KOMPAS.com - Dalam rangka mendorong restorasi gambut, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan topik "Konsolidasi Pilot Model Restorasi Ekosistem Gambut Sistematis dan Terpadu".
Agenda FGD digelar selama dua hari, yakni sejak 11 Mei hingga 12 Mei 2023 di Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) Sungai Mendahara - Sungai Batanghari, Provinsi Jambi.
Dalam pelaksanaannya, beragam sambutan antusias turut disampaikan berbagai pihak, termasuk dari Sekretaris Daerah Provinsi Jambi Sudirman.
“Kami mengapresiasi terselenggaranya FGD yang dilaksanakan oleh BRGM yang melibatkan seluruh instansi dan komponen terkait. Kami yakin, para peserta FGD akan aktif terlibat dalam memberikan saran dan input terkait tata kelola lahan gambut di provinsi Jambi. Harapannya, melalui kegiatan ini terbentuk kepedulian bersama terhadap restorasi gambut,” ucap Sudirman melalui rilis resmi, Sabtu (20/5/2023).
Pemilihan KHG Sungai Mendahara - Sungai Batanghari rupanya bukan tanpa alasan. BRGM memilih lokasi ini dengan alasan KHG ini merupakan area terluas di Jambi dengan gambut terbanyak. Selain itu, banyak permasalahan sosial dan kebakaran hutan ( karhutla) juga kerap terjadi di lokasi ini.
Baca juga: Mitigasi Kebakaran Lahan Gambut, BRGM Gelar Sekolah Lapang Petani Gambut
Untuk memperbaiki permasalahan yang ada, BRGM juga melakukan beberapa upaya tambahan, termasuk pembangunan sekat kanal, sumur bor, Alat Pengukur Tinggi Muka Air Tanah (APTMAT), dan Desa Mandiri Peduli Gambut (DMPG), KHG juga menjadi bagian dalam rencana FOLU Net Sink.
Sejalan dengan itu, Dosen Teknik Lingkungan Universitas Batanghari Dian Afriyanti juga mengusulkan beberapa rencana pendukung kegiatan restorasi gambut.
“Terdapat beberapa rencana yang mendukung dalam kegiatan ini seperti evaluasi wilayah konsesi di KHG, inventarisasi izin Perhutanan Sosial (PS), kajian teknis restorasi yang adaptif, memastikan peran pemerintah, mengamankan KHG dari kebakaran, dan memastikan restorasi gambut masuk ke dalam dokumen perencanaan daerah,” tegas Dian.
Kepala Desa Jati Mulyo Kabupaten Tanjung Jabung Timur Jambi Suyoto juga ikut mendukung kegiatan pelaksanaan restorasi gambut di desanya.
Baca juga: Potensi Superfood di Lahan Gambut
“Desa siap berpartisipasi dalam kegiatan serta mengharapkannya pelibatan banyak pihak untuk menyokong desa dalam segala hal, terkhususnya perlindungan dan pengelolaan gambut. Karena sejauh ini desa sebagai ujung tombak dalam kejadian kebakaran hutan gambut,” kata Suyoto.
Bappeda Kabupaten Muaro Jambi Budi Setyawan menyampaikan bahwa pilot model ini diharapkan bukan lagi mengulangi langkah dari nol, melainkan melanjutkan berbagai upaya yang telah dilakukan BRGM.
“Implementasi praktek-praktek baik dan transfer ilmu diharapkan dapat menjamin berlangsungnya kegiatan restorasi pada wilayah masing-masing,” ujar Budi.
Tak hanya upaya di atas, agenda FGD juga turut menyepakati keterlibatan dan peran dari berbagai pihak terkait dalam perlindungan dan pengelolaan ekosistem gambut.
Selanjutnya, kesepakatan akan di masukkan ke dalam draft rencana aksi bersama Pilot Model Restorasi Ekosistem Gambut Sistematis dan Terpadu.