KOMPAS.com – Sekretaris Utama Lembaga Administrasi Negara (LAN) Reny Suzana mengatakan, kualitas aparatur sipil negara (ASN) dari tahun ke tahun terus mengalami perubahan yang signifikan.
Namun, katanya, jika dilihat dari parameter global, baik secara Global Competitiveness Index dan Human Development Index, kualitas ASN Indonesia masih berada di bawah negara lain di kawasan Asia Tenggara.
Untuk itu, pengembangan kompetensi memainkan peranan kunci untuk mempersiapkan generasi mendatang yang mampu berkompetisi di kancah global.
Reny menyebutkan, pemerintah telah memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan kompetensi ( bangkom) ASN dengan menempatkan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi program prioritas nasional.
Termasuk pula dengan memberikan hak ASN untuk mengembangkan kompetensi sebesar 20 jam per tahun.
Baca juga: Kepala LAN Sebut Butuh Kolaborasi dan Sinergi untuk Atasi Permasalahan Latsar CPNS Papua
Menurutnya, itu merupakan upaya LAN untuk menciptakan ASN unggul dalam menghadapi berbagai perubahan dan tantangan volatility, uncertainty, complexity, and ambiguity (VUCA) yang terus bergeser menjadi brittle, anxiety, non-linier, and incomprehensible (BANI).
“Maka bangkom harus terus beradaptasi dengan segala perubahan seiring dengan perkembangan teknologi yang berubah dengan cepat,” ungkap Reny dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (27/7/2022).
Dia mengatakan itu dalam webinar “Digitalisasi Bangkom untuk Mewujudkan ASN Merdeka Belajar” yang digelar secara hibrida di Aula Prof Agus Dwiyanto, Kantor LAN Veteran, Selasa (26/7/2022).
“Maka digitalisasi bangkom menjadi salah satu upaya dalam menaikkan training rate yang masih relatif rendah,” ujarnya.
Reny menambahkan, bangkom harus berubah, tidak boleh mempertahankan cara-cara yang konvensional, dan harus menemukan cara baru dengan memanfaatkan teknologi informasi.
Baca juga: LAN Gandeng Pijar Foundation Dorong Peningkatan Kompetensi ASN
Selain itu, transformasi bangkom yang semula berbasis pada training development perlu diarahkan menuju learning development.
Dia menilai, konteks tersebut bertujuan menyiapkan SDM dengan talenta unggul dan berkinerja tinggi.
Reny mengatakan, konsep ASN merdeka belajar menjadi sebuah langkah strategis dalam menciptakan ASN unggul di dunia birokrasi.
“Maka dibutuhkan peran lembaga pelatihan dan biro SDM atau kepegawaian untuk menawarkan berbagai program pengembangan kompetensi sesuai dengan kebutuhan dan tantangan pada masa mendatang,” katanya.
Sementara itu, Deputi Bidang Kebijakan Pengembangan Kompetensi ASN Muhammad Taufiq mengatakan, akselerasi digitalisasi bangkom perlu didukung dengan berbagai faktor.
Dia mencontohkan, faktor tersebut, seperti kenaikan jumlah penetrasi internet yang saat ini telah mencapai 73,7 persen jumlah penduduk Indonesia.
Baca juga: ASN Didominasi Milenial, LAN Kembangkan Kompetensi lewat Pelatihan Digital
Selain itu, ada juga dampak pandemi Covid-19 yang secara langsung memaksa semua untuk melakukan transformasi ke arah digital.
“Ada empat pilar utama untuk mempercepat transformasi bangkom ini. Pertama, desain program secara bertahap melalui metode pembelajaran blended learning yang memadukan pembelajaran secara klasikal,” terangnya.
Kemudian, dibarengi juga dengan e-learning untuk pelatihan dasar (latsar) dan pelatihan kepemimpinan. Pihaknya juga akan melakukan penguatan literasi digital untuk setiap kurikulum.
“Pilar kedua adalah transformasi trainer-nya atau widyaiswara dengan mendorong widyaiswara memiliki kemampuan paripurna,” lanjut Taufiq.
Hal tersebut seperti memberikan fasilitasi, membuat bahan ajar yang interaktif, serta memberikan kontribusi untuk program-program bangkom.
Baca juga: LAN Raih Peringkat Tiga Besar Pelaksanaan Kinerja Anggaran 2021, Ini Kata Menkeu
Pilar ketiga adalah pemanfaatan teknologi informasi dalam setiap pembelajaran dengan menggunakan portal learning management system, seperti asnunggul.lan.go.id, asnpintar.lan.go.id serta gamification yang memberikan sensasi belajar yang lebih menarik.
“Terakhir, semua pilar ini akan dikunci pada quality management system sebagai penjaminan mutu dan kualita dari penyelenggaraan pelatihan,” jelas Taufiq.
Sejalan dengan hal itu, Chairman of SC GNIK Yunus Triyonggo menjelaskan, era disruptif saat ini mau tidak mau mendorong pola pendidikan dan pelatihan ASN harus semakin agile.
Dia pun mengapresiasikan LAN yang membangun platform e-learning sehingga dapat diakses dengan mudah, aman, dan murah.
Founder and Chief Officer Brainmatics ID and BraindevsID Romi Satria menambahkan, prinsip dalam bangkom ASN adalah pengembangan SDM aparatur dan sarana dan prasarana yang memadai.
Baca juga: LAN Dapat Dua Penghargaan dari Kementerian PANRB
“Tentu saja hal ini didukung dengan kurikulum yang memberikan kesempatan untuk mengembangkan potensinya seluas-luasnya,” sebutnya.
Adapun webinar tersebut dimoderatori Widyaiswara Ahli Muda Astri Pebriani dan turut dihadiri Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama di lingkungan LAN. Kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-65 LAN .