JAKARTA, KOMPAS.com – Lembaga Administrasi Negara ( LAN) menggandeng Yayasan Pijar Masa Depan atau Pijar Foundation guna mengakselerasi perubahan kinerja aparatur sipil negara ( ASN) ke ranah digital.
Akselerasi kinerja ASN ke digital itu dilakukan melalui program ASN Berpijar. Lewat program ini, LAN bersama Pijar Foundation akan meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dalam tahapan birokrasi pemerintah Indonesia.
Kepala LAN Adi Suryanto mengatakan, kerja sama LAN dan Pijar Foundation adalah penanda pergerakan perubahan birokrasi dengan meningkatkan kompetensi ASN.
“(ASN Berpijar) ini sebagai pertanda pergerakan perubahan birokrasi yang terus meningkatkan kapasitas kompetensi ASN dan digarap dengan lebih serius, kreatif, dan inovatif,” ujar Adi.
Hal itu disampaikan Adi saat memberikan sambutan dalam acara penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara LAN dengan Pijar Foundation tentang Konsep Digitalisasi Birokrasi di Indonesia yang digelar secara hybrid di Aula Prof Agus Dwiyanto, Gedung LAN, Jakarta Pusat, Rabu (8/6/2022).
Adi menjelaskan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat 40 persen dari 4,1 juta ASN yang masih dibebani dengan pekerjaan administratif. Oleh karenanya, ASN Berpijar diharapkan dapat menjadi upaya awal untuk peningkatan SDM.
“Kami bersama dengan Pijar Foundation mulai bergerak dan berkolaborasi secara bersama-sama dalam membantu dan mendukung energi baru dari generasi muda,” jelas Adi.
Baca juga: ASN Didominasi Milenial, LAN Kembangkan Kompetensi lewat Pelatihan Digital
Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Pijar Foundation Ferro Ferizka menyampaikan, bekerja sama dengan LAN dalam mendorong akselerasi ASN merupakan salah satu kebanggaan dan kebahagiaan tersendiri bagi Pijar Foundation.
“ASN Berpijar diharapkan hadir sebagai pelopor dalam meningkatkan kapasitas dan efisiensi kinerja ASN, serta mendorong inovasi-inovasi baru dalam alur kerja birokrasi,” jelas Ferro.
Lebih lanjut, Ferro menambahkan, dengan meningkatkan inovasi berbasis data dan penggunaan teknologi dalam pelayanan kepada masyarakat, diharapkan ke depannya dapat menciptakan pemerintahan yang lebih transparan, bertanggung jawab, efisien, dan efektif.
“Penggunaan learning management system ini diharapkan dapat memberikan solusi mempercepat pengambilan keputusan, pelayanan, dan penyampaian informasi kepada masyarakat di tengah penanganan krisis,” ujar Ferro.
Baca juga: Dorong Pengembangan Kompetensi ASN Daerah, LAN Teken MoU dengan Pemprov Jambi dan Pemkab Tebo
Adapun learning management system dipilih karena dinilai bisa memberikan model pembelajaran dan peningkatan yang lebih memperhatikan kapasitas ASN dengan sistem yang terintegrasi.
Untuk mendukung upaya tersebut, Ferro mengatakan, ASN Berpijar telah hadir dengan empat agenda utama untuk seluruh jenjang.
Agenda pertama adalah penyusunan kurikulum dan pemberian kelas kolaboratif bersama praktisi industri, korporasi, maupun startup bagi seluruh ASN. Kedua, mengambil program mentorship bagi ASN terpilih.
“Agenda yang ketiga adalah pendampingan kepada widyaiswara atau pejabat fungsional untuk menguasai teknik pemecahan masalah seperti design thinking pada era kolaborasi multi pihak saat ini,” kata Ferro.
Sementera itu, agenda keempat adalah memberikan panggung bagi ASN muda yang telah berhasil membuat inovasi di bidang kerjanya.