KOMPAS.com – Lembaga Administrasi Negara (LAN) menekankan pentingnya Corporate University (Corpu) dalam skala nasional untuk memecahkan permasalahan lintas sektoral secara cepat dan efektif.
Hal itu didasari oleh keberhasilan Corpu di sejumlah BUMN dan Kementerian Keuangan dalam meningkatkan kompetensi aparatur sipil negara ( ASN) di instansi lainnya. Corpu di tingkat instansi pertama kali didirikan oleh PLN pada 2012. Inisiatif serupa dilakukan oleh Telkom pada tahun yang sama. Kementerian Keuangan pun kemudian mengambil langkah yang sama.
“Mengingat potret ASN saat ini belum sesuai harapan, 34,57 persen PNS mempunyai kompetensi dan potensi rendah, kualitas kinerja dan integritas masih rendah, serta tidak sesuainya program bangkom (pengembangan kompetensi) dengan kebutuhan organisasi dan tujuan pembangunan nasional,” kata Kepala LAN Adi Suryanto dalam keterangan tertulis yang diterima oleh Kompas.com.
Baca juga: Rekrutmen CPNS 2019 Segera Dibuka, Ini 7 Tahap Daftar Online SSCASN
Hal tersebut disampaikan Adi saat membuka Seminar Nasional ASN Corporate University yang mengusung tema “Akselerator Pengembangan Kompetensi ASN untuk Mencapai Tujuan Pembangunan Nasional” di Kantor LAN Veteran pada Selasa (29/10/2019) lalu.
Sebanyak 735 instansi di bidang pengembangan ASN masih bekerja secara sektoral untuk mengembangkan SDM di instansinya sendiri. Ke depannya, ASN Corporate University diharapkan menjadi wadah untuk mengintegrasikan perencanaan pengembangan SDM dalam skala nasional.
Sesuai arahan Presiden Joko Widodo
Sementara itu, Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian PAN dan RB Setiawan Wangsaatmaja menyampaikan bahwa ASN Corpu juga merupakan implementasi dari arahan Presiden Joko Widodo terkait pembangunan SDM dan penyederhanaan birokrasi.
Baca juga: Pidato Presiden, Jokowi Sampaikan 5 Program Kerja Utamanya di Masa Mendatang
Hasil rekrutmen ASN periode 2014-2019 menunjukkan sebanyak 13,35 persen di antaranya merupakan generasi millennial. Berdasarkan data ini, dibutuhkan sekitar 1.191 kelas per tahun untuk mengembangkan kompetensinya.
“Kita bisa menggunakan ASN Corpu yang nanti materinya juga harus sudah tersedia untuk belajar mandiri dan model pembelajaran lainnya sebagai sistem pembelajaran terpadu yang tidak bersandar pada classical method,” lanjut Setiawan.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Umum Kementerian Keuangan Heni Kartikawati pun membagikan pengalamannya terkait pembentukan Kemenkeu Corpu.
Berdasarkan pengalaman Heni, performance management system serta pemahaman akan esensi, alasan, dan konsekuensi sebuah perubahan adalah kunci untuk proses ini.
Dari sisi BUMN, Vice President Learning Department Strategy and Monitoring PT Mandiri (Persero) Tbk Rini Yuliastati pun turut membagikan pengalamannya.
“Kami mulai bertransformasi dari tactical learning ke integrated learning, bukan hanya mengisi gap, tapi juga mengukur capaian tertentu berdasarkan best practice-nya,” tutur Rini.
Meski awalnya Mandiri Corpu masih bergabung dengan divisi SDM, komitmen para pimpinannya berhasil mewujudkan Mandiri Corpu untuk program pengembangan kompetensi yang terintegrasi.