Kepala BKKBN Sebut Indonesia Emas 2045 Bisa Terwujud jika Penanganan Stunting Berhasil Dilakukan

Kompas.com - 24/10/2023, 15:49 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Kepala BKKBN dr Hasto Wardoyo saat menghadiri gelaran puncak peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia atau World Contraception Day (WCD) 2023 di Kota Cimahi, Jawa Barat, Senin (23/10/2023). 
DOK. BKKBN Kepala BKKBN dr Hasto Wardoyo saat menghadiri gelaran puncak peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia atau World Contraception Day (WCD) 2023 di Kota Cimahi, Jawa Barat, Senin (23/10/2023).

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dr Hasto Wardoyo mengatakan bahwa Indonesia Emas yang diimpikan pada 2045 dapat terwujud, jika penanganan stunting yang dilakukan saat ini bisa berhasil.

Hal tersebut dikatakan Hasto saat mengunjungi posyandu di bawah binaan Persatuan Isteri Tentara (Persit) Kartika Chandra di Kota Cimahi, Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (23/10/2023).

Untuk itu, kata Hasto, BKKBN menggandeng unsur Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) agar ikut andil dalam menuntaskan persoalan stunting pada 2023.

"Upaya kita bersama dalam penurunan stunting ini adalah langkah penting dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi anak-anak Indonesia. Mari kita terus bekerja sama dengan tekun, berkomitmen, dan bersemangat untuk mencapai tujuan bersama yaitu mewujudkan Indonesia Emas di tahun 2045,” paparnya

Hasto berharap, dengan program kolaborasi BKKBN dengan TNI AD, para kader dan masyarakat secara luas bisa menajamkan edukasi mengenai pentingnya menjaga gizi dan meningkatkan kesadaran individu khususnya kepada ibu hamil.

Baca juga: Ada 4,8 Juta Ibu Hamil Per Tahun, Kepala BKKBN: Kalau Dibiarkan Ada 20 Persen yang Melahirkan Anak Stunting

"Melalui program (kolaborasi BKKBN dengan TNI AD) ini, kita dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan serta memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya perencanaan keluarga melalui penjarangan atau pembatasan kelahiran melalui kontrasepsi. Dengan begitu, kita dapat menciptakan generasi masa depan yang lebih sehat dan cerdas,” tuturnya.

Untuk diketahui, sebelum mengunjungi posyandu di Cimahi, Hasto juga hadir di Pekan Pelayanan KB Serentak yang digelar BKKBN di Kota Cimahi.

Gelaran yang berlangsung dari tanggal 26 September sampai 9 Oktober 2023 merupakan bagian dari rangkaian Hari Kontrasepsi Sedunia (World Contraception Day) yang diperingati setiap tanggal 26 September.

Selama Pekan Pelayanan KB Serentak itu, BKKBN berhasil melayani jumlah sasaran KB sebesar hampir 1.693.520 akseptor, dengan target 1.484.747 akseptor atau dengan capaian sebesar 114,06 persen.

Gerakan ASI Eksklusif untuk bayi sehat

Pada rangkaian acara yang sama, Ketua Umum Persatuan Isteri Tentara (Persit Kartika Chandra Kirana, Ny. Rachma Setyaningsih Dudung Abdurachman melakukan kunjungan ke Posyandu BKB Mawar 1 Yon Armed 4/Parahyangan.

Selain meninjau kegiatan di Posyandu, dirinya juga memberikan pembinaan bagi para kader serta peserta ibu-anak yang hadir.

Guna menyokong suksesnya perencanaan keluarga, Ny. Rachma secara serentak mendeklarasikan Gerakan ASI Eksklusif di lingkungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD), aparatur sipil negara (ASN), dan keluarganya,

"Saya mengimbau kepada seluruh TNI AD bersama-sama mendukung dan menjadi role model dalam gerakan ASI eksklusif agar menyebar dan menyeluruh dalam lapisan masyarakat, memberikan daya ungkit yang besar dalam mencapai target 14 persen angka stunting yang tinggal beberapa bulan lagi," kata Ny. Rachma.

Baca juga: Kepala BKKBN: Kalau Hamil Jangan Main-main, Kalau Main-main Jangan Hamil

Menurut Ny. Rachma, dengan adanya edukasi dan konseling menyusui untuk ibu hamil, memungkinkan mereka untuk lebih siap menyusui sesegera mungkin setelah lahir.

"Kita menyadari bahwa setiap ibu memerlukan lingkungan yang positif, agar mampu memberikan inisiasi menyusui dini, menyusui eksklusif, dan melanjutkan menyusui hingga 2 tahun," ucapnya.

