Bukan Hanya untuk Ekologi, Rehabilitasi Mangrove Dapat Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Kompas.com - 26/07/2021, 11:56 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Kegiatan Penanaman Bibit Mangrove oleh Masyarakat di Kepulauan Bangka Belitung.DOK. Humas BRGM Kegiatan Penanaman Bibit Mangrove oleh Masyarakat di Kepulauan Bangka Belitung.

KOMPAS.com – Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Hartono mengatakan, upaya percepatan rehabilitasi mangrove bukan hanya untuk memulihkan ekologi mangrove, tapi juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di areal hutan mangrove.

Hartono menyebutkan, lewat pemahaman ini BRGM menggunakan pendekatan padat karya melalui penanaman bibit mangrove dengan melibatkan masyarakat secara langsung.

“Kunci keberhasilan rehabilitasi mangrove adalah adanya keterlibatan masyarakat,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (26/7/2021).

Pasalnya, lanjutnya, masyarakat di areal mangrove berinteraksi secara langsung dan memiliki ketergantungan secara sosial dan ekonomi pada hutan mangrove.

Baca juga: BRGM Nyatakan Masyarakat Jadi Ujung Tombak Keberhasilan Rehabilitasi Mangrove

Ketergantungan tersebut karena fungsi ekologi mangrove, yaitu sebagai tempat berpijak aneka biota laut, penyerap polutan, mencegah intrusi air laut, mengikat sedimen, dan melindungi garis pantai dari abrasi dan tsunami.

Oleh karenanya, Hartono mengatakan, upaya percepatan rehabilitasi mangrove berbasis masyarakat penting dilakukan. Untuk itu, BRGM akan membangung Desa Mandiri Peduli Mangrove.

“Kami bentuk agar masyarakat diedukasi, diperkuat kelembagaannya, dan diberi akses untuk pendanaan dan kebijakan untuk mengelola ekosistem mangrove yang berkelanjutan,” tambahnya.

Untuk memastikan keberlanjutan upaya rehabilitasi ini, BRGM terus menyinergikan program rehabilitasi mangrove ini dengan berbagai pihak, seperti Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, pemerintah daerah, serta mitra.

Baca juga: Taman, Tahura, dan Kebun Raya Mangrove di Surabaya Ditutup Sementara

Selain itu, koordinasi dan sinkronisasi tersebut juga dilakukan untuk mendukung perencanaan makro dan mikro rehabilitasi mangrove di Indonesia.

Peringatan Hari Mangrove Sedunia

Lebih lanjut, Hartono mengajak kementerian, pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, akademisi, hingga masyarakat bekerja bersama untuk rehabilitasi dan perlindungan mangrove Indonesia dalam rangka memeringati Hari Mangrove Sedunia.

Dia menjelaskan, ekosistem mangrove di Indonesia sekitar 3,31 juta hektar ( ha) atau 24 persen dari total mangrove dunia.

Hal ini menjadikan Indonesia negara dengan sebaran mangrove terluas di dunia, sekaligus sebagai pengendalian perubahan iklim global.

Seperti diketahui, ekosistem mangrove memiliki kemampuan untuk menyimpan cadangan karbon 4-5 kali lebih besar dibandingkan hutan daratan.

Baca juga: BRGM Rehabilitasi Mangrove di 9 Provinsi, Habiskan Rp 1,5 Triliun

Oleh karena itu, upaya perlindungan dan pelestarian mangrove Indonesia penting dilakukan.

Sayangnya, sekitar 637.000 ha mangrove Indonesia masuk dalam kategori kritis karena terjadi perubahan alih fungsi mangrove, seperti konversi tambak illegal, perkebunan, pemukiman serta penebangan mangrove untuk kayu bakar dan bahan baku arang.

Luasnya kerusakan mangrove ini mendorong pemerintah Indonesia melakukan upaya rehabilitasi, salah satunya dengan menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2020.

Dalam hal ini, BRGM diamanatkan untuk melakukan percepatan rehabilitasi mangrove di sembilan provinsi prioritas, yaitu Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Utara, Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Papua, dan Papua Barat.

Luasan areal rehabilitasi mangrove yang akan dilakukan BRGM sekitar 637.000 ha sampai pada 2024. Pada 2021, target rehabilitasi mangrove BRGM seluas 43.000 ha dari 83.000 ha target nasional.

Baca juga: 10 Juta Bibit Mangrove Disiapkan untuk Rehabilitasi 27.244 Hektar Kawasan Ibu Kota Baru

Hartono menyampaikan pula, upaya percepatan rehabilitasi mangrove telah dimulai pada Mei sampai Juli 2021 melalui penanaman bibit mangrove pada areal mangrove seluas 10.016 hektar. Upaya ini masih akan terus dioptimalkan agar target tahunan tercapai.

Dia berharap, Hari Mangrove Sedunia yang diperingati setiap 26 Juli tersebut dapat menjadi memomentum untuk memperbarui komitmen penyelamatan mangrove Indonesia.

