KOMPAS.com - Selama Natal dan tahun baru ( Nataru), Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) selaku penanggung jawab posko nasional sektor Energi dan Sumber Daya Mineral ( ESDM) bertugas mengawasi posko nasional.
Untuk itu, BPH Migas melakukan berbagai upaya seperti kunjungan dan koordinasi untuk memastikan ketersediaan pasokan BBM, listrik, dan LPG.
Menteri ESDM Arifin Tasrif langsung meninjau posko nasional sektor ESDM di Kantor BPH Migas, Jakarta Selatan, Senin (23/12/2019).
Untuk memastikan kondisi ketenagalistrikan, Arifin melakukan video conference (vicon) dengan PT PLN wilayah Nusa Tenggara Timur, Sumatera Bagian Utara, Papua, Maluku, dan Maluku Utara.
Baca juga: Pertamina Minta BPH Migas Atur Tata Cara Penjualan BBM di SPBU
Dalam vicon itu, Arifin meminta kondisi kelistrikan terus dipantau dan tidak ada pemadaman listrik, terutama di daerah yang mayoritas penduduknya merayakan Natal.
Arifin juga meminta PLN mengonversi pembangkit dengan gas dan mengembangkan pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT) seperti hydro dan biomasa yang potensinya dimiliki Papua dan Papua Barat.
Selanjutnya, Arifin, Fanshurullah, dan Djoko, melakukan vicon dengan Pusat Komando dan Kendali (Puskodal) kantor pusat PT Pertamina, serta Posko Nataru di PT Pertamina MOR V dan VII guna memastikan ketersediaan pasokan BBM.
Hasilnya, sejauh ini penyaluran BBM tidak ada kendala berarti.
Baca juga: BPH Migas Minta Digitalisasi Nozel Dilengkapi Identifikasi Konsumen
Vicon juga dilakukan dengan posko antisipasi bencana geologi di Badan Geologi Bandung, Pos pengamat Gunung Agung, Gunung Bromo, dan Gunung Sinabung.
Dari vicon tersebut, diketahui Gunung Agung dan Gunung Sinabung dalam keadaan siaga. Masyarakat di sekitar lokasi pun diimbau tetap waspada dan tidak melakukan kegiatan pada radius 3 hingga 4 kilometer dari puncak gunung/kawah.
Setelah melakukan vicon, Arifin bersama Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa dan Pelaksana TUgas (Plt) Dirjen Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto memberikan konferensi pers kepada awak media.
Baca juga: BPH Migas Tetapkan Kuota BBM Subsidi dan Khusus Tahun 2020, Ini Besarannya
Pada konferensi pers tersebut, Arifin menyampaikan kondisi dari hasil kunjungan dan vicon.
“Di Bromo ada kendala-kendala tremor, tapi itu sudah dilakukan peringatan untuk menjauhi puncak sejauh radius 1 kilometer,” kata Arifin, dalam keterangan tertulis (24/12/2019).
Arifin pun berharap, pihak-pihak terkait juga turut bersinergi dalam menjamin sektor ESDM.
“kita harap PLN, Pertamina, dan dinas-dinas terkait bisa saling kerja sama, memberikan informasi, dan berkoordinasi dalam posko Nataru dengan BPH Migas sebagai penanggung jawab,” kata Arifin.
Baca juga: BPH Migas Gandeng Pemda dan Polda Awasi Distribusi BBM
Sementara itu, Fanshurullah mengatakan jika pada H-5 Nataru, terjadi kenaikan penggunaan avtur sebesar 58 persen.
Menurut dia, hal tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomian masyarakat.
Selain di BPH Migas, Tim Posko Nasional Sektor ESDM juga melakukan monitoring lapangan di setiap pulau Indonesia.
“BPH Migas juga melibatkan Komisi VII DPR RI untuk turun ke lapangan,” kata Fanshurullah.
Baca juga: Masuki Puncak Mudik Nataru, Pertamina Antisipasi Pasokan BBM dan LPG
Pada kesempatan tersebut, ia juga menyampaiakn pelaksanaan digitalisasi nozel.
“Kami meminta PT Pertamina dapat menerapkan sistem identifikasi konsumen dan volume pembelian pada digitalisasi nozel SPBU dengan nomor polisi,” kata Fanshurullah.
Hadir pula dalam kunjungan tersebut, Komite BPH Migas Sumihar Panjaitan, M Ibnu Fajar, M Lobo Balia, Direktur BBM BPH Migas Patuan Alfon, Sekretaris BPH Migas Bambang Utoro, dan Sekretaris Badan Geologi Antonius Ratdomopurbo.