KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ( BNPT) Komisaris Jenderal Polisi (Komjen Pol) Eddy Hartono mengungkapkan bahwa BNPT akan terus mendukung pengembangan generasi muda agar tetap memelihara nilai-nilai budaya kearifan lokal.
Menurutnya, hal itu penting agar budaya Indonesia tidak tergerus oleh pengaruh budaya asing yang menyimpang.
"Youth of Indonesia (YoI) adalah salah satu wadah untuk mengembangkan generasi muda. Ke depan, kami siapkan agendanya agar nilai-nilai kearifan lokal di daerah terpelihara dengan baik sehingga tidak tergerus budaya-budaya lain yang tidak sesuai dengan budaya kita," jelas Eddy dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (17/10/2024).
Pernyataan tersebut disampaikan Eddy dalam kegiatan Youth of Indonesia (YoI) yang diadakan oleh Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Barat (Jabar), di Aula Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di Bandung, Rabu (16/10/2024).
Baca juga: Tindaklanjuti Kebijakan Pengelolaan Sampah, Pemkab Bandung Tinjau TPS di Pasar Baleendah
Kepala BNPT ke-7 itu juga menambahkan bahwa kegiatan tersebut melibatkan berbagai pihak, termasuk UPI, unsur forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda), komando daerah militer (kodam), dan Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT.
Melalui agenda tersebut diharapkan dapat meminimalisir potensi terpaparnya generasi muda oleh paham radikal terorisme melalui penekanan pada nilai-nilai kebudayaan.
"Penangkalan terhadap radikalisasi terorisme melalui kerja sama dengan menekankan nilai-nilai kebudayaan Indonesia diharapkan dapat mereduksi paham intoleran radikal terorisme, sehingga generasi muda tidak lagi terpapar paham tersebut," tutur Eddy.
Baca juga: Dipanggil Prabowo, Raffi Ahmad Diminta Bantu Generasi Muda, Bidang Kreatif, dan Seni
Sebagai tuan rumah acara, Wakil Rektor UPI Profesor Doktor (Dr) Didi Sukyadi mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut sangat penting, terutama karena melibatkan mahasiswa dan siswa yang merupakan kelompok rentan terhadap paham-paham radikal terorisme.
"Ini adalah kegiatan yang sangat penting untuk melibatkan mahasiswa dan siswa SMA sederajat dalam upaya mencegah terorisme," ujarnya.
Didi juga menekankan bahwa terorisme merupakan ancaman yang dapat menyerang siapa saja, di mana saja, dan kapan saja.
Baca juga: Gelar Silaturahmi Kebangsaan, BNPT Serukan Perdamaian bagi Penyintas dan Mantan Pelaku Terorisme
Oleh karena itu, kata dia, generasi muda perlu meningkatkan kesadaran tentang penyebaran paham-paham tersebut yang dapat masuk melalui berbagai saluran, termasuk smartphone.
"Kita harus memahami bahwa terorisme tidak hanya menyerang fisik, tetapi juga dapat menyerang hati kita. Paham ini bisa datang dari berbagai arah, bahkan dari genggaman tangan kita melalui ponsel yang kita pegang," ucap Didi.