KOMPAS.com - Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik ( Bulog) menyatakan kesiapannya untuk melakukan penyerapan gabah dan beras dari petani dalam negeri sesuai arahan pemerintah.
Penyerapan tersebut akan dimulai pada beberapa daerah yang telah memasuki masa panen.
Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto mengatakan, jelang memasuki masa panen raya, Bulog sudah mempersiapkan beberapa strategi terkait hal itu.
Salah satunya adalah dengan mengoptimalkan infrastruktur yang dimiliki, seperti sentra pengolahan padi dan sentra pengolahan beras yang tersebar di seluruh Indonesia.
Kemudian, badan usaha milik negara (BUMN) tersebut juga telah berkoordinasi dengan mitra kerja pengadaan guna mengoptimalkan penyerapan di setiap lini.
Selain itu, Bulog telah menjalin koordinasi dengan Dinas Pertanian di setiap wilayah kerja untuk memantau titik-titik panen.
Baca juga: Bulog dan Sampoerna Retail Community Berkolaborasi Perkuat Jaringan Distribusi Pangan Berkualitas
“Sambil menunggu keputusan penyesuaian harga pembelian pemerintah (HPP) untuk gabah dan beras terbaru dari hasil Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) pada Rabu (15/1/2025), kami pun mengajak para pemangku kepentingan untuk memantau beberapa titik panen,” ujar Suyamto dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (11/1/2025).
Suyamto menambahkan, pemantauan dilakukan karena sejumlah daerah diperkirakan telah memulai masa panen menjelang panen raya yang diproyeksikan berlangsung pada Februari 2025.
Menurut Suyamto, tim Bulog di lapangan sudah memiliki data prakiraan panen sesuai Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS) dan data Luas Realisasi Tanam dari Dinas Pertanian.
Saat ini, pihaknya terus memantau perkembangan tanam di sejumlah daerah tersebut.
Lebih lanjut Suyamto mengatakan, Bulog telah menyiapkan titik-titik pembelian gabah petani dengan menggunakan sarana pengolahan sendiri ataupun bekerja sama dengan mitra penggilingan.
Dalam upaya mencapai target penyerapan sebesar 3 juta ton pada 2025, BUMN pangan tersebut juga telah membentuk Tim Jemput Gabah.
Baca juga: Pemerintah Serap Gabah dan Jagung Petani, Bulog Akan Tambah Gudang Penyimpanan
Pembentukan tim itu bertujuan untuk mengoptimalkan penyerapan agar dapat dilakukan secara masif dan sesuai ketentuan serta spesifikasi yang berlaku.
"Periode sekarang pun kami masih melakukan penyerapan dengan mengacu pada HPP yang telah ditentukan sebelumnya. Kami akan berupaya untuk memenuhi target penyerapan sebagai bentuk komitmen kami dalam mendukung program pemerintah. Namun, tentu dibutuhkan koordinasi yang baik dari tiap stakeholders Bulog di seluruh wilayah kerja kami," ucap Suyamto.
Terkait adanya informasi harga gabah jatuh di Sumatera Selatan, Bulog bersama para stakeholders, seperti Dinas Pertanian dan gabungan kelompok tani (gapoktan) setempat sudah melakukan pengecekan di lokasi yang dimaksud.
“Bulog terus melakukan monitoring di titik-titik panen yang sudah berjalan dan tentunya akan melakukan penyerapan sesuai dengan peraturan dan ketentuan pemerintah yang berlaku,” kata Suyamto.