KOMPAS.com - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr Hasto Wardoyo mengatakan bahwa kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia perlu ditingkatkan.
“Kualitas SDM kita perlu ditingkatkan, salah satunya kita harus mencegah lahirnya anak-anak balita stunting," ucap dr Hasto dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (21/11/2023).
Pernyataan tersebut disampaikan dr Hasto saat menyerahkan penghargaan Manggala Karya Kencana kepada Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi dalam acara Penganugerahan Penghargaan Manggala Karya Kencana (MKK) 2023 dan Temu Kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) di Gelanggang Olahraga Sasana Krida Perwira, Purbalingga, Jawa Tengah (Jateng), Senin (20/11/2023).
Penghargaan tertinggi dari BKKBN tersebut diberikan kepada Bupati Purbalingga karena dinilai berdedikasi dalam keberhasilan program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan KB (Bangga Kencana) dan percepatan penurunan stunting. Salah satunya, berhasil menekan angka perkawinan anak sehingga menurunkan prevalensi stunting signifikan.
Baca juga: Menu Cegah Stunting di Depok Kian Membaik Usai Tuai Cecaran dan Kritik
dr Hasto mengatakan, kawin usia muda merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga untuk meningkatkan kualitas SDM di wilayahnya.
"Kalau kita berbicara pembangunan SDM, maka yang saya lihat di Purbalingga ini salah satu yang perlu diperhatikan adalah kawin usia muda," ujarnya.
dr Hasto mengakui pembangunan SDM di Purbalingga sudah bagus karena per 1.000 perkawinan di kabupaten ini tidak lebih dari 26 orang yang menikah pada usia muda.
Menurutnya, jumlah tersebut di bawah angka nasional yang mencapai 26 orang per 1.000 perkawinan.
Baca juga: Pemerintah Targetkan Perkawinan Anak Turun Jadi 8,74 persen
"Dengan bagusnya pengetahuan para kader menunjukan bahwa sosialisasi tentang bangga kencana dan juga stunting berjalan dengan baik," imbuh dr Hasto.
Untuk diketahui, penghargaan Manggala Karya Kencana merupakan penghargaan dari hasil seleksi penilaian dan skrining sampai di Sekretariat Presiden.
"Penghargaan ini bukan dari saya, tetapi hasil seleksi dan skrining sampai di Sekretariat Presiden. Kami ucapkan selamat," kata dr Hasto.
Ia menilai penghargaan tersebut sebagai bentuk kerja keras Bupati Purbalingga yang menguasai lapangan dan dekat dengan masyarakat, sehingga program Bangga Kencana bisa berjalan sukses.
Baca juga: Syamsuar Berharap Pencanangan PKK Bangga Kencana Dapat Tekan Kasus Stunting di Riau
Usai menerima penghargaan, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi berharap, penghargaan tersebut dapat semakin meningkatkan komitmen kerja keras seluruh jajaran pemerintah daerah (pemda) dan para kader untuk terus menyukseskan program pembangunan keluarga berkualitas di Purbalingga.
Ia mengungkapkan bahwa ada satu syarat untuk menuju Indonesia Emas, yaitu pembangunan kualitas SDM di Indonesia berjalanan dengan baik.
"Angka stunting di Purbalingga sejauh ini bisa ditekan dengan baik," kata Dyah.
Dia mengaku saat pertama kali masuk pemerintahan pada 2016, kasus stunting di Purbalingga masih tinggi karena mencapai 23,13 persen.
Baca juga: Gibran: Kalau Surveinya Bagus, Kita Kerja Keras Lagi biar Bisa Satu Putaran
Akan tetapi berkat kerja keras seluruh pihak, kasus stunting di Purbalingga dalam kurun tujuh tahun turun menjadi 12,13 persen.
"Angka tersebut sudah melampaui target nasional yang sebesar 14 persen. Kami berharap angka stunting di Purbalingga bisa kembali diturunkan hingga satu digit," imbuh Dyah.
Sebagai informasi, dalam acara pemberian penghargaan tersebut juga hadir Wakil Bupati (Wabup) Purbalingga Sadono dan Kepala Perwakilan BKKBN Jateng Eka Sulistya Ediningsih.
Hadir pula Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) sebagai leading sektor kegiatan Temu Kader TPK Kabupaten Purbalingga, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Purbalingga, Camat Karang Anyar, Kepala Biro (Kabiro) Umum dan seluruh petugas Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) atau Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) se-Kabupaten Purbalingga.