KOMPAS.com - Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati menyampaikan tiga tantangan pengelolaan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) jelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah (H), yaitu ketersediaan suplai, kelancaran distribusi, dan keamanan.
"Perlu diperhatikan ketersediaan suplai menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 H. Suplai yang ada, khususnya biosolar dan pertalite harus diupayakan bisa ditambah," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (31/3/2023).
Pernyataan tersebut Erika sampaikan saat mendampingi Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) melakukan kunjungan kerja (kunker) spesifik dalam rangka pemantauan pasokan BBM menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 H di Terminal BBM Panjang PT Pertamina (Persero), Bandar Lampung, Provinsi Lampung, Kamis (30/3/2023).
Perihal kelancaran distribusi, ia mengimbau agar pihaknya mempersiapkan stok BBM lebih awal dari tenggat waktu yang ditentukan. Hal ini guna mengantisipasi kemungkinan cuaca ekstrem di lapangan atau daerah tujuan distribusi.
"Meskipun suplai tersedia, belum tentu situasi di lapangan aman. Mengingatkan adanya pulau-pulau yang kemungkinan terdampak cuaca ekstrem atau cuaca buruk, sehingga perlu diantisipasi dengan menyiapkan stok lebih awal," imbuh Erika.
Untuk pengelolaan hilir migas, kata dia, faktor keamanan dan keselamatan harus dijaga dengan cermat dan tepat, guna meminimalisasi kejadian yang tidak diharapkan.
“Mohon belajar dari pengalaman,” ucap Erika.
Sementara itu, Anggota Komite BPH Migas Basuki Trikora Putra menjelaskan, antisipasi faktor keamanan dan jaminan pasokan sangat penting dilakukan, khususnya untuk LPG di wilayah Bengkulu.
“Antisipasi tersebut bertujuan untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat dengan baik,” ucapnya.
Baca juga: Empat Berhala Utama yang Disembah Masyarakat Arab Jahiliyah
Pada kesempatan yang sama, Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto menjelaskan bahwa kunjungan pihaknya kali ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan energi dalam momentum Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1444 H.
Ketersediaan energi tersebut, kata dia, seperti BBM dan listrik yang andal dan terjangkau.
“Kami hadir untuk memastikan dalam momentum Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri," tutur Sugeng.
Ia mengungkapkan bahwa energi menjadi kebutuhan dasar bagi manusia.
Oleh karena itu, kata Sugeng, semua pihak wajib menjaga situasi pengelolaan energi agar tetap kondusif.
“Kita semua harus menjaga situasi tetap kondusif, menyangkut ketersediaan energi,” jelasnya.
Baca juga: Arus Mudik Diprediksi Meningkat, Pertamina Siaga Penuhi Kebutuhan Energi Masyarakat
Menanggapi pernyataan tersebut, Direktur Utama (Dirut) Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution mengatakan, pihaknya siap mendistribusikan BBM pada Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 H.
Tak hanya distribusi, kata dia, Pertamina juga siap dalam mengendalikan BBM bersubsidi, salah satunya melalui metode quick response (QR) code.
Sebagai informasi, kunjungan kerja tersebut juga dihadiri Anggota Komite BPH Migas Yapit Sapta Putra, Direktur BBM Sentot Harijady Bradjanto Tri Putro, Anggota Komisi VII DPR RI Willy Midel Yoseph, dan Direktur Jenderal (Dirjen) Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM) Jisman Hutajulu.
Selain mereka, hadir pula Sekretaris Direktorat Jenderal (Ditjen) Migas Setyorini Tri Hutami, Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Tata Kelola Hilir Migas Mulyono, Corporate Secretary PT Pertamina (Persero) Brahmantya Satyamurti Poerwadi, serta Direktur Manajemen Pembangkitan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) Adi Lumakso.