KOMPAS.com - Puncak arus libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 diperkirakan akan menyebabkan lonjakan kebutuhan energi, yang harus diantisipasi secara menyeluruh.
Untuk itu, pengamanan infrastruktur energi dan transportasi menjadi bagian penting dari persiapan sektor energi.
Direktur Manajemen Risiko PT Pertamina Patra Niaga (PPN) Rahman Pramono Wibowo menyampaikan bahwa puncak arus libur Natal diperkirakan akan terjadi pada Selasa (24/12/2024), sedangkan puncak arus balik diprediksi pada Selasa (28/12/2024).
“Meskipun pelaksanaan Satuan Tugas (Satgas) Nataru merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap tahun, namun selalu ada tantangan berbeda dalam setiap tahunnya,” ucapnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (20/12/2024).
Pernyataan tersebut disampaikan Rahman dalam Konferensi Pers Pembukaan Posko Nasional Sektor Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nataru 2024/2025 di Kantor Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Jakarta, Kamis (19/12/2024).
Baca juga: Dukung Swasembada Energi, PHE Temukan Sumber Daya Gas Bumi 1,8 TCF di Sulawesi Tengah
Agar distribusi energi tidak terganggu, Executive General Manager PPN Regional Sulawesi Fanda Chrismianto mengungkapkan bahwa PT Pertamina (Persero) telah memetakan lokasi-lokasi yang membutuhkan perhatian khusus, seperti Manado, Toraja, dan Mamasa.
Selain itu, kata dia, dilakukan juga pengamanan di jalur perlintasan orang dan barang, serta lokasi pusat perayaan Nataru.
“Selama periode Satgas Nataru, konsumsi bahan bakar minyak ( BBM) di Sulawesi diperkirakan akan naik hingga 7,8 persen, sedangkan gas oil meningkat 1,3 persen. Kemudian, liquefied petroleum gas ( LPG) subsidi dan nonsubsidi diprediksi naik 1,3 persen, dan avtur diproyeksikan mengalami kenaikan 3,1 persen,” ucap Fanda.
Pernyataan tersebut disampaikan Fanda mewakili PT Pertamina MOR I-VIII dalam rapat bersama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN dan BPH Migas. Kegiatan ini dipimpin oleh Ketua Posko Nasional Sektor ESDM Nataru 2024/2025 sekaligus Kepala BPH Migas Erika Retnowati melalui video conference, Kamis.
Baca juga: Raih 539.039 Suara, Yulius-Victor Unggul pada Pilkada Sulut 2024
Pada kesempatan tersebut, PLN Sulawesi Utara (Sulut) mengonfirmasi kesiapan mereka dalam menghadapi periode Nataru, dengan memperkirakan beban puncak sistem kelistrikan pada Rabu (25/12/2024).
Pihak PLN memastikan bahwa cadangan listrik yang tersedia cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama libur Nataru.
Selain itu, untuk memastikan kelancaran pasokan listrik, peralatan pendukung seperti genset dan mobil bergerak juga disiapkan di lokasi-lokasi VIP, termasuk gereja, bandara, dan terminal.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Posko Nasional Sektor ESDM Nataru Erika Retnowati menegaskan pentingnya menjaga pasokan listrik agar masyarakat dapat merayakan Nataru tanpa gangguan.
Baca juga: 9 Cara agar Liburan Jadi Lebih Tenang Tanpa Gangguan Pekerjaan
Dalam hal distribusi energi, Pertamina juga telah menyiapkan Regular Alternative Emergency (RAE) Supply untuk memastikan aliran BBM dan LPG tetap terjaga meskipun terjadi bencana atau hambatan di lapangan.
Di sisi lain, terkait dengan potensi bencana geologi, pengamatan terhadap aktivitas gunung berapi juga menjadi perhatian.
Pengamat Gunung Api Gunung Awu di Kabupaten Sangihe, Sulut, melaporkan bahwa saat ini status gunung tersebut berada pada level siaga (level 3).
Meskipun ada peningkatan aktivitas gempa vulkanik di kawasan tersebut, laporan rutin yang dilakukan empat kali sehari tetap menunjukkan perkembangan terkendali.
Baca juga: Diterjang Abrasi, Jalur Sikka-Flores Timur Nyaris Putus
Sementara itu, Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), berada pada level 4, dengan tingkat kegempaan yang cukup tinggi, meskipun ada penurunan aktivitas dibandingkan sebelumnya.
Selain itu, wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara juga melaporkan pasokan BBM yang dalam keadaan aman dengan infrastruktur yang siap siaga.
Puncak arus mudik Natal 2024 diperkirakan akan terjadi antara Minggu (22/12/2024) hingga Rabu (25/12/2024), sedangkan puncak arus balik Tahun Baru 2025 diprediksi pada Minggu (29/12/2024) hingga Rabu (31/12/2022).
Baca juga: Pasca-Jatuhnya Assad, Waspada Arus Balik Teroris ke Suriah
Melalui hasil koordinasi virtual tersebut, Erika menyampaikan optimisme terkait ketersediaan pasokan energi dan kesiapan mengantisipasi bencana geologi.
"InsyaAllah, dengan persiapan yang matang, semua pihak telah siap mengamankan pasokan BBM, listrik, serta mengantisipasi bencana geologi. Semoga Nataru 2024/2025 ini berjalan dengan lancar tanpa gangguan atau bencana," tuturnya.