Soal Penurunan Stunting di Papua Tengah, Dokter Hasto: Perlu Komitmen Semua Pihak

Kompas.com - 03/04/2024, 17:41 WIB
Ikhsan Fatkhurrohman Dahlan,
A P Sari

Tim Redaksi

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia (RI) Dokter Hasto saat menyampaikan materi penguatan penurunan stunting di Papua Tengah, Rabu (3/4/2024)DOK. Humas BKKBN Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia (RI) Dokter Hasto saat menyampaikan materi penguatan penurunan stunting di Papua Tengah, Rabu (3/4/2024)

KOMPAS.com – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia (RI) Dokter Hasto menyampaikan materi penguatan penurunan stunting kepada delapan kabupaten di Provinsi Papua Tengah, Rabu (3/4/2024).

Pada agenda tersebut, Dokter Hasto menegaskan, penurunan prevalensi stunting merupakan persoalan yang perlu dikerjakan bersama.

“Untuk itu, diperlukan komitmen dari kepala daerah dan seluruh stakeholder terkait, termasuk mitra swasta yang berada di wilayah Provinsi Papua Tengah," ujar Dokter Hasto melalui siaran persnya, Rabu.

Menurutnya, dengan adanya cadangan dana dari Dana Otonomi Khusus (Otsus), penurunan stunting diharapkan dapat lebih cepat tercapai.

Baca juga: Kehamilan Ideal Usia 20-35 Tahun, Kepala BKKBN Ungkap Alasannya

Dokter Hasto memberikan contoh yaitu Kabupaten Puncak Jaya. Ia mengatakan, meski memiliki medan yang sulit, tetapi dengan komitmen menurunkan stunting yang masif, maka percepatan penurunan dipastikan terwujud.

Suasana pertemuan delapan kabupaten di wilayah Provinsi Papua Tengah untuk membahas penurunan prevalensi stunting di Hotel Horison Diana Timika. Rabu (3/4/2024).DOK. Humas BKKBN Suasana pertemuan delapan kabupaten di wilayah Provinsi Papua Tengah untuk membahas penurunan prevalensi stunting di Hotel Horison Diana Timika. Rabu (3/4/2024).

"Dengan model Kabupaten Puncak Jaya, maka wilayah itu akan memberikan energi positif bagi daerah lain di Provinsi Papua Tengah. Puncak Jaya saja bisa, kenapa daerah lain yang memiliki infrastruktur dan sumber daya memadai tidak bisa menurunkan stunting," jelasnya.

Dokter Hasto berpendapat, Provinsi Papua Tengah dapat menurunkan prevalensi stunting melalui sumber daya yang dimiliki. Selain itu, adanya dukungan swasta, seperti PT Freeport Indonesia, membuat upaya penurunan prevalensi stunting semakin baik.

"Ada tiga faktor yang bisa dilakukan dalam penurunan stunting, yaitu merubah pola makan, mengetahui tentang kesehatan reproduksi, dan yang terakhir mengetahui tentang sanitasi yang baik. Tentu dengan merubah tiga pola ini, masyarakat di Papua Tengah akan bebas dari stunting," tegas Dokter Hasto.

Baca juga: BKKBN: Cuti Ayah yang Ideal Maksimal 15 Hari, Bisa Fleksibel

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua, Nerius Auparai mengimbau delapan bupati di wilayah Provinsi Papua Tengah dapat lebih menggerakkan sumber daya daerah, seperti dana Otsus.

"Ternyata di wilayah Provinsi Papua Tengah sudah banyak dilakukan dan hal ini merupakan tindakan positif bagi bupati maupun penjabat bupati di delapan kabupaten," tutur Nerius.

Meski persentase penurunan prevalensi stunting belum signifikan, Nerius meyakini, dengan komitmen dan ditunjang anggaran Otsus, maka angka tersebut akan turun.

“Dengan arahan dan masukan dari Kepala BKKBN RI, delapan kabupaten tersebut akan turun prevalensi stunting-nya,” ucapnya.

Baca juga: Kepala BKKBN Beberkan Strategi Percepatan Penurunan Stunting yang Fokus pada 3 Pendekatan 

Sebagai informasi, program BKKBN tidak hanya berkaitan dengan pengendalian jumlah anak, tetapi juga mengatur jarak kelahiran. Dengan demikian, anak akan sehat dan risiko ibu meninggal dapat ditekan.

