KOMPAS.com – Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) meraih penghargaan Bhumandala Kanaka atau Medali Emas kategori Kementerian/Lembaga (K/L) pada Bhumandala Award 2023 yang diselenggarakan di Hotel Discovery Kartika Plaza, Kabupaten Badung, Bali (6/11/2023).
Bhumandala Award 2023 merupakan penyelenggaraan yang kesembilan sejak digelar pertama kali pada 2014 oleh Badan Informasi Geospasial (BIG).
Penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada K/L dan pemerintah daerah (pemda) dalam upaya pembangunan simpul jaringan informasi geospasial.
Bhumandala Award 2023 memiliki beberapa kategori pemenang, di antaranya Bhumandala Kanaka, Bhumandala Rajata dan Bhumandala Ariti dengan empat kategori, yaitu K/L, Provinsi, Kabupaten, dan Kota.
Baca juga: 18.584 Bilik Suara untuk Pemilu 2024 Tiba di Kota Semarang, KPU Akan Sortir Ulang
Pada ajang tersebut, Kepala BIG Muh Aris Marfai mengucapkan terima kasih dan selamat kepada seluruh partisipan penghargaan Bhumandala atas prestasi yang luar biasa mereka.
“Kami berharap bahwa seluruh partisipan Bhumandala 2023 ini akan terus menjadi sumber inspirasi dan berkontribusi nyata dalam perkembangan pemanfaatan informasi geospasial di Indonesia,” ucapnya saat membuka acara dalam dalam pernyataan tertulis yang dikutip melalui ppid.brgm.go.id, Selasa (7/11/2023).
Aris berharap penghargaan tersebut dapat memberikan motivasi, inspirasi, memperkuat dan meningkatkan semangat serta sebagai sarana untuk memperluas wawasan penyelenggaraan informasi geospasial bagi pemerintah pusat maupun pemda.
Baca juga: Harga Cabai Makin Pedas, Mendagri Minta Pemda Bikin Gerakan Menanam Cabai
Sebagai informasi, Bhumandala Award 2023 mengusung tema “Inovasi Aplikasi Pemanfaatan Data dan Informasi Geospasial”.
Tema tersebut memberikan penilaian terkait aplikasi yang memanfaatkan data informasi geospasial di simpul jaringan termasuk peran dan dampaknya dalam pengambilan kebijakan.
Selain itu, terdapat tema lain yaitu “Nama Rupabumi” dan “Informasi Geospasial Batas Desa/Kelurahan”.
Keikutsertaan BRGM pada tahun kedua dalam penghargaan tersebut menyabet medali emas melalui Pranata Informasi Restorasi Gambut dan Rehabilitasi Mangrove (PRIMS).
Baca juga: Bersama Politeknik AUP, Kementerian KP Evaluasi Penanaman Mangrove di Banten
PRIMS memiliki keunggulan dalam menyajikan data dan informasi yang komprehensif mulai dari perencanaan, pelaksanaan restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove, sampai dengan monitoring dan evaluasi.
Selain itu, PRIMS juga mendukung data kebijakan Indonesia’s Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 pada bidang pengelolaan ekosistem gambut dan peningkatan cadangan karbon.
Pada kesempatan tersebut, Kepala BRGM Hartono menyampaikan ragam dan kualitas data yang dimuat di PRIMS semakin berkembang.
Tak hanya itu, kata dia, PRIMS kini menjadi pranata informasi yang semakin dapat diandalkan, khususnya untuk mendukung kerja-kerja restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove.
Baca juga: Riau Provinsi Pertama yang Punya Muatan Lokal Gambut dan Mangrove
Tak lupa, Hartono mengucapkan terima kasih kepada para mitra yang senantiasa mendukung BRGM dalam pengembangan PRIMS.
Par mitra tersebut, yaitu Kementerian Pertanian (Kementan), Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pemda, perguruan tinggi, non-governmental organization (NGO), serta masyarakat.
Selain itu, BRGM juga berkomitmen untuk terus mengembangkan PRIMS sesuai dengan kemajuan teknologi informasi dan kebutuhan.