KOMPAS.com - Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Yapit Sapta Putra mengatakan, pihaknya senantiasa memberikan masukan dan saran kepada para pengawas di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum ( SPBU).
Masukan dan saran tersebut dilakukan guna meningkatkan pengamanan dan mitigasi jika terjadi tindakan kecurangan penggunaan dan penyaluran bahan bakar minyak ( BBM) subsidi oleh oknum-oknum tertentu.
“Operator dan pengawas SPBU merupakan garda terdepan untuk mencegah terjadinya penyelewengan distribusi BBM subsidi,” ujar Yapit dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Jumat (14/7/2022).
Selain itu, lanjut dia, masyarakat saat ini juga bisa berperan aktif apabila melihat indikasi kecurangan pada BBM subsidi dengan mengirimkan chat ke helpdesk BPH Migas di nomor 0812-3000-136.
Baca juga: Jika Pembelian BBM Subsidi Tak Dibatasi, Potensi Terjadi Over Kuota Besar
Pernyataan tersebut Yapit sampaikan saat melakukan tinjauan lapangan BBM bersama Komite BPH Migas Abdul Halim di Pekanbaru, Riau (12/7/2022).
Pada kesempatan tersebut, Abdul Halim memastikan bahwa distribusi BBM subsidi tidak mengalami kendala.
BPH Migas, kata dia, juga melakukan pengawasan terhadap adanya indikasi penyalahgunaan BBM subsidi di beberapa SPBU.
“Kami mendapatkan informasi bahwa ada beberapa SPBU yang melakukan kecurangan terhadap BBM subsidi,” ucap Abdul.
Baca juga: Tak Bisa Akses MyPertamina, Masyarakat Disarankan Datang ke SPBU untuk Pendataan Kendaraan
Sebagai tindak lanjut, ia menurunkan Tim Pengawasan BPH Migas bersama dengan Tim Pertamina Patra Niaga untuk melakukan cek lapangan secara langsung terhadap indikasi penyelewengan ke beberapa SPBU.
Dari pengecekan lapangan itu, Abdul mengklaim, pihaknya tidak menemukan penyelewengan terhadap pendistribusian BBM Subsidi. Bahkan, stok BBM juga dipastikan aman.
Selain melakukan pengawasan lapangan, Komite BPH Migas juga mendampingi kunjungan kerja (kunker) reses Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) ke Kilang Pertamina RU II Dumai.
Sebagai informasi, BPH Migas mencatat realisasi Bio Solar B30 regional Sumbagut hingga Juni 2022 sebesar 8.445 Kilo Liter ( KL) per hari.
Baca juga: Kunjungi Kemendagri, BPH Migas Minta Adanya Pengawasan Distribusi BBM Subsidi
Dari pendapatan Juni 2022 diketahui penjualan mengalami kenaikan 108 persen dibanding pada 2021 yang hanya memiliki realisasi sebesar 7.882 KL per hari.
Sementara itu, untuk realisasi Pertalite hingga Juni 2022 sebesar 11.621 KL per hari. BBM jenis ini juga mengalami kenaikan penjualan sebesar 128 persen dibandingkan pada 2021, yaitu 9082 KL per hari.