KOMPAS.com – Deputi Bidang Edukasi Sosialisasi Partisipasi dan Kemitraan Badan Restorasi Gambut (BRG) Myrna A Safitri mengatakan, pihaknya tengah melindungi dan menjaga lahan gambut, baik yang disebabkan manusia atau alam.
Dalam tiga tahun ini, salah satu kerja nyata BRG dan masyarakat dalam melindungi lahan adalah menguatkan program revitalisasi ekonomi bagi masyarakat di desa-desa gambut.
Saat ini, BRD tengah mendampingi 525 Desa Peduli Gambut (DPG) guna memaksimalkan penguatan kapasitas pelaku usaha mikro kecil menengah ( UMKM) dan Badan Usaha Milik Desa ( Bumdes) di desa-desa gambut.
Pernyataan itu Myrna sampaikan saat memberikan sambutan Pelatihan Online Pengembangan Pemasaran Produk Desa Peduli Gambut, Rabu (22/7/2020).
Baca juga: Walhi: Pemulihan Ekosistem Gambut Tak Bisa Tanpa Evaluasi Industri dan Konsesi
Dia menyebut, pembinaan kepada Sumber Daya Manusia (SDM) di perdesaan gambut tersebut semata untuk mengembalikan fungsi hidrologis gambut.
Untuk itu, upaya perlindungan ekosistem gambut bagi Kelompok Masyarakat (Pokmas), Kelompok Usaha Bersama (Kube) dan Bumdes di kawasan gambut dilakukan dengan cara pendampingan.
Myrna menjelaskan, dengan pola tersebut, masyarakat merasa memiliki dan bertanggung jawab terhadap lahan gambut. Sebab, bahan produksi UMKM atau Bumdes berada di lahan gambut.
Puncaknya, lanjut dia, masyarakat tidak lagi membuka lahan dengan cara membakar dan perekonomian rumah tangga makin meningkat.
Baca juga: Bisa Edukasi Masyarakat Tak Bakar Lahan Gambut, BRG Dinilai Tetap Dibutuhkan
“Pelatihan ini menjadi bukti BRG serius mendampingi UMKM-Bumdes dalam memberikan nilai tambah produk ekonomi dari gambut,” kata Myrna dalam keterangan tertulis.
Pada era modern seperti saat ini pun para pelaku UMKM di desa peduli gambut belum banyak yang beradaptasi dengan pasar digital.
Oleh sebab itu, kerja sama BRG-Bukalapak.com salah satu tujuannya adalah agar produk UMKM dan Bumdes dikenal khalayak luas.
Menurut dia, dunia maya saat ini adalah pasar yang baik dan efektif untuk menjual produk usaha.
“Ekonomi tak akan berjalan jika tidak ada pasar yang baik,” kata Myrna.
Baca juga: Food Estate dan Kilas Balik Proyek Lahan Gambut Sejuta Hektar
Adapun, pemulihan ekosistem gambut melalui revitalisasi ekonomi tersebut sesuai dengan tugas dan fungsi BRG, yakni tercapainya tiga sasaran restorasi.
Sasaran tersebut, yakni, pertama, pemulihan hidrologi, vegetasi, dan daya dukung sosial-ekonomi ekosistem gambut yang terdegradasi.
Kedua, melakukan perlindungan ekosistem gambut bagi penyangga kehidupan. Ketiga, melakukan penataan ulang pengelolaan ekosistem gambut secara berkelanjutan.
Selain itu, pengelolaan ekosistem gambut bertujuan untuk mencapai multi-manfaat, yaitu manfaat ekonomi, sosial, dan ekologi.
Sementara itu, rumusan program yang menjadi tanggung jawab BRG adalah program fasilitasi dan koordinasi restorasi gambut di tujuh provinsi.
Baca juga: Badan Restorasi Gambut: Riau Provinsi Paling Rawan Kebakaran Hutan dan Lahan
Sasaran yang ingin dicapai dari pelaksanaan program adalah percepatan pemulihan ekosistem gambut di tujuh provinsi untuk memberikan pemanfaatan yang berkelanjutan bagi kepentingan ekonomi, sosial, dan ekologi.