KOMPAS.com - Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) Ketenagakerjaan ( BPJAMSOSTEK) melakukan Layanan Cepat Tanggap dengan menyalurkan sejumlah bantuan bagi korban bencana gempa bumi di wilayah Kabupaten Cianjur dan sekitarnya.
Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia (SDM) BPJAMSOSTEK Abdur Rahman Irsyadi kepada Asisten Daerah 1 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur, Arief Purnawan di pendopo kantor Bupati Cianjur, Kamis (24/11/2022).
"Saya mewakili manajemen dan karyawan BPJAMSOSTEK ikut berduka cita atas musibah gempa bumi yang ada di cianjur. Mudah mudahan para korban dapat segera ditangani dengan baik, kemudian yang meninggal kita doakan dapat diterima di sisi Allah SWT," ujar Abdur di pendopo kantor Bupati Cianjur yang sekaligus menjadi pos komando tanggap darurat bencana.
Adapun bantuan yang diberikan BPJAMSOSTEK untuk meringankan beban para korban, berupa 1,5 ton beras, 25 karton mi instan, 15 karton susu, 25 karton biskuit, 60 karton air mineral, 100 buah pembalut wanita/popok bayi, 100 lembar selimut serta 20 unit tenda terpal.
Tidak hanya memberikan bantuan, BPJAMSOSTEK juga membuka posko logistik di Kantor Cabang Sukabumi serta dapur umum di Kecamatan Warung Kondang dan Pondok Pesantren Mambaus Sa'adah.
Terkait bantuan tersebut Arief Purnawan mengatakan, pihaknya atas Pemkab Cianjur dan seluruh warga Cianjur mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya atas empati dari segenap anggota BPJS Ketenagakerjaan,
"Ini adalah sebuah bantuan yang menjadikan penyemangat bagi kami dan mudah-mudahan dapat meringankan beban masyarakat kami yang tertimpa musibah," terang Arief..
Penyerahan santuan
Pada kesempatan tersebut BPJAMSOSTEK juga menyerahkan santunan kepada ahli waris dari dua orang peserta yang meninggal dunia karena menjadi korban gempa bumi dengan total manfaat sebesar Rp 275 juta.
Direktur Umum dan SDM BPJAMSOSTEK Abdur Rahman Irsyad mengatakan, penyerahan santuan tersebut merupakan bukti negara hadir melalui program jaminan sosial ketenagakerjaan.
Pasalnya program tersebut melindungi seluruh pekerja dari risiko kecelakaan kerja maupun kematian yang dapat terjadi kapan saja dan di mana saja.
"Hingga saat ini tercatat ada 3 orang peserta yang menjadi korban dimana 2 diantaranya telah kami serahkan manfaatnya pagi ini. Namun angka ini dapat terus bertambah seiring proses identifikasi yang masing berjalan," imbuh Abdur.
Abdur menambahkan bahwa BPJAMSOSTEK masih terus berupaya untuk melakukan pendataan peserta yang menjadi korban melalui kolaborasi dengan beberapa rumah sakit di Cianjur dan Sukabumi.
"Semoga bantuan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat yang terdampak serta santunan yang kami berikan kepada keluarga peserta dapat membantu mereka bangkit dan melanjutkan kehidupannya dengan layak," kata Abdur.