Fondasi Indonesia Emas 2045, Wamen Isyana Paparkan Strategi Prabowo-Gibran Bangun SDM Unggul di Forum Global

Kompas.com - 19/10/2025, 20:44 WIB
Yogarta Awawa Prabaning Arka,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

Kompas.com – Fokus utama pemerintah untuk membangun manusia Indonesia sejak dalam keluarga semakin terlihat jelas menjelang satu tahun masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Arah pembangunan ini selaras dengan tujuan Asta Cita yang menempatkan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) sebagai prasyarat utama untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.

Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Wamen)/Wakil Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN) Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka menegaskan, fondasi besar untuk pembangunan keluarga, perbaikan gizi, peningkatan pendidikan, dan layanan kesehatan telah diletakkan dengan kokoh kurang dari setahun.

Baca juga: Young Health Summit 2025, BKKBN Tekankan Pentingnya Remaja Sehat Mental dan Fisik

“Begitu banyak program yang telah dilakukan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran. Semua diarahkan untuk meningkatkan kualitas SDM sesuai Asta Cita,” ujar Isyana dalam siaran tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (19/10/2025).

Pemerintah, kata Isyana, mengadopsi strategi pembangunan dari hulu ke hilir. Dalam pendekatan tersebut, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN memegang peran sentral dalam penguatan fondasi keluarga, pencegahan stunting, penguatan Tim Pendamping Keluarga (TPK), serta layanan ketahanan keluarga.

Rangkaian program yang saling terhubung tersebut mencakup inisiatif andalan, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG).

Baca juga: 34 Persen Remaja Indonesia Kesepian karena Gawai, BKKBN Ingatkan Pentingnya Komunikasi Keluarga

Program ini tidak hanya menyasar anak sekolah, tetapi juga ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan kelompok 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Dalam hal ini, BKKBN bertindak sebagai garda terdepan dalam penyaluran dan pendampingan guna memastikan pencegahan stunting berjalan efektif sejak masa kehamilan. Selain itu, ada pula program Cek Kesehatan Gratis untuk memperluas akses layanan kesehatan dasar.

Di sektor pendidikan, pemerintah meluncurkan Sekolah Rakyat bagi keluarga kurang mampu sebagai tangga mobilitas sosial. Terdapat juga program Sekolah Garuda yang ditujukan bagi anak berprestasi untuk membuka peluang menembus universitas kelas dunia.

Baca juga: Menteri BKKBN Ungkap Risiko Anak jika Lebih Banyak Main dengan Ponsel

“Pendidikan adalah tangga mobilitas. Sekolah Rakyat membuka akses, sedangkan Sekolah Garuda membuka peluang lebih tinggi,” ujarnya.

Saat ini, program Sekolah Garuda telah memiliki 16 sekolah yang terdiri dari 12 transformasi sekolah lama dan empat sekolah baru. Jumlah sekolah ini dipastikan akan terus ditambah secara bertahap.

Selain di dalam negeri, Indonesia juga menunjukkan kepemimpinan yang signifikan di tingkat global.

Saat menghadiri Forum FP2030 Asia Pasifik di Bali, Isyana menegaskan bahwa perencanaan keluarga (family planning) merupakan kunci utama untuk mencapai kesejahteraan dan perlindungan hak-hak perempuan.

“Target 2030 itu jelas, yakni no one is left behind. Setiap keluarga harus mendapatkan layanan kesehatan dan perencanaan keluarga yang baik,” tegas Isyana.

Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka.DOK. BKKBN. Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka.

Dalam isu tersebut, BKKBN telah diakui sebagai center of excellence Indonesia, mulai dari penguatan konseling keluarga, perluasan akses kontrasepsi, hingga pendampingan berbasis komunitas melalui peran kader dan TPK.

Delegasi dari 13 negara yang hadir di forum tersebut bahkan secara khusus mempelajari praktik baik Indonesia dalam memberikan layanan keluarga, kesehatan, serta budaya yang ramah masyarakat Bali.

Isyana juga menekankan, program MBG tidak hanya berdampak pada gizi, tetapi turut menggerakkan ekonomi keluarga dan memberdayakan perempuan. Ini terlihat mulai dari dapur Sentra Pemberdayaan dan Pemberdayaan Gizi (SPPG), distribusi bahan makanan di lapangan, hingga peran aktif kader keluarga di bawah koordinasi Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN.

