KOMPAS.com – Deputi Bidang Kerja Sama Internasional Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ( BNPT) Andhika Chrisnayudhanto menjelaskan bahwa Bali Work Plan bertujuan untuk memerangi ancaman dan serangan terorisme di kawasan Association of Southeast Asian Nations ( ASEAN).
“Jadi dampak baik dari pelaksanaan Bali Work Plan ini menunjukkan bahwa ASEAN itu tingkat ancaman terorismenya berkurang,” katanya melalui siaran pers, Jumat (27/9/2024).
Hal tersebut disampaikan Andhika dalam rangkaian kegiatan The 4th Bali Work Plan Multi-Sectoral Task Force (MTF) Meeting dan The 4th ASEAN Partners Meeting for the Implementation of the Bali Work Plan 2019-2025 di Bali, Kamis (26/9/2024).
Andhika menyoroti beberapa isu penting yang muncul di kawasan ASEAN, seperti radikalisasi melalui media online, meningkatnya keterlibatan perempuan dalam aksi terorisme, serta radikalisasi di kalangan pemuda.
Baca juga: BNPT Ingatkan Gen Z Pentingnya Implementasi Nilai-nilai Pancasila untuk Lawan Radikalisme
" Ancaman terorisme masih nyata. Mereka (kelompok teror) terus berupaya menemukan cara untuk meneruskan agenda dan memperluas jaringan. Sangat penting bagi kita untuk bekerja sama dan merumuskan strategi," ujarnya.
Lebih lanjut, Andhika menyampaikan, sebanyak 63 aksi yang tersebar dalam empat pilar utama telah diimplementasikan oleh badan sektoral ASEAN, mitra dialog atau pembangunan, entitas Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), serta organisasi internasional yang relevan.
Empat pilar tersebut berfokus pada pencegahan radikalisasi dan ekstremisme kekerasan, penanggulangan radikalisasi dan penguatan program deradikalisasi, penegakan hukum dan penguatan legislasi nasional terkait pencegahan radikalisasi dan ekstremisme kekerasan, serta kemitraan serta kerja sama di tingkat kawasan.
Baca juga: Gelar Silaturahmi Kebangsaan, BNPT Serukan Perdamaian bagi Penyintas dan Mantan Pelaku Terorisme
Terkait keberlanjutan Bali Work Plan, fokus kerja sama akan ditingkatkan pada sejumlah prioritas diantaranya pencegahan konflik dan dialog, hak asasi manusia (HAM), pemberdayaan pemuda dan perempuan, kesetaraan gender, pendidikan, serta komunikasi strategis khususnya di dunia maya.
Perlu diketahui, The 4th Bali Work Plan Multi-Sectoral Task Force (MTF) Meeting dan The 4th ASEAN Partners Meeting for the Implementation of the Bali Work Plan 2019-2025 diselenggarakan oleh Senior Official Meeting on Transnational Crime (SOMTC-Indonesia) yang diketuai oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).
Dalam menjalankan agenda itu, Polri bekerja sama dengan BNPT. Acara ini juga didukung oleh ASEAN-United States Agency for International Development (USAID) Partnership Program.
Baca juga: Resmi Nakhodai BNPT, Eddy Hartono Akan Pertahankan “Zero Terrorist Attack” di RI
Pada kesempatan itu pula, pemerintah Indonesia juga menyelenggarakan ASEAN-United Kingdom (UK) Regional Workshop Series on Counter-Terrorism and Violent Extremism (CTVE) yang merupakan kolaborasi yang selaras dengan implementasi Bali Work Plan 2019-2025.