KOMPAS.com - Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) ikut berpartisipasi dalam mencetak generasi unggul melalui Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) bertajuk “Sobat Muda Gambut – Mangrove Tahun 2023”.
Program yang digagas BRGM bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) serta perguruan tinggi tersebut dihadirkan dengan fokus utama restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove.
Dari 7.648 pendaftar, sebanyak 142 mahasiswa dari 58 perguruan tinggi di Indonesia dinyatakan lolos untuk mengikuti program ini.
Program MSIB sendiri berlangsung selama lima bulan, yakni mulai Agustus 2023 hingga Desember 2023 atau setara dengan 20 satuan kredit semester (SKS) pembelajaran.
Para peserta Magang Bersertifikat tersebut dibagi ke dalam 16 posisi pekerjaan dan ditempatkan di 14 lokasi, yakni Kantor Jakarta dan 13 provinsi wilayah kerja prioritas BRGM. Proses magang juga turut didampingi oleh 35 orang mentor yang berasal dari pegawai BRGM.
Para mahasiswa terpilih mengikuti beberapa serangkaian kegiatan, mulai dari pembekalan teknis, pengenalan kegiatan di lokasi magang, pelaksanaan magang, penyusunan laporan dan presentasi, hingga penilaian akhir peserta.
Kepala Sub Kelompok Kerja Kerjasama BRGM dan sekaligus Koordinator MSIB Erna Rahayu menjelaskan, selain mempersiapkan generasi muda sebelum terjun ke dunia kerja, program magang juga diharapkan mampu menggalang aksi nyata kaum muda dalam upaya restorasi gambut dan percepatan rehabilitasi mangrove.
Selama pelaksanaannya, BRGM tidak hanya memberikan teori dan konsep, tetapi juga melibatkan peserta untuk mengikuti dan terlibat langsung kegiatan lapangan.
“Kami berusaha untuk membantu kaum muda sebagai generasi emas dalam memberikan pengalaman sebelum terjun ke dunia kerja. Dalam hal ini, kami juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman kepada generasi muda terkait ekosistem gambut dan mangrove itu sendiri,” ucap Erna dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (25/12/2023).
Salah satu perwakilan mentor MSIB, Dio, mengatakan, program MSIB membawa banyak dampak positif bagi dirinya. Salah satunya terkait cara dan program restorasi gambut dan mangrove.
“Dengan ide-ide terbaru yang diajukan oleh peserta magang, rupanya membantu kami dalam pelaksanaan kegiatan restorasi gambut dan mangrove di lapangan. Perkembangan skill dan inisiatif dari para peserta magang juga berkembang jauh lebih baik selama program ini berjalan,” ungkap Dio.
Manfaat dari program MSIB juga dirasakan oleh peserta magang dan sekaligus perwakilan TRIBE MSIB Bayu Bagaskara. Menurutnya, magang tersebut menambah pengalaman dan wawasan Bayu terkait budi daya gambut dan mangrove.
“Sebelumnya, saya kurang familier tentang gambut dan mangrove, lalu kami diajak langsung untuk melihat kondisi lapangan dan kehidupan masyarakat setempat di lokasi intervensi,” cerita Bayu.
Tak hanya itu, para peserta magang juga diikutkan dalam forum group discussion (FGD) untuk memperdalam wawasan terkait gambut. Dengan berbagai kegiatan yang padat, para peserta juga mulai terbiasa melakukan manajemen waktu yang baik.
“Kami belajar untuk melakukan manajemen waktu yang diharapkan akan terbawa pada saat bekerja nanti,” ujar Bayu.
Setelah mendapatkan berbagai respons positif dari berbagai pihak, kegiatan magang BRGM melalui program MSIB “Sobat Muda Gambut – Mangrove” akan dilanjutkan pada batch 6 yang akan dimulai pada Bulan Februari–Juni 2024 dengan kuota 170 orang peserta.
Kegiatan tersebut diharapkan dapat berkontribusi nyata dalam mencetak generasi unggul sebelum memasuki dunia kerja.
Pengumuman pendaftaran MSIB 2024 dapat dilihat pada laman Instagram BRGM atau melalui tautan berikut ini.