KOMPAS.com – Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi ( BPH Migas) Yapit Saptaputra mendorong pemuda Indonesia untuk berperan aktif dalam mewujudkan ketahanan energi di Tanah Air.
Hal itu dia sampaikan saat menjadi pembicara dalam acara yang digelar Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP GMNI) di Sekolah Kader Pejuang Energi Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), Sabtu (18/3/2023).
“Pendistribusian energi di Tanah Air harus didistribusikan secara adil dan merata serta mengacu pada aspek 4A, yakni availability (ketersediaan), affordability (keterjangkauan), accessibility (aksesibilitas), dan acceptability (penerimaan),” ujar Yapit dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (19/3/2023).
Pada kesempatan tersebut, pria lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Trisakti itu juga menjelaskan bahwa kenaikan harga energi internasional merupakan salah satu dampak invasi Rusia ke Ukraina.
Baca juga: Pastikan Distribusi BBM Subsidi Tepat Sasaran, BPH Migas Gelar Sosialisasi Aturan di NTT
Sebagai informasi, market share ekspor batu bara Rusia, berada pada level 17,8 persen. Angka ini menempatkan Rusia sebagai pengekspor batu bara terbesar ketiga di dunia.
Kemudian, Rusia juga menduduki peringkat tiga dalam ekspor minyak bumi global dengan market share 12,1 persen dan peringkat dua pengekspor gas alam dengan market share 16,6 persen.
Sementara itu, Ketua Umum DPP GMNI Arjuna Putra Aldino mengatakan, invasi Rusia ke Ukraina mengakibatkan sektor energi mengalami fluktuasi, baik dari aspek harga maupun ketersediaan.
Berkaca pada kondisi tersebut, Yapit serta Arjuna berharap, pemuda Indonesia dapat menjawab seluruh tantangan pengelolaan energi di Tanah Air dan menjadi salah satu mitra BPH Migas dalam mengawasi distribusi bahan bakar minyak (BBM) nasional.
Baca juga: BPH Migas Dorong Pertamina Tingkatkan Penerapan Subsidi Tepat Solar Bersubsidi
Untuk diketahui, Sekolah Kader Pejuang Energi memiliki target untuk memberikan rekomendasi kebijakan di sektor energi kepada pemangku kepentingan dan pendampingan pemuda desa sadar energi.
Di samping itu, GMNI juga akan terjun langsung untuk mengawal dan menyebarluaskan kebijakan energi pemerintah di berbagai wilayah, termasuk kebijakan hilir migas, seperti Program BBM 1 Harga.