Tinjau SPPG di Bogor, Wamendukbangga Tegaskan Pentingnya Program MBG untuk Wujudkan Indonesia Emas 2045

Kompas.com - 06/01/2025, 15:58 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Wamendukbangga/Wakil Kepala BKKBN Isyana Bagoes Oka meninjau kesiapan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur makan bergizi gratis di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bojong Koneng 03, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar), Senin (6/1/2025).DOK. Kemendukbangga/BKKBN Wamendukbangga/Wakil Kepala BKKBN Isyana Bagoes Oka meninjau kesiapan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur makan bergizi gratis di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bojong Koneng 03, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar), Senin (6/1/2025).

KOMPAS.com - Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Wamendukbangga)/Wakil Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN), Isyana Bagoes Oka menekankan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan langkah strategis dalam mendukung visi Presiden RI Prabowo Subianto untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggul.

"Meningkatkan kualitas sumber daya manusia memang memerlukan waktu yang panjang. Untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, kita harus mulai sekarang. Jika tidak, cita-cita itu akan sulit tercapai,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (6/1/2025).

Pernyataan tersebut disampaikan Isyana saat meninjau kesiapan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur makan bergizi gratis di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bojong Koneng 03, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar), Senin. Peninjauan ini juga dihadiri oleh Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Profesor Atip Latipulhayat.

Baca juga: Wamendikdasmen Soroti Tingginya Angka Putus Sekolah di Jawa Barat

Seperti diketahui, pemerintah resmi meluncurkan program MBG secara serentak di seluruh Indonesia, Senin (6/1/2025). Program yang bertujuan untuk mencegah stunting dan meningkatkan kualitas SDM ini dimulai dengan 190 titik layanan di 26 provinsi.

Jumlah titik layanan tersebut diproyeksikan akan terus bertambah, mencapai 937 titik pada akhir Januari 2025, dengan target menjangkau 3 juta penerima manfaat.

Hingga akhir 2025, jumlah penerima manfaat diperkirakan akan mencapai 15 juta orang, dan pada 2029 diharapkan program MBG akan mencakup sekitar 82,9 juta penerima manfaat.

Baca juga: Cerita Yayasan Abi Al Ummi Nunukan, Dapat Order 3000 Porsi Untuk Program MBG Perdana

Dalam pelaksanaan program MBG, Badan Gizi Nasional (BGN) memastikan bahwa standar kebersihan dan kualitas makanan tetap terjaga dari dapur hingga ke tangan penerima manfaat.

Makanan dikemas dalam wadah stainless steel food grade yang aman dan higienis, untuk memastikan bahwa kualitas gizi tetap terjaga.

Meningkatkan pendidikan berkualitas

Pada kesempatan yang sama, Wamendikdasmen Profesor Atip Latipulhayat mengatakan bahwa penyediaan makanan bergizi merupakan bagian penting dari upaya menciptakan pendidikan yang berkualitas di Indonesia.

"Salah satu tujuan dari program Makan Bergizi Gratis adalah menghasilkan pendidikan yang berkualitas melalui penyediaan makanan bergizi. Hal ini juga bertujuan agar generasi mendatang dapat memenuhi kebutuhan gizi harian mereka sesuai dengan angka kecukupan gizi yang telah ditetapkan," jelasnya.

Baca juga: Tak Keluhkan Menu MBG, Siswi SMP di Sukabumi Hanya Minta Gizi Terpenuhi

Atip juga menekankan pentingnya evaluasi berkala terhadap program Makan Bergizi Gratis untuk memastikan bahwa program ini memberikan hasil jangka panjang yang berdampak positif pada kemajuan generasi penerus bangsa.

Program Makan Bergizi Gratis tak hanya menyasar anak-anak sekolah, tetapi juga ibu hamil, ibu menyusui, dan bayi bawah lima tahun (balita). Adapun tujuannya untuk menciptakan generasi yang sehat dan siap menjalani pendidikan formal dengan dukungan gizi yang memadai.

Pencegahan stunting: prioritas utama

Sementara itu, Isyana Bagoes Oka juga menegaskan bahwa pencegahan stunting sangat penting, terutama dalam periode 1.000 hari pertama kehidupan (HPK), yakni dari masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun.

Baca juga: Baru Tahu Alami Penggumpalan Darah di Otak Saat Usia Kehamilan 8 Bulan, Gal Gadot Ungkap Awal Kecurigaan

"Setelah usia dua tahun, pencegahan stunting menjadi lebih sulit. Maka, sesuai dengan visi Presiden Prabowo mengenai pembangunan sumber daya manusia yang unggul, pencegahan stunting menjadi prioritas utama," ucapnya.