Harotono berharap upaya tersebut diiringi pengelolaan mangrove yang bijak dan keberlanjutan, tidak hanya untuk masyarakat Indonesia, tapi juga untuk dunia.

Terkini Lainnya
"YCFest2024", Anak Muda Bergerak Selamatkan Mangrove dan Gambut di Desa Lukit
Badan Restorasi Gambut & Mangrove RI
Manfaat Rehabilitasi Mangrove untuk Kesejahteraan Masyarakat Lewat Silvofishery 
Manfaat Rehabilitasi Mangrove untuk Kesejahteraan Masyarakat Lewat Silvofishery 
Badan Restorasi Gambut & Mangrove RI
Rehabilitasi Mangrove di Kaltara, Upaya Pemerintah Jaga Pantai dan Bantu Perekonomian Masyarakat
Rehabilitasi Mangrove di Kaltara, Upaya Pemerintah Jaga Pantai dan Bantu Perekonomian Masyarakat
Badan Restorasi Gambut & Mangrove RI
Sinergi Antarsektor, BRGM Gelar Sosialisasi Perencanaan dan Perlindungan Mangrove di Deli Serdang
Sinergi Antarsektor, BRGM Gelar Sosialisasi Perencanaan dan Perlindungan Mangrove di Deli Serdang
Badan Restorasi Gambut & Mangrove RI
Peringati HUT Kemerdekaan Indonesia, BRGM Ajak Masyarakat Jaga Lingkungan dan Kembangkan Ekonomi Hijau
Peringati HUT Kemerdekaan Indonesia, BRGM Ajak Masyarakat Jaga Lingkungan dan Kembangkan Ekonomi Hijau
Badan Restorasi Gambut & Mangrove RI
BRGM: Restorasi Permanen Jadi Solusi Pemulihan Ekosistem Gambut Berkelanjutan
BRGM: Restorasi Permanen Jadi Solusi Pemulihan Ekosistem Gambut Berkelanjutan
Badan Restorasi Gambut & Mangrove RI
Peringati Hari Lahan Basah, BRGM dan Kementerian LHK Tanam Pohon Serentak di 13 Provinsi
Peringati Hari Lahan Basah, BRGM dan Kementerian LHK Tanam Pohon Serentak di 13 Provinsi
Badan Restorasi Gambut & Mangrove RI
BRGM Bantu Cetak Generasi Unggul Melalui Magang Bersertifikat “Sobat Muda Gambut – Mangrove Tahun 2023”
BRGM Bantu Cetak Generasi Unggul Melalui Magang Bersertifikat “Sobat Muda Gambut – Mangrove Tahun 2023”
Badan Restorasi Gambut & Mangrove RI
BRGM Raih Predikat Badan Publik Informatif KIP 2023
BRGM Raih Predikat Badan Publik Informatif KIP 2023
Badan Restorasi Gambut & Mangrove RI
Inovasikan PRIMS, BRGM Raih Penghargaan Bhumandala Kanaka
Inovasikan PRIMS, BRGM Raih Penghargaan Bhumandala Kanaka
Badan Restorasi Gambut & Mangrove RI
10.000 Mangrove Ditanam di Sumut, BRGM Tekankan Pentingnya Partisipasi Masyarakat dalam Pemulihan Lingkungan
10.000 Mangrove Ditanam di Sumut, BRGM Tekankan Pentingnya Partisipasi Masyarakat dalam Pemulihan Lingkungan
Badan Restorasi Gambut & Mangrove RI
Kepala BRGM Hadiri Rakorsus Penanggulangan Karhutla sebagai Upaya Konsolidasi Multipihak
Kepala BRGM Hadiri Rakorsus Penanggulangan Karhutla sebagai Upaya Konsolidasi Multipihak
Badan Restorasi Gambut & Mangrove RI
Sejahterakan Masyarakat lewat Rehabilitasi Mangrove, Kepala BRGM Ajak PSM Kementerian LHK Kunjungi Kaltim
Sejahterakan Masyarakat lewat Rehabilitasi Mangrove, Kepala BRGM Ajak PSM Kementerian LHK Kunjungi Kaltim
Badan Restorasi Gambut & Mangrove RI
Restorasi Gambut Perlu Dilanjutkan untuk Cegah Karhutla di Lahan Gambut
Restorasi Gambut Perlu Dilanjutkan untuk Cegah Karhutla di Lahan Gambut
Badan Restorasi Gambut & Mangrove RI
BRGM Gandeng Kementerian LHK dan BPLHK Gelar Pelatihan untuk Petani Gambut Sumatera dan Kalimantan
BRGM Gandeng Kementerian LHK dan BPLHK Gelar Pelatihan untuk Petani Gambut Sumatera dan Kalimantan
Badan Restorasi Gambut & Mangrove RI
Bagikan artikel ini melalui
Oke