Kepala BKKBN: Kalau Hamil Jangan Main-main, Kalau Main-main Jangan Hamil

Kompas.com - 24/10/2023, 15:06 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Kepala BKKBN dr Hasto Wardoyo memasang implan kepada seorang ibu saat melayani pemasangan alat kontrasepsi di Klinik Siliwangi pada gelaran puncak peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia atau World Contraception Day (WCD) 2023 di Kota Cimahi, Jawa Barat, Senin (23/10/2023). KOMPAS.com/Bagus Puji Panuntun Kepala BKKBN dr Hasto Wardoyo memasang implan kepada seorang ibu saat melayani pemasangan alat kontrasepsi di Klinik Siliwangi pada gelaran puncak peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia atau World Contraception Day (WCD) 2023 di Kota Cimahi, Jawa Barat, Senin (23/10/2023).

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dr Hasto Wardoyo meminta masyarakat untuk tidak meremahkan atau main-main dengan hamil dan kelahiran.

"Kalau hamil itu jangan main-main. Kalau main-main jangan hamil, itu penting," ungkap  Hasto Wardoyo di sela gelaran puncak peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia atau World Contraception Day (WCD) 2023 di Lapangan Rajawali, Kota Cimahi, Jawa Barat, Senin (23/10/2023).

Gelaran peringatan WCD 2023 itu ditandai dengan pemasangan alat kontrasepsi berupa KB susuk atau KB implan secara langsung oleh Kepala BKKBN dr Hasto Wardoyo kepada warga di Klinik Siliwangi, Kota Cimahi.

Setelah melaksanakan pemasangan implan terhadap peserta KB di Klinik Siliwangi, rombongan BKKBN mengunjungi posyandu di bawah binaan Persatuan Isteri Tentara (Persit) Kartika Chandra.

Pada kesempatan itu, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo bersama Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana, Rachma Setyaningsih Dudung Abdurachman menyampaikan edukasi mengenai pencegahan stunting kepada ibu hamil, remaja, pascapersalinan, ibu dengan baduta dan balita serta pemberian telur untuk keluarga berisiko stunting.

Baca juga: Kepala BKKBN Minta para Dokter Obgyn Bantu Cegah Kelahiran Bayi Stunting Baru

Hasto mengatakan, risiko stunting bisa dicegah dengan merencanakan kehamilan dengan persiapan yang matang. Jarak usia kehamilan juga mesti diperhatikan sebagai upaya pencegahan stunting pada anak.

"Peran kontrasepsi untuk penurunan stunting sangat sentral. Karena apa? Semakin dekat jarak anak semakin stunting. Jadi birth to birth interval, pregnancy to pregnancy interval itu menentukan tinggi rendahnya stunting," kata Hasto di Cimahi.

Menurut Hasto, jarak kehamilan yang berdekatan bisa memicu kesehatan mental anak yang selanjutnya akan berpengaruh pada tumbuh kembang anak di usia dini.

"Ingat bahwa anak-anak yang dilahirkan dengan jarak yang dekat, stress anak itu. Yang kakaknya juga stress karena perhatiannya terbagi pada adiknya. Adiknya juga stress karena tidak mendapatkan perhatian sepenuhnya karena jaraknya terlalu dekat," kata Hasto.

"Ada yang anaknya baru umur 1,5 tahun ibunya sudah hamil 1 tahun. Inilah yang harus kita jaga betul. Sehingga pentingnya kontrasepsi pascapersalinan sangat luar biasa," imbuhnya.

Terkini Lainnya
Strategi Pembangunan Demografi di Kalbar, BKKBN: Tujuannya Capai Kesejahteraan Masyarakat
Strategi Pembangunan Demografi di Kalbar, BKKBN: Tujuannya Capai Kesejahteraan Masyarakat
BKKBN
Kepala BKKBN Ajak Lintas Sektor Masifkan Intervensi Percepatan Penurunan Stunting di Nabire
Kepala BKKBN Ajak Lintas Sektor Masifkan Intervensi Percepatan Penurunan Stunting di Nabire
BKKBN
Soal Penurunan Stunting di Papua Tengah, Dokter Hasto: Perlu Komitmen Semua Pihak
Soal Penurunan Stunting di Papua Tengah, Dokter Hasto: Perlu Komitmen Semua Pihak
BKKBN
Kehamilan Ideal Usia 20-35 Tahun, Kepala BKKBN Ungkap Alasannya
Kehamilan Ideal Usia 20-35 Tahun, Kepala BKKBN Ungkap Alasannya
BKKBN
Kepala BKKBN Beberkan Strategi Percepatan Penurunan Stunting yang Fokus pada 3 Pendekatan 
Kepala BKKBN Beberkan Strategi Percepatan Penurunan Stunting yang Fokus pada 3 Pendekatan 
BKKBN
Kepala BKKBN Optimistis Stunting di TTS Bakal Turun lewat Pemanfaatan Sumber Pangan dan Kontrasepsi
Kepala BKKBN Optimistis Stunting di TTS Bakal Turun lewat Pemanfaatan Sumber Pangan dan Kontrasepsi
BKKBN
Kepala BKKBN Minta Kepala Perwakilan BKKBN NTT Berkolaborasi Majukan Program Bangga Kencana
Kepala BKKBN Minta Kepala Perwakilan BKKBN NTT Berkolaborasi Majukan Program Bangga Kencana
BKKBN
Cegah Kelahiran Bayi Stunting, Kepala BKKBN: Ibu Hamil Harus Dikawal sejak Mengandung 
Cegah Kelahiran Bayi Stunting, Kepala BKKBN: Ibu Hamil Harus Dikawal sejak Mengandung 
BKKBN
BKKBN Soroti Keberhasilan Kabupaten Kampar Turunkan Stunting Hampir 20 Persen dalam 4 Tahun
BKKBN Soroti Keberhasilan Kabupaten Kampar Turunkan Stunting Hampir 20 Persen dalam 4 Tahun
BKKBN
Kepala BKKBN Jelaskan Penyebab Stunting, dari Usia Perkawinan hingga Botol Tidak Steril
Kepala BKKBN Jelaskan Penyebab Stunting, dari Usia Perkawinan hingga Botol Tidak Steril
BKKBN
Target BKKBN pada 2024: Stunting Turun Jadi 14 Persen, Unmet Need 7,40 Persen
Target BKKBN pada 2024: Stunting Turun Jadi 14 Persen, Unmet Need 7,40 Persen
BKKBN
Kepala BKKBN: Pendidikan Seks Usia Dini Dapat Cegah Kanker Mulut Rahim hingga Payudara
Kepala BKKBN: Pendidikan Seks Usia Dini Dapat Cegah Kanker Mulut Rahim hingga Payudara
BKKBN
Puncak Bonus Demografi Terlewati, Kepala BKKBN: Jangan Sampai
Puncak Bonus Demografi Terlewati, Kepala BKKBN: Jangan Sampai "Middle Income Trap" Jadi Kenyataan
BKKBN
Angka Stunting DIY Terendah Ke-5 di Indonesia, Kepala BKKBN: Ke Depan Perhatikan Kesehatan Jiwa Masyarakat
Angka Stunting DIY Terendah Ke-5 di Indonesia, Kepala BKKBN: Ke Depan Perhatikan Kesehatan Jiwa Masyarakat
BKKBN
Pertahankan WTP 6 Kali Berturut-turut, Kepala BKKBN Minta Jajarannya Kerja Sesuai Protap
Pertahankan WTP 6 Kali Berturut-turut, Kepala BKKBN Minta Jajarannya Kerja Sesuai Protap
BKKBN
Bagikan artikel ini melalui
Oke