Strategi Pembangunan Demografi di Kalbar, BKKBN: Tujuannya Capai Kesejahteraan Masyarakat

Kompas.com - 09/09/2024, 19:20 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Kepala BKKBN Perwakilan Kalbar dr Victor Palimbong, MKM, AIFO-K dalam sebuah kesempatan.DOK. Humas BKKBN Kepala BKKBN Perwakilan Kalbar dr Victor Palimbong, MKM, AIFO-K dalam sebuah kesempatan.

KOMPAS.com - Sebagai provinsi perbatasan dengan Malaysia, Kalimantan Barat ( Kalbar) memiliki peran strategis dalam peta Indonesia. 

Dengan populasi sekitar 5,5 juta jiwa, provinsi ini menunjukkan dinamika demografi yang menarik. 

Berdasarkan data Pendataan Keluarga 2023 (PK-23), angka kelahiran total atau total fertility rate (TFR) di Kalbar tercatat sebesar 2,18, sedikit di atas rata-rata nasional sebesar 2,14.

Adapun, TFR menunjukkan rata-rata jumlah anak per perempuan selama masa reproduksinya.

Kepala BKKBN Perwakilan Kalbar dr Victor Palimbong, MKM, AIFO-K mengatakan, pihaknya mempunyai strategi berbasis demografi dengan tantangan menurunkan dan menjaga angka TFR agar tetap ideal.

Strategi tersebut diharapkan dapat memajukan pembangunan keluarga dan kependudukan di Kalbar.    

Dia menyebutkan, perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga merupakan bagian integral dari pembangunan budaya, sosial, dan ekonomi. 

Hal tersebut penting untuk meningkatkan kualitas hidup dan mewujudkan nilai-nilai Pancasila. 

Baca juga: BKKBN Sebut Tren Nikah Dini Menurun, tapi Hubungan Seksual Pertama Semakin Muda

Oleh karenanya, perencanaan pembangunan harus selaras dengan kondisi demografis Kalbar dan manfaatnya harus dirasakan oleh seluruh penduduk. 

"Provinsi Kalbar kaya akan sumber daya alam. Karena itu, pembangunan harus melibatkan dan menguntungkan penduduknya," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin(9/09/2024). 

dokter Victor menegaskan, perkembangan penduduk dan pembangunan keluarga tidak lagi bisa dipahami secara sempit sebagai usaha untuk memengaruhi pola dan arah demografi semata.

Lebih dari itu, sasaran perkembangan dan pembangunan kependudukan sekarang jauh lebih luas, yaitu mencapai kesejahteraan masyarakat baik dalam arti fisik maupun nonfisik termasuk spiritual.

"Pembangunan kependudukan dan keluarga tidak hanya bertujuan untuk memengaruhi demografi, tetapi untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dalam aspek fisik non fisik dan spiritual," tegasnya. 

Dia menyebutkan, penduduk tumbuh seimbang dan berkelanjutan dapat dicapai apabila semua pihak dapat memahami dan mengerti dampak yang akan dirasakan masyarakat. Untuk itu, diperlukan perhatian khusus dari para pihak terkait.  

Baca juga: Kepala BKKBN Bantah Wajibkan 1 Ibu Lahirkan 1 Anak Perempuan, Ini Penjelasannya

dokter Victor mengatakan, dampak perubahan dinamika kependudukan akan terasa dalam jangka waktu yang lama sehingga seringkali kepentingannya diabaikan. 

Pemahaman konsep dan luasnya cakupan masalah kependudukan menyebabkan pembangunan kependudukan harus dilakukan secara lintas sektor dan lintas bidang. 

"Oleh karenanya, dibutuhkan bentuk koordinasi dan pemahaman mengenai konsep perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga secara tepat," jelasnya. 

Menurutnya, kolaborasi lintas sektor atau mitra baik pemerintah maupun swasta sangatlah penting untuk menyukseskan pembangunan keluarga. 

Ia menyatakan, keluarga merupakan unit terkecil dari suatu bangsa. Oleh karena itu,  terbentuknya keluarga berkualitas di Kalbar akan menciptakan generasi unggul demi Indonesia Emas 2045.

"Dalam konteks perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga di Kalbar, perlu memperoleh perhatian khusus dalam rangka pembangunan yang berkelanjutan," terang dokter Victor. 

