KOMPAS.com - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan (BPJamsostek) kembali mendapatkan penghargaan atas kinerja apik yang diperlihatkan.
Kali ini, BPJS Ketenagakerjaan terpilih sebagai satu-satunya Highly Commended "Top Investment House" untuk kategori Sovereign Wealth/Pension Funds di Indonesia pada ajang Asian Local Currency Bond Award.
Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Direktur Pengembangan Investasi Edwin Ridwan Direktur Pengembangan Investasi Edwin Ridwan, CFA, FRM, di Singapura, Rabu (9/11/2022).
Sebagai penerima penghargaan, Edwin mengatakan, apresiasi tersebut menjadi bukti pengelolaan dana investasi BPJS Ketenagakerjaan dikelola secara profesional dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian serta mampu memberikan imbal hasil yang optimal kepada peserta.
Baca juga: Pemkot Yogyakarta Gelontorkan Rp 84 juta untuk BPJS Ketenagakerjaan Ketua RT, RW, dan LPMK
“Ini sebuah pengakuan dan apresiasi atas kinerja pengelolaan investasi BPJS Ketenagakerjaan dari tingkat Asia, kami bersyukur. Dan tentu ini menjadi penyemangat kami untuk terus memberikan kinerja terbaik yang nantinya manfaat (itu) akan dirasakan oleh seluruh peserta,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (17/11/2023).
Asian Local Currency Bond Award merupakan ajang penghargaan tahunan yang diselenggarakan oleh The Asset Benchmark Research dan The Asset Magazine Hongkong sejak 2000.
Para nominasi dipilih berdasarkan riset dan survei terhadap lebih dari 300 investor fixed income dari industri keuangan, bank, pasar modal, dan asuransi di Asia meliputi China, Hong Kong, India, Indonesia, Korea Selatan (Korsel), Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, dan Thailand.
Baca juga: India Minta Saran Tim Thailand untuk Selamatkan 40 Pekerja Terjebak di Terowongan Bawah Tanah
Pada ajang penghargaan tersebut, Edwin Ridwan juga dinobatkan sebagai Top 10 Rank Investor dalam kategori The Most Astute Investors in Asian Local Currency Bonds for 2023.
Melihat kondisi terkini, Edwin menyampaikan, pihaknya memiliki strategi dengan menerapkan prinsip liability driven investing dan dynamic asset allocation.
Kondisi terkini yang dimaksud yaitu berupa tantangan juga peluang, terutama dalam menghadapi volatilitas pasar yang tinggi dan ketidakpastian global, seperti issue de-globalization, geopolitics, climate change.
Baca juga: Resmikan Lab OSCE, Rektor UMHT Ingin Cetak SDM Berdaya Saing Global
“Pada 2023 ini, kami berfokus pada penempatan instrumen yang bersifat jangka panjang dan sebagian lainnya jangka pendek dengan tetap menjaga likuiditas dan program solvabilitas, serta senantiasa menerapkan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko yang terukur dan efektif,” jelas Edwin.
Untuk diketahui, dana investasi BPJS Ketenagakerjaan per periode 31 Oktober 2023 sebesar Rp 686,87 triliun, tumbuh 9,43 persen dari posisi dana di akhir 2022 atau mencapai 95,79 persen dari target 2023.
Sedangkan hasil investasi yang didapat BPJS Ketenagakerjaan senilai Rp 39,30 triliun atau setara dengan 7,15 persen yield on investment (YoI) per tahun.
Baca juga: Jokowi Sebut Ada 3 Bidang yang Terbuka untuk Investasi Asing di IKN
“BPJS Ketenagakerjaan terus berkomitmen mengelola dana amanah peserta secara profesional dan menjunjung tinggi integritas. Pekerja dapat bekerja keras bebas cemas. Ini wujud negara hadir untuk memastikan seluruh pekerja terlindungi dari risiko kerja dan berujung pada pekerja Indonesia yang sejahtera,” tutur Edwin.