Para Kader ASI Eksklusif yang berdialog secara daring memandang gerakan ini sebagai tonggak dari perwujudan semangat keluarga TNI untuk menghasilkan SDM yang sehat dan berkualitas.

Terkini Lainnya
Strategi Pembangunan Demografi di Kalbar, BKKBN: Tujuannya Capai Kesejahteraan Masyarakat
Strategi Pembangunan Demografi di Kalbar, BKKBN: Tujuannya Capai Kesejahteraan Masyarakat
BKKBN
Kepala BKKBN Ajak Lintas Sektor Masifkan Intervensi Percepatan Penurunan Stunting di Nabire
Kepala BKKBN Ajak Lintas Sektor Masifkan Intervensi Percepatan Penurunan Stunting di Nabire
BKKBN
Soal Penurunan Stunting di Papua Tengah, Dokter Hasto: Perlu Komitmen Semua Pihak
Soal Penurunan Stunting di Papua Tengah, Dokter Hasto: Perlu Komitmen Semua Pihak
BKKBN
Kehamilan Ideal Usia 20-35 Tahun, Kepala BKKBN Ungkap Alasannya
Kehamilan Ideal Usia 20-35 Tahun, Kepala BKKBN Ungkap Alasannya
BKKBN
Kepala BKKBN Beberkan Strategi Percepatan Penurunan Stunting yang Fokus pada 3 Pendekatan 
Kepala BKKBN Beberkan Strategi Percepatan Penurunan Stunting yang Fokus pada 3 Pendekatan 
BKKBN
Kepala BKKBN Optimistis Stunting di TTS Bakal Turun lewat Pemanfaatan Sumber Pangan dan Kontrasepsi
Kepala BKKBN Optimistis Stunting di TTS Bakal Turun lewat Pemanfaatan Sumber Pangan dan Kontrasepsi
BKKBN
Kepala BKKBN Minta Kepala Perwakilan BKKBN NTT Berkolaborasi Majukan Program Bangga Kencana
Kepala BKKBN Minta Kepala Perwakilan BKKBN NTT Berkolaborasi Majukan Program Bangga Kencana
BKKBN
Cegah Kelahiran Bayi Stunting, Kepala BKKBN: Ibu Hamil Harus Dikawal sejak Mengandung 
Cegah Kelahiran Bayi Stunting, Kepala BKKBN: Ibu Hamil Harus Dikawal sejak Mengandung 
BKKBN
BKKBN Soroti Keberhasilan Kabupaten Kampar Turunkan Stunting Hampir 20 Persen dalam 4 Tahun
BKKBN Soroti Keberhasilan Kabupaten Kampar Turunkan Stunting Hampir 20 Persen dalam 4 Tahun
BKKBN
Kepala BKKBN Jelaskan Penyebab Stunting, dari Usia Perkawinan hingga Botol Tidak Steril
Kepala BKKBN Jelaskan Penyebab Stunting, dari Usia Perkawinan hingga Botol Tidak Steril
BKKBN
Target BKKBN pada 2024: Stunting Turun Jadi 14 Persen, Unmet Need 7,40 Persen
Target BKKBN pada 2024: Stunting Turun Jadi 14 Persen, Unmet Need 7,40 Persen
BKKBN
Kepala BKKBN: Pendidikan Seks Usia Dini Dapat Cegah Kanker Mulut Rahim hingga Payudara
Kepala BKKBN: Pendidikan Seks Usia Dini Dapat Cegah Kanker Mulut Rahim hingga Payudara
BKKBN
Puncak Bonus Demografi Terlewati, Kepala BKKBN: Jangan Sampai
Puncak Bonus Demografi Terlewati, Kepala BKKBN: Jangan Sampai "Middle Income Trap" Jadi Kenyataan
BKKBN
Angka Stunting DIY Terendah Ke-5 di Indonesia, Kepala BKKBN: Ke Depan Perhatikan Kesehatan Jiwa Masyarakat
Angka Stunting DIY Terendah Ke-5 di Indonesia, Kepala BKKBN: Ke Depan Perhatikan Kesehatan Jiwa Masyarakat
BKKBN
Pertahankan WTP 6 Kali Berturut-turut, Kepala BKKBN Minta Jajarannya Kerja Sesuai Protap
Pertahankan WTP 6 Kali Berturut-turut, Kepala BKKBN Minta Jajarannya Kerja Sesuai Protap
BKKBN
Bagikan artikel ini melalui
Oke