Baca juga: Pernyataan BKKBN Tuai Polemik, Hasto: Perempuan Ditugaskan untuk Hamil, Melahirkan, dan Menyusui

Terkini Lainnya
Strategi Pembangunan Demografi di Kalbar, BKKBN: Tujuannya Capai Kesejahteraan Masyarakat
Strategi Pembangunan Demografi di Kalbar, BKKBN: Tujuannya Capai Kesejahteraan Masyarakat
BKKBN
Kepala BKKBN Ajak Lintas Sektor Masifkan Intervensi Percepatan Penurunan Stunting di Nabire
Kepala BKKBN Ajak Lintas Sektor Masifkan Intervensi Percepatan Penurunan Stunting di Nabire
BKKBN
Soal Penurunan Stunting di Papua Tengah, Dokter Hasto: Perlu Komitmen Semua Pihak
Soal Penurunan Stunting di Papua Tengah, Dokter Hasto: Perlu Komitmen Semua Pihak
BKKBN
Kehamilan Ideal Usia 20-35 Tahun, Kepala BKKBN Ungkap Alasannya
Kehamilan Ideal Usia 20-35 Tahun, Kepala BKKBN Ungkap Alasannya
BKKBN
Kepala BKKBN Beberkan Strategi Percepatan Penurunan Stunting yang Fokus pada 3 Pendekatan 
Kepala BKKBN Beberkan Strategi Percepatan Penurunan Stunting yang Fokus pada 3 Pendekatan 
BKKBN
Kepala BKKBN Optimistis Stunting di TTS Bakal Turun lewat Pemanfaatan Sumber Pangan dan Kontrasepsi
Kepala BKKBN Optimistis Stunting di TTS Bakal Turun lewat Pemanfaatan Sumber Pangan dan Kontrasepsi
BKKBN
Kepala BKKBN Minta Kepala Perwakilan BKKBN NTT Berkolaborasi Majukan Program Bangga Kencana
Kepala BKKBN Minta Kepala Perwakilan BKKBN NTT Berkolaborasi Majukan Program Bangga Kencana
BKKBN
Cegah Kelahiran Bayi Stunting, Kepala BKKBN: Ibu Hamil Harus Dikawal sejak Mengandung 
Cegah Kelahiran Bayi Stunting, Kepala BKKBN: Ibu Hamil Harus Dikawal sejak Mengandung 
BKKBN
BKKBN Soroti Keberhasilan Kabupaten Kampar Turunkan Stunting Hampir 20 Persen dalam 4 Tahun
BKKBN Soroti Keberhasilan Kabupaten Kampar Turunkan Stunting Hampir 20 Persen dalam 4 Tahun
BKKBN
Kepala BKKBN Jelaskan Penyebab Stunting, dari Usia Perkawinan hingga Botol Tidak Steril
Kepala BKKBN Jelaskan Penyebab Stunting, dari Usia Perkawinan hingga Botol Tidak Steril
BKKBN
Target BKKBN pada 2024: Stunting Turun Jadi 14 Persen, Unmet Need 7,40 Persen
Target BKKBN pada 2024: Stunting Turun Jadi 14 Persen, Unmet Need 7,40 Persen
BKKBN
Kepala BKKBN: Pendidikan Seks Usia Dini Dapat Cegah Kanker Mulut Rahim hingga Payudara
Kepala BKKBN: Pendidikan Seks Usia Dini Dapat Cegah Kanker Mulut Rahim hingga Payudara
BKKBN
Puncak Bonus Demografi Terlewati, Kepala BKKBN: Jangan Sampai
Puncak Bonus Demografi Terlewati, Kepala BKKBN: Jangan Sampai "Middle Income Trap" Jadi Kenyataan
BKKBN
Angka Stunting DIY Terendah Ke-5 di Indonesia, Kepala BKKBN: Ke Depan Perhatikan Kesehatan Jiwa Masyarakat
Angka Stunting DIY Terendah Ke-5 di Indonesia, Kepala BKKBN: Ke Depan Perhatikan Kesehatan Jiwa Masyarakat
BKKBN
Pertahankan WTP 6 Kali Berturut-turut, Kepala BKKBN Minta Jajarannya Kerja Sesuai Protap
Pertahankan WTP 6 Kali Berturut-turut, Kepala BKKBN Minta Jajarannya Kerja Sesuai Protap
BKKBN
Bagikan artikel ini melalui
Oke