KOMPAS.com - Direktur Pelayanan Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Roswita Nilakurnia bersama Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Gresik Andhy Hendro Wijaya dan Regional Head III Bank Tabungan Negara (BTN) Yenny Herlina meresmikan pembangunan Rumah Pekerja di Gresik, Jawa Timur (Jatim).
Sebagai informasi, perumahan tersebut dibangun oleh PT Ababil Group selaku pengembang yang mendapatkan manfaat layanan tambahan (MLT) berupa kredit konstruksi atau fasilitas pembiayaan perumahan pekerja (FPPP) dari BPJS Ketenagakerjaan yang disalurkan melalui BTN.
Perumahan itu dibangun di atas lahan seluas 3 hektar (ha) dan akan diisi oleh 200 unit rumah untuk memenuhi kebutuhan para pekerja akan hunian yang layak dan tak jauh dari tempat kerja.
Roswita mengatakan, Rumah Pekerja adalah perumahan pertama yang diresmikan setelah sekian lama sejak penerbitan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) 17 Tahun 2021.
"Kami tahu bahwa rumah merupakan salah satu kebutuhan yang primer bagi masyarakat, termasuk para pekerja. Oleh karena itu, BPJS Ketenagakerjaan bersama BTN memberikan fasilitas pembiayaan perumahan bagi pekerja," ujar Roswita dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (16/12/2023).
Roswita menambahkan, pihaknya berkomitmen untuk terus mendorong penyediaan rumah pekerja, baik dari sisi ritel atau permohonan secara perorangan maupun dari sisi suplai melalui para pengembang.
Komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan pekerja dan mendorong adanya pemanfaatan MLT secara maksimal itu pun diapresiasi oleh Andhy.
Baca juga: Peringati Hakordia 2023, BPJS Ketenagakerjaan Berkomitmen Cegah Tindak Korupsi di Tanah Air
Maka dari itu, Andhy dan jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik sangat berterima kasih atas upaya yang diberikan.
"Ini angin segar bagi teman-teman pekerja yang ada di Kabupaten Gresik. Sekarang tinggal bagaimana kami mendorong program dan memanfaatkannya dengan sebaik- baiknya," kata Andhy.
Sementara itu, Yenny menjelaskan bahwa BTN sebagai salah satu bank penyalur MLT siap memperluas penyaluran kredit konstruksi agar mampu meningkatkan ketersediaan rumah bagi para pekerja.
"Kami juga mempunyai kurang lebih 1.000 pengembang yang sudah kerja sama dengan BTN. Ini nanti bisa kami kolaborasikan dengan BPJS Ketenagakerjaan. kami akan bentuk clustering untuk bisa membantu menyediakan rumah bagi pekerja," ungkap Yenny.
Dalam kesempatan tersebut, BPJS Ketenagakerjaan juga secara serentak memberikan MLT kepada puluhan peserta yang tersebar di 11 wilayah di Indonesia.
Adapun manfaat yang diberikan terdiri dari kredit pemilikan rumah (KPR), pinjaman renovasi perumahan (PRP), serta pinjaman uang muka perumahan (PUMP).
Roswita pun mengajak seluruh pekerja dan pihak pengembang yang merupakan peserta BPJS Ketenagakerjaan untuk memanfaatkan MLT itu.
Hal tersebut lantaran MLT memiliki keunggulan berupa bunga yang jauh lebih ringan jika dibandingkan dengan bunga komersial, yakni BI Repo Rate + Maksimal 5 persen atau saat ini berkisar di angka 10 persen.
“Untuk terus meningkatkan penyaluran MLT, BPJS Ketenagakerjaan telah bekerjasama dengan Bank Himbara (Himpunan Bank Negara) dan bank daerah yang tergabung dalam Asosiasi Bank Daerah (Asbanda) . Selain itu, pengajuan MLT kini juga dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja melalui aplikasi Jamsostek Mobile (JMO),” terang Roswita.
Baca juga: Tingkatkan Layanan JKK, BPJS Ketenagakerjaan dan Pusrehab Kemenhan Jalin Komitmen Bersama
Sejak manfaat itu diluncurkan pada 2017, lanjut Roswita, tercatat hingga saat ini BPJS Ketenagakerjaan telah memberikan MLT sebanyak 4.386 unit dengan nilai manfaat sebesar Rp 1,186 Triliun.
"Kami berharap, MLT perumahan pekerja dapat terus bergulir sehingga makin banyak kesempatan bagi para pekerja yang bisa memiliki rumah di masa depan. Dengan begitu, salah satu kebutuhan primer mereka telah terpenuhi sehingga mereka bisa kerja keras bebas cemas yang berujung pada peningkatan produktivitas kerja,” tutur Roswita.