Terkini Lainnya
Strategi Pembangunan Demografi di Kalbar, BKKBN: Tujuannya Capai Kesejahteraan Masyarakat
Strategi Pembangunan Demografi di Kalbar, BKKBN: Tujuannya Capai Kesejahteraan Masyarakat
BKKBN
Kepala BKKBN Ajak Lintas Sektor Masifkan Intervensi Percepatan Penurunan Stunting di Nabire
Kepala BKKBN Ajak Lintas Sektor Masifkan Intervensi Percepatan Penurunan Stunting di Nabire
BKKBN
Soal Penurunan Stunting di Papua Tengah, Dokter Hasto: Perlu Komitmen Semua Pihak
Soal Penurunan Stunting di Papua Tengah, Dokter Hasto: Perlu Komitmen Semua Pihak
BKKBN
Kehamilan Ideal Usia 20-35 Tahun, Kepala BKKBN Ungkap Alasannya
Kehamilan Ideal Usia 20-35 Tahun, Kepala BKKBN Ungkap Alasannya
BKKBN
Kepala BKKBN Beberkan Strategi Percepatan Penurunan Stunting yang Fokus pada 3 Pendekatan 
Kepala BKKBN Beberkan Strategi Percepatan Penurunan Stunting yang Fokus pada 3 Pendekatan 
BKKBN
Kepala BKKBN Optimistis Stunting di TTS Bakal Turun lewat Pemanfaatan Sumber Pangan dan Kontrasepsi
Kepala BKKBN Optimistis Stunting di TTS Bakal Turun lewat Pemanfaatan Sumber Pangan dan Kontrasepsi
BKKBN
Kepala BKKBN Minta Kepala Perwakilan BKKBN NTT Berkolaborasi Majukan Program Bangga Kencana
Kepala BKKBN Minta Kepala Perwakilan BKKBN NTT Berkolaborasi Majukan Program Bangga Kencana
BKKBN
Cegah Kelahiran Bayi Stunting, Kepala BKKBN: Ibu Hamil Harus Dikawal sejak Mengandung 
Cegah Kelahiran Bayi Stunting, Kepala BKKBN: Ibu Hamil Harus Dikawal sejak Mengandung 
BKKBN
BKKBN Soroti Keberhasilan Kabupaten Kampar Turunkan Stunting Hampir 20 Persen dalam 4 Tahun
BKKBN Soroti Keberhasilan Kabupaten Kampar Turunkan Stunting Hampir 20 Persen dalam 4 Tahun
BKKBN
Kepala BKKBN Jelaskan Penyebab Stunting, dari Usia Perkawinan hingga Botol Tidak Steril
Kepala BKKBN Jelaskan Penyebab Stunting, dari Usia Perkawinan hingga Botol Tidak Steril
BKKBN
Target BKKBN pada 2024: Stunting Turun Jadi 14 Persen, Unmet Need 7,40 Persen
Target BKKBN pada 2024: Stunting Turun Jadi 14 Persen, Unmet Need 7,40 Persen
BKKBN
Kepala BKKBN: Pendidikan Seks Usia Dini Dapat Cegah Kanker Mulut Rahim hingga Payudara
Kepala BKKBN: Pendidikan Seks Usia Dini Dapat Cegah Kanker Mulut Rahim hingga Payudara
BKKBN
Puncak Bonus Demografi Terlewati, Kepala BKKBN: Jangan Sampai
Puncak Bonus Demografi Terlewati, Kepala BKKBN: Jangan Sampai "Middle Income Trap" Jadi Kenyataan
BKKBN
Angka Stunting DIY Terendah Ke-5 di Indonesia, Kepala BKKBN: Ke Depan Perhatikan Kesehatan Jiwa Masyarakat
Angka Stunting DIY Terendah Ke-5 di Indonesia, Kepala BKKBN: Ke Depan Perhatikan Kesehatan Jiwa Masyarakat
BKKBN
Pertahankan WTP 6 Kali Berturut-turut, Kepala BKKBN Minta Jajarannya Kerja Sesuai Protap
Pertahankan WTP 6 Kali Berturut-turut, Kepala BKKBN Minta Jajarannya Kerja Sesuai Protap
BKKBN
Bagikan artikel ini melalui
Oke