Program Makan Bergizi Gratis merupakan bagian dari langkah besar yang akan mewujudkan Indonesia Emas 2045. Presiden Prabowo Subianto memberikan dukungan penuh terhadap program ini dengan alokasi dana yang memadai.

Program Makan Bergizi Gratis melibatkan berbagai kementerian, termasuk Kemendukbangga/BKKBN, untuk menjangkau kelompok sasaran yang membutuhkan, seperti anak-anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan anak-anak di bawah dua tahun.

Terkini Lainnya
Tinjau SPPG di Bogor, Wamendukbangga Tegaskan Pentingnya Program MBG untuk Wujudkan Indonesia Emas 2045
Tinjau SPPG di Bogor, Wamendukbangga Tegaskan Pentingnya Program MBG untuk Wujudkan Indonesia Emas 2045
BKKBN
Wamen Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Monitor Program Genting di Tanah Papua
Wamen Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Monitor Program Genting di Tanah Papua
BKKBN
Menteri Wihaji Kunjungi Bangli, Pantau Langsung Keluarga Risiko Stunting
Menteri Wihaji Kunjungi Bangli, Pantau Langsung Keluarga Risiko Stunting
BKKBN
Inovasi Oke Gas Magis Karimata Kreasikan Cegah Stunting dari Hulu dan Dorong Ketahanan Pangan
Inovasi Oke Gas Magis Karimata Kreasikan Cegah Stunting dari Hulu dan Dorong Ketahanan Pangan
BKKBN
Wamendukbangga/BKKBN Pastikan Program Genting di Lampung Tepat Sasaran
Wamendukbangga/BKKBN Pastikan Program Genting di Lampung Tepat Sasaran
BKKBN
Kemendukbangga/BKKBN Luncurkan Logo baru, Wihaji: Simbol Semangat Baru
Kemendukbangga/BKKBN Luncurkan Logo baru, Wihaji: Simbol Semangat Baru
BKKBN
Lewat “Oke Gas Magis Karimata”, BKKBN Kalbar Cegah Stunting di Kepulauan Karimata
Lewat “Oke Gas Magis Karimata”, BKKBN Kalbar Cegah Stunting di Kepulauan Karimata
BKKBN
Pengukuhan Duta Orangtua Hebat Nasional, Upaya BKKBN Dorong Keterlibatan Ayah dalam Pengasuhan Anak
Pengukuhan Duta Orangtua Hebat Nasional, Upaya BKKBN Dorong Keterlibatan Ayah dalam Pengasuhan Anak
BKKBN
Menginap di Rumah Warga Keluarga Berisiko
Menginap di Rumah Warga Keluarga Berisiko "Stunting", Menteri Wihaji Ingin Identifikasi Langsung Penyebab "Stunting"
BKKBN
Strategi Pembangunan Demografi di Kalbar, BKKBN: Tujuannya Capai Kesejahteraan Masyarakat
Strategi Pembangunan Demografi di Kalbar, BKKBN: Tujuannya Capai Kesejahteraan Masyarakat
BKKBN
Kepala BKKBN Ajak Lintas Sektor Masifkan Intervensi Percepatan Penurunan Stunting di Nabire
Kepala BKKBN Ajak Lintas Sektor Masifkan Intervensi Percepatan Penurunan Stunting di Nabire
BKKBN
Soal Penurunan Stunting di Papua Tengah, Dokter Hasto: Perlu Komitmen Semua Pihak
Soal Penurunan Stunting di Papua Tengah, Dokter Hasto: Perlu Komitmen Semua Pihak
BKKBN
Kehamilan Ideal Usia 20-35 Tahun, Kepala BKKBN Ungkap Alasannya
Kehamilan Ideal Usia 20-35 Tahun, Kepala BKKBN Ungkap Alasannya
BKKBN
Kepala BKKBN Beberkan Strategi Percepatan Penurunan Stunting yang Fokus pada 3 Pendekatan 
Kepala BKKBN Beberkan Strategi Percepatan Penurunan Stunting yang Fokus pada 3 Pendekatan 
BKKBN
Kepala BKKBN Optimistis Stunting di TTS Bakal Turun lewat Pemanfaatan Sumber Pangan dan Kontrasepsi
Kepala BKKBN Optimistis Stunting di TTS Bakal Turun lewat Pemanfaatan Sumber Pangan dan Kontrasepsi
BKKBN
Bagikan artikel ini melalui
Oke