KOMPAS.com - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia ( LPEI)/Indonesia Eximbank terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung peningkatan ekspor produk dan komoditas Indonesia ke negara-negara non-tradisional, khususnya di Benua Afrika.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Pelaksana Sekretariat Lembaga, Kepatuhan, dan Sumber Daya Manusia LPEI T Wahyu Prihadi Wibowo mengatakan, Indonesia Eximbank berkomitmen untuk terus mendukung eksportir dalam mengakses pasar Afrika melalui penyediaan pembiayaan ekspor dan asuransi kredit perdagangan (trade credit insurance/TCI).
Dia menyebutkan, Indonesia Eximbank tidak hanya berperan dalam meningkatkan daya saing produk-produk Indonesia di pasar Afrika yang terus berkembang,
“Lebih dari itu, LPEI juga memberikan perlindungan kepada eksportir dari berbagai risiko yang berkaitan dengan perdagangan internasional,” katanya dalam siaran pers,” ujarnya dlam siaran pers, Jumat (6/9/2024).
Wahyu mengatakan, kajian LPEI menunjukkan bahwa komoditas seperti minyak sawit, otomotif, komponen otomotif, dan kayu lapis, masih memiliki potensi besar di pasar Afrika.
Baca juga: LPEI Optimis Ekspor Jakarta Tumbuh Pesat, Produk Manufaktur Jadi Andalan
“Afrika menawarkan peluang pasar besar dengan pertumbuhan ekonomi yang menjanjikan bagi eksportir Indonesia,” ujarnya.
Wahyu mengatakanmenyebutkan, dengan dukungan LPEI, para pelaku usaha dapat lebih percaya diri menembus pasar Afrika.
“Saatnya eksportir Indonesia memanfaatkan peluang ini untuk memperluas jangkauan dan memperkuat posisi di pasar global,” tuturnya.
Sebagai bagian dari upaya peningkatan ekspor ke negara-negara non tradisional khususnya kawasan Afrika, pemerintah melalui LPEI memiliki fasilitas Penugasan Khusus Ekspor (PKE) Kawasan.
Fasilitas tersbeut bertujuan memberikan pembiayaan untuk transaksi atau proyek yang secara komersial sulit diwujudkan, tetapi dipandang strategis dalam mendukung kebijakan ekspor nasional.
Baca juga: Ekspor Produk Limbah Sawit Capai 29,32 Juta Dollar AS, LPEI Minta Produsen Manfaatkan Peluang
PKE Kawasan mencakup pembiayaan ekspor bagi eksportir yang berfokus pada negara-negara di Afrika, Asia Selatan, dan Timur Tengah, kecuali negara-negara yang mendapat perhatian khusus.
Pada 2023, nilai ekspor Indonesia ke Afrika mencapai 6,88 miliar dollar Amerika Serikat (AS). LPEI berperan aktif dalam mendukung 84 eksportir Indonesia untuk menembus pasar di 49 negara di Afrika.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah oleh Indonesia Eximbank, ekspor Indonesia ke Afrika mengalami pertumbuhan stabil dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sekitar 9,47 persen dalam lima tahun terakhir.
Lima negara tujuan utama ekspor Indonesia di Afrika meliputi Mesir (37 persen), Kamerun (7,3 persen), Djibouti (7 persen), Afrika Selatan (6,1 persen), dan Nigeria (5,5 persen).
Adapun lima komoditas ekspor terbesar Indonesia ke Afrika, antara lain minyak hewani dan nabati, kertas dan produk kertas, sabun dan bahan pembersih, otomotif dan komponen otomotif, serta peralatan elektrikal.
Baca juga: LPEI: Sumatera Utara Jadi Salah Satu Tulang Punggung Ekspor Nasional
Beberapa proyek yang telah difasilitasi LPEI melalui program PKE Kawasan di Afrika, antara lain pembiayaan ekspor pesawat CN-235 ke Senegal, pembiayaan pembangunan 3.950 unit Rumah Sosial di Aljazair oleh PT Wijaya Karya, ekspor semen dan klinker ke Afrika Timur, serta ekspor ikan kaleng (sarden, makarel, dan tuna) ke Nigeria dan Ghana di Afrika Barat.