KOMPAS.com – Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara (DKKIAN) Tri Widodo mengatakan, perlunya menyinergikan Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah (K/L/D) dalam upaya menjamin keberlanjutan inovasi.
Hal itu dia sampaikan dalam Stakeholders Meeting Tahap II di Ruang Rapat Pimpinan, Kantor Lembaga Administrasi Negara ( LAN), Jl Veteran No 10, Jakarta, Kamis (27/2/2020).
Dia juga mengatakan perlunya membangun ekosistem inovasi yang tidak lagi berfokus pada penciptaan inovasi sebanyak-banyaknya.
Namun, lanjutnya, lebih membangun kepada satu data inovasi yang dapat diakses secara masif oleh seluruh pemerintah daerah (pemda).
Baca juga: Sederhanakan Eselonisasi, LAN Kembangkan Kapasitas ASN
Tri menyampaikan itu sehubungan dengan program LAN, yaitu Stakeholders Meeting.
Stakeholders meeting tahap pertama telah diselenggarakan Rabu (12/2/2020) lalu dan telah menghimpun seluruh gagasan, saran dan masukan dari berbagai K/L/D.
Sementara itu, untuk Stakeholders meeting tahap kedua kini lebih berfokus pada program LAN.
Program LAN ini nanti akan disesuaikan pada kebutuhan instansi pemerintah dan bermanfaat bagi mitra LAN.
“Hasil yang telah disepakati pada Stakeholders Meeting pertama, kami akan mempertajam pada penguatan kapasitas dalam hal rekomendasi kebijakan, penguatan tata kelola, serta penyiapan kader Aparatur Sipil Negara ( ASN) yang andal,” ujarnya.
Baca juga: LAN Harap Kepengurusan Baru IWI Bekerja Maksimal
Tri pun menjelaskan dalam bidang kajian kebijakan, terdapat beberapa poin penting yang menjadi perhatian.
“Beberapa poin, seperti kajian kebijakan omnibus law dalam bidang administrasi negara, pemindahan ibu kota baru, dampak deeselonisasi, revisi UU Pelayanan Publik, serta program Reformasi Birokrasi (RB) berbasis outcome,” ungkapnya.
Sementara itu, pada sisi manajemen ASN, Deputi Bidang Kajian dan Inovasi Manajemen ASN Agus Sudrajat menjelaskan pemetaaan kebutuhan jabatan fungsional di seluruh Indonesia.
Hal itu dilakukan dalam rangka percepatan pembangunan, mutasi Jabatan Pimpinan Tinggi berbasis manajemen talenta, pengembangan dan penyempurnaan metode pembelajaran berbasis e-learning, serta model pengembangan kompetensi P3K.
Baca juga: LAN Buka Kesempatan Stakeholders untuk Sampaikan Masukan dan Saran
“Pada 2020 ini, secara khusus kami tengah mengkaji kesejahteraan ASN terkait ASN di daerah terdepan, tertinggal, dan terluar (3T)), ASN dengan high risk dan high performance” tambah Agus.
Adapun, Stakeholders Meeting Tahap II ini dihadiri oleh beberapa mitra LAN, antara lain Kementerian PAN RB, Kementerian Dalam Negeri, Kemenristek BRIN, Kementerian PPN/Bappenas, dan BKN.
Sedangkan dari LAN, hadir Sekretaris Utama LAN Reny Suzana dan para Pejabat Tinggi Pratama di lingkungan LAN.
Baca juga: LAN Sukses Raih Predikat WTP 12 Kali Berturut-turut