Arief mengungkapkan, Indonesia percaya bahwa kerja sama dan berbagi pengetahuan adalah kunci untuk mengatasi tantangan ketahanan pangan yang semakin kompleks. 

“Melalui forum ini, kita dapat memperkuat sinergi antara Indonesia dan negara-negara Afrika dalam mencapai tujuan bersama untuk ketahanan pangan yang lebih kuat dan berkelanjutan," jelasnya.

Baca juga: Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, Bapanas Terus Jaga Sinergi Ketahanan Pangan

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi dalam Diskusi Panel di Indonesia-Africa Forum (IAF) 2024, yang digelar di Nusa Dua, Bali, Selasa (3/9/2024).DOK. Humas Bapanas Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi dalam Diskusi Panel di Indonesia-Africa Forum (IAF) 2024, yang digelar di Nusa Dua, Bali, Selasa (3/9/2024).

Arief juga menguraikan beberapa potensi kerja sama di kawasan Asia-Afrika, khususnya dalam konteks pangan. 

Fokus utamanya meliputi isu-isu, seperti penanganan food loss and waste, pembangunan pola pangan yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman, serta pemetaan daerah rawan pangan.

"Berbagai aspek ketahanan pangan dapat dioptimalkan untuk memperkuat kerja sama di kawasan Asia dan Afrika, termasuk melalui transfer teknologi, peningkatan kapasitas, serta berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam isu pangan seperti penanganan food loss and waste dan daerah rawan pangan," tutur Arief.

Baca juga: Bapanas: 68 Kabupaten/Kota Rentan Rawan Pangan

Selain itu, menurut Arief, forum tersebut juga menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk memperkuat hubungan perdagangan dengan negara-negara Afrika, khususnya dalam bidang pangan dan agribisnis. 

"Kami melihat potensi besar dalam memperluas pasar ekspor produk pangan Indonesia ke Afrika. Ini adalah peluang emas untuk menciptakan hubungan ekonomi yang saling menguntungkan sekaligus memperkuat ketahanan pangan kedua belah pihak," imbuhnya.

IAF 2024 bertujuan untuk memperkuat hubungan antara Indonesia dan negara-negara Afrika. Forum ini dihadiri oleh kepala negara, pejabat tinggi, dan pelaku bisnis dari berbagai negara di Afrika. 

IAF 2024 menjadi wadah untuk dialog politik, kerja sama ekonomi, dan pertukaran budaya, yang menekankan pentingnya kerja sama antara Indonesia dan negara-negara Afrika sebagai bagian dari Global South, dengan tema "Bandung Spirit for Africa’s Agenda 2063".

Baca juga: Beri Arahan ke Nakes TNI yang Berangkat ke Palestina, Prabowo: Indonesia Harus Tunjukkan Solidaritas

Jokowi dorong semangat solidaritas antarnegara

Untuk diketahui, Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka perhelatan Indonesia-Africa Forum (IAF) 2024 dan High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP), Senin (2/9/2024).

Dalam sambutannya, Jokowi mendorong terwujudnya semangat solidaritas antarnegara, serta menekankan pentingnya pencapaian target Sustainable Development Goals (SDGs). 

Ia menegaskan bahwa target SDGs harus menjadi fokus utama pembangunan global, yang selaras dengan prioritas pembangunan nasional dan regional, termasuk Agenda 2063.

Baca juga: Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, Bamsoet: Kami Mengharap Kesinambungan Pembangunan Nasional

"Indonesia berkomitmen menjadi bagian dari solusi global, membela kepentingan Global South, serta menjadi bridge builder dalam memperjuangkan kesetaraan, keadilan, dan solidaritas untuk mempercepat pencapaian SDGs. Ini adalah komitmen yang telah diusung sejak Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955," jelas Jokowi.

Ia juga menyampaikan bahwa Indonesia siap bermitra dengan siapa pun, terutama dengan negara-negara di kawasan Afrika, yang merupakan kunci dalam agenda pembangunan global. 

Jokowi mengungkapkan bahwa hasil kemitraan Indonesia-Afrika sejauh ini telah membawa peningkatan besar dalam volume perdagangan dan kesepakatan perjanjian perdagangan. 

Baca juga: Warga Bali Diduga Jadi Korban Perdagangan Orang, Disiksa dan Dipaksa Kerja 15 Jam

Bahkan, pada IAF 2024, kesepakatan bisnis yang tercatat mencapai nilai 3,5 miliar dollar Amerika Serikat (AS). Nilai ini hampir enam kali lipat dari nilai yang dicapai pada penyelenggaraan IAF pertama pada 2018.

Terkini Lainnya
Produksi Beras Nasional Naik, Peneliti LPEM UI: Swasembada Sudah di Depan Mata

Produksi Beras Nasional Naik, Peneliti LPEM UI: Swasembada Sudah di Depan Mata

BAPANAS
Amran Sulaiman Dilantik Jadi Kepala Bapanas, PP Kammi Ingatkan Pentingnya Independensi dan Keberlanjutan

Amran Sulaiman Dilantik Jadi Kepala Bapanas, PP Kammi Ingatkan Pentingnya Independensi dan Keberlanjutan

BAPANAS
Mentan Amran Pastikan Stok Pupuk Subsidi Aman meski Ada Kios Nakal

Mentan Amran Pastikan Stok Pupuk Subsidi Aman meski Ada Kios Nakal

BAPANAS
Rugikan Petani Hingga Rp 600 Miliar, 2.039 Kios Pupuk Bakal Dicabut Izinnya oleh Kementan

Rugikan Petani Hingga Rp 600 Miliar, 2.039 Kios Pupuk Bakal Dicabut Izinnya oleh Kementan

BAPANAS
Tinjau Penyaluran Beras SPHP di Serang, Mendagri Apresiasi Langkah Bulog dan Bapanas Menstabilkan Harga Beras

Tinjau Penyaluran Beras SPHP di Serang, Mendagri Apresiasi Langkah Bulog dan Bapanas Menstabilkan Harga Beras

BAPANAS
Meski Mayoritas Stok Beras Nasional Berada di Swasta, Bulog Pastikan Intervensi Pasar untuk Stabilisasi Harga

Meski Mayoritas Stok Beras Nasional Berada di Swasta, Bulog Pastikan Intervensi Pasar untuk Stabilisasi Harga

BAPANAS
Serapan Gabah dan Beras Capai 2,1 Juta Ton, Bulog Pastikan Kualitas CBP Terjaga Optimal

Serapan Gabah dan Beras Capai 2,1 Juta Ton, Bulog Pastikan Kualitas CBP Terjaga Optimal

BAPANAS
Dorong Percepatan Tanam di Indramayu, Kementan Pastikan Alsintan, Benih, dan Irigasi Bergerak Serempak

Dorong Percepatan Tanam di Indramayu, Kementan Pastikan Alsintan, Benih, dan Irigasi Bergerak Serempak

BAPANAS
Dampingi Wapres Gibran ke NTT, Mentan Amran Tegaskan Komitmen Terus Dorong Kemajuan Pertanian

Dampingi Wapres Gibran ke NTT, Mentan Amran Tegaskan Komitmen Terus Dorong Kemajuan Pertanian

BAPANAS
Tani Merdeka Gandeng Bulog Jatim Dukung Pencapaian Swasembada Pangan

Tani Merdeka Gandeng Bulog Jatim Dukung Pencapaian Swasembada Pangan

BAPANAS
Jaga Stabilitas Harga Pangan Jelang Ramadhan, Kementan dan Bulog Pantau Operasi Pasar di Magelang

Jaga Stabilitas Harga Pangan Jelang Ramadhan, Kementan dan Bulog Pantau Operasi Pasar di Magelang

BAPANAS
Dari NTT, Implementasi Perpres Percepatan Penganekaragaman Pangan Lokal Dimulai

Dari NTT, Implementasi Perpres Percepatan Penganekaragaman Pangan Lokal Dimulai

BAPANAS
Pada IAF 2024, Kepala NFA Arief Prasetyo Adi Elaborasi Peran Aktif Indonesia dalam Perkuat Ketahanan Pangan Global

Pada IAF 2024, Kepala NFA Arief Prasetyo Adi Elaborasi Peran Aktif Indonesia dalam Perkuat Ketahanan Pangan Global

BAPANAS
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, Bapanas Terus Jaga Sinergi Ketahanan Pangan

Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, Bapanas Terus Jaga Sinergi Ketahanan Pangan

BAPANAS
Bapanas Luncurkan Genius 2024, Sinergi Menuju Generasi Emas 2045

Bapanas Luncurkan Genius 2024, Sinergi Menuju Generasi Emas 2045

BAPANAS
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com