KOMPAS.com – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ( BNPT) Republik Indonesia senantiasa hadir melindungi warga negara Indonesia (WNI) yang berada di luar negeri. Salah satunya lewat “Kegiatan Pencegahan Terorisme melalui Diseminasi” di Wilayah Kerja Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Warsawa, Polandia, Jumat (9/8/2024).
Kepala BNPT RI Komjen Pol Prof Dr H Mohammed Rycko Amelza Dahniel, MSi, menjelaskan bahwa peningkatan ketahanan WNI, termasuk diaspora Indonesia yang berada di Warsawa, dalam melawan ideologi kekerasan dilakukan dengan cara penguatan terhadap nilai-nilai kebangsaan dan persatuan.
"Ketahanan terhadap ideologi kekerasan harus ditingkatkan. Upaya bersama ini kami lakukan dengan terus memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan persatuan," ucapnya dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Minggu (11/8/2024).
Rycko menjelaskan, pola kerja kelompok pengusung kekerasan untuk merusak Indonesia dilakukan dengan cara menyerang keyakinan generasi muda, dan bahkan kaum perempuan.
Baca juga: Siapkan Pengamanan HUT Ke-79 RI di IKN, BNPT Tinjau Posko dan Personel
“(Mereka) tidak bisa merusak Indonesia melalui serangan bom. Namun, mereka lebih dulu menyerang keyakinan generasi penerus bangsa. Ibu atau perempuan sebagai pendidik anak-anak juga dihancurkan melalui keyakinannya terlebih dahulu," paparnya.
Menurut Rycko, generasi muda rentan terpapar ideologi kekerasan karena sejumlah faktor. Beberapa di antaranya adalah minim pemahaman tentang sejarah Indonesia dan pendidikan wawasan kebangsaan serta pembelajaran mengenai budi pekerti, termasuk dalam aspek toleransi, belum optimal.
Maka dari itu, peningkatan kualitas pendidikan sangat dibutuhkan.
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia (