KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ( BNPT) menggelar publikasi Outlook Indonesia Knowledge Hub on Counter Terrorism and Violent Extremism (I-KHub CT/VE) 2024 dan Peta Jalan Komunikasi Strategis Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme (Komstra PE).
Adapun publikasi tersebut berisi hasil riset yang berfokus pada penilaian risiko penyalahgunaan ruang siber untuk aktivitas ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme.
Agenda tersebut bertempat di Auditorium Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas), Selasa (3/12/2024).
Kepala BNPT Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi (Pol) Eddy Hartono mengatakan bahwa riset tersebut memiliki fokus penelitian berupa aksi jaringan terorisme di ruang siber yang masif tanpa adanya pertanda aksi terorisme yang nyata.
"Saat ini tidak terjadi serangan diatas permukaan, tetapi selama lima tahun terakhir di ruang siber digital ini menjadi wadah atau tempat bagi jaringan teror melakukan rekrutmen, propaganda hingga pendanaan terorisme,” katanya dalam keterangan tertulis, Selasa.
Riset tersebut, lanjut dia, menjadi penguatan konsistensi dalam pencegahan secara komprehensif yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan.
“Ini menjadi keyword bagi kita, agar kita konsisten melakukan pencegahan bersama kementerian/lembaga (K/L) dan seluruh stakeholder," imbuhnya.
Selain itu, Eddy juga berharap supaya Peta Jalan Komunikasi Strategis dapat menjadi rujukan bagi seluruh pemangku kepentingan dalam melakukan langkah strategis pencegahan aksi terorisme.
Baca juga: Menpan-RB Bahas Penguatan OTK bersama Kepala BNPT
"Harapannya ini bisa menjadi rujukan K/L dalam melakukan langkah strategis dengan menyasar pada masyarakat, penyintas terorisme dan pelaku serta keluarganya," ujarnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Politik dan Keamanan (Polkam) Budi Gunawan mengapresiasi langkah BNPT atas peluncuran Outlook I-KHub CT/VE serta Peta Jalan Komunikasi Strategis.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga kewaspadaan mengingat serangan siber sangat berbahaya.
"Kita tetap harus ingat bahwa ancaman di ruang siber merupakan senjata pemusnah, serangan yang sama bahayanya dengan serangan bom nuklir," ucapnya.
Baca juga: Laksanakan 132 RAN PE, Kepala BNPT: Bukti Negara Hadir Cegah Ekstremisme
Budi berpesan agar K/L senantiasa bersinergi dalam mencegah penyalahgunaan ruang siber, memperkuat kapasitas, hingga mengimplementasikan Peta Jalan Komunikasi Strategis.
"Kemudian, mengintensifkan kontra narasi dan kontra propaganda, hingga mengimplementasikan Peta Jalan Komunikasi Strategis penanggulangan terorisme secara menyeluruh," tambahnya.
Perlu diketahui, publikasi Outlook I-KHub merupakan komitmen BNPT dalam memproduksi analisis strategis dan mengembangkan kajian terorisme berbasis riset guna menunjang kebijakan dan program penanggulangan terorisme yang tepat sasaran, berdampak, dan berkelanjutan.
Hal tersebut ditujukan bagi seluruh komponen negara baik pusat maupun daerah serta unsur masyarakat sipil yang aktif mendukung upaya pencegahan dan penanggulangan terorisme yang sejalan dengan Undang-undang (UU) Nomor 5 Tahun 2018 dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 77 Tahun 2019.
Baca juga: Profil dan Harta Kekayaan Kepala BNPT Irjen Eddy Hartono