“Melalui program MBG, gizinya dapat, ekonominya bergerak, martabat perempuan ikut naik,” ujarnya.

Dengan model terintegrasi tersebut, pembangunan SDM tidak hanya melahirkan generasi yang sehat, tetapi juga berhasil menguatkan ekonomi keluarga dan peran perempuan di tingkat akar rumput.

Terkini Lainnya
Menteri Wihaji Tinjau Program MBG dan Tamasya di Kepri, Tegaskan Komitmen Bangun Keluarga Sejahtera

Menteri Wihaji Tinjau Program MBG dan Tamasya di Kepri, Tegaskan Komitmen Bangun Keluarga Sejahtera

BKKBN
Fondasi Indonesia Emas 2045, Wamen Isyana Paparkan Strategi Prabowo-Gibran Bangun SDM Unggul di Forum Global

Fondasi Indonesia Emas 2045, Wamen Isyana Paparkan Strategi Prabowo-Gibran Bangun SDM Unggul di Forum Global

BKKBN
Bukan Sekadar Alat, Kontrasepsi Adalah Gerbang Menuju Indonesia Emas 2045

Bukan Sekadar Alat, Kontrasepsi Adalah Gerbang Menuju Indonesia Emas 2045

BKKBN
Young Health Summit 2025, BKKBN Tekankan Pentingnya Remaja Sehat Mental dan Fisik

Young Health Summit 2025, BKKBN Tekankan Pentingnya Remaja Sehat Mental dan Fisik

BKKBN
Peringati Harganas Ke-32, BKKBN Hadirkan Kirab Bangga Kencana

Peringati Harganas Ke-32, BKKBN Hadirkan Kirab Bangga Kencana

BKKBN
Sambut Harganas, BKKBN Targetkan 1 Juta Akseptor dalam Pelayanan KB Serentak se-Indonesia

Sambut Harganas, BKKBN Targetkan 1 Juta Akseptor dalam Pelayanan KB Serentak se-Indonesia

BKKBN
Kemendukbangga Susun Peta Jalan Pembangunan Kependudukan, Konsorsium Perguruan Tinggi Deklarasikan Dukungan

Kemendukbangga Susun Peta Jalan Pembangunan Kependudukan, Konsorsium Perguruan Tinggi Deklarasikan Dukungan

BKKBN
 Bantu Perempuan Tetap Produktif Usai Punya Anak, Kemendukbangga Luncurkan Program Tamasya

Bantu Perempuan Tetap Produktif Usai Punya Anak, Kemendukbangga Luncurkan Program Tamasya

BKKBN
Hadapi Fase Krusial Bonus Demografi, Kemendukbangga: Pembangunan Manusia Indonesia Dimulai dari Keluarga

Hadapi Fase Krusial Bonus Demografi, Kemendukbangga: Pembangunan Manusia Indonesia Dimulai dari Keluarga

BKKBN
Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi, BKKBN Canangkan Pelayanan KB Serentak 1 Juta Akseptor

Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi, BKKBN Canangkan Pelayanan KB Serentak 1 Juta Akseptor

BKKBN
Tingkatkan Peran Ayah dalam Keluarga, Menteri Wihaji Luncurkan Program GATI

Tingkatkan Peran Ayah dalam Keluarga, Menteri Wihaji Luncurkan Program GATI

BKKBN
Kemendukbangga/BKKBN Resmi Gelar Pelatihan Teknis Substantif Kampung Keluarga Berkualitas 2025

Kemendukbangga/BKKBN Resmi Gelar Pelatihan Teknis Substantif Kampung Keluarga Berkualitas 2025

BKKBN
Tinjau SPPG di Bogor, Wamendukbangga Tegaskan Pentingnya Program MBG untuk Wujudkan Indonesia Emas 2045

Tinjau SPPG di Bogor, Wamendukbangga Tegaskan Pentingnya Program MBG untuk Wujudkan Indonesia Emas 2045

BKKBN
Wamen Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Monitor Program Genting di Tanah Papua

Wamen Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Monitor Program Genting di Tanah Papua

BKKBN
Menteri Wihaji Kunjungi Bangli, Pantau Langsung Keluarga Risiko Stunting

Menteri Wihaji Kunjungi Bangli, Pantau Langsung Keluarga Risiko Stunting

BKKBN
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com