Dorong Percepatan Tanam di Indramayu, Kementan Pastikan Alsintan, Benih, dan Irigasi Bergerak Serempak

Kompas.com - 12/05/2025, 20:40 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

Kementerian Pertanian (Kementan) giat mentransformasi sektor pertanian dari konvensional menjadi pertanian modern berbasis teknologi.. Salah satunya, di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat (Jabar).Dok. Kementan Kementerian Pertanian (Kementan) giat mentransformasi sektor pertanian dari konvensional menjadi pertanian modern berbasis teknologi.. Salah satunya, di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat (Jabar).

KOMPAS.com - Kementerian Pertanian ( Kementan) giat mentransformasikan sektor pertanian dari konvensional menjadi pertanian modern berbasis teknologi. Salah satu upaya ini dilakukan di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat (Jabar).

Pada awalnya, Kabupaten Indramayu, tepatnya di Kecamatan Bangodua, hanya sanggup melakukan pengolahan lahan dan tanam pada lahan seluas 10.000 ha. Kemudian. Kini, kecamatan tersebut bisa mengolah lahan hingga 200 persen menjadi sekitar 30.000 ha.

Selain ketersediaan air dan irigasi, penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) menjadi salah satu kunci dalam optimalisasi proses produksi, mulai dari pengolahan lahan, proses penanaman, hingga panen.

Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Andi Nur Alam Syah mengatakan, percepatan tanam sangat ditentukan oleh kesiapan alsintan, ketersediaan air, dan dukungan benih.

Baca juga: Idul Adha, Ini Syarat Pemotongan Hewan Kurban yang Baik dan Benar dari Kementan

“Kalau dulu panen dan olah lahan butuh waktu lama, sekarang dengan combine harvester, traktor roda empat, traktor roda dua, pompa air, dan rice transplanter dapat dipercepat,” tutur Andi saat berkunjung ke Kabupaten Indramayu, seperti dikutip dari rilis pers yang diterima Kompas.com, Senin (12/5/2025).

Pihaknya pun ingin memastikan bahwa tidak ada lahan yang dibiarkan menganggur setelah panen. Sebab, hal tersebut merupakan kunci swasembada pangan.

Kementan melalui Ditjen PSP juga bergerak cepat dengan membentuk Satgas Optimalisasi Pemanfaatan Alsintan.

Satgas tersebut dipimpin langsung oleh Sekretaris Direktorat Jenderal (Ditjen) PSP guna memastikan seluruh bantuan alsintan segera terdistribusi dan dimanfaatkan secara optimal di lapangan. Dengan demikian, bisa mengakselerasi kegiatan Tambah Luas Tanam (LTT) pada Mei 2025.

Untuk mendukung kelancaran tanam, Kementan juga telah memastikan ketersediaan air dan irigasi.

Baca juga: Kata Kementan, Ekspor Beras ke Malaysia Kemungkinan Akhir 2025

Adapun debit air dari Bendung Rentang ke saluran Cipelang akan dinaikkan menjadi 30 meter kubik per detik. Debit air ini cukup untuk mengairi lahan-lahan yang siap tanam.

“Kami sudah minta agar seluruh bantuan alsintan tiba maksimal malam ini atau besok pagi. Dua minggu ke depan sangat krusial. Kalau kami bekerja cepat, target 1,6 juta ha nasional sangat mungkin tercapai,” tegas Dirjen PSP.

Sebagai informasi, dalam kunjungan tersebut, Dirjen PSP didampingi Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu Sugeng Heriyanto dan Direktur Serealia dari Ditjen Tanaman Pangan.

Ketiganya melakukan konsolidasi percepatan tanam dan sepakat menaikkan target luas tanam Indramayu dari semula 10.000 ha menjadi 30.000 ha pada Mei 2025.

Baca juga: Kementan Sebut Harga Ayam Hidup Mulai Naik

“Dengan dukungan benih dari Ditjen Tanaman Pangan dan percepatan olah lahan dari Ditjen PSP, kami pastikan target 30.000 ha di Indramayu bisa tercapai. Bahkan kami berharap bulan depan bisa meningkat hingga 50.000 ha,” ujar Sugeng.

Langkah tersebut merupakan bagian dari target nasional Kementan untuk mencapai Luas Tambah Tanam sebesar 1,6 juta ha selama Mei 2025. Intervensi percepatan tanam juga dilakukan secara intensif di Jabar.

Data yang dihimpun menunjukkan bahwa potensi awal tanam hanya 200.000 ha, tetapi dengan gerak cepat dan dukungan sarana, target ditingkatkan menjadi 352.000 ha.

Pada kesempatan terpisah, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, menjelaskan, sejak akhir 2023, Kementan telah mendorong langkah-langkah konkret untuk meningkatkan produktivitas petani.

Baca juga: Produksi Melimpah Bikin Harga Ayam Hidup Anjlok, Kementan Incar Pasar Ekspor Unggas

Langkah tersebut meliputi peningkatan pupuk subsidi, penguatan alsintan dan mekanisasi, serta dukungan teknologi di sentra-sentra produksi.

“Jika Kementan bisa terus jaga irama ini, Indonesia tidak hanya akan swasembada beras, tapi akan menjadi eksportir baru untuk komoditas beras. Produksi meningkat, petani untung, cadangan nasional kuat,” ujarnya.

Dengan kemudahan alsintan dan sinergi seluruh pihak, swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto dapat segera terwujud.

Bagikan artikel ini melalui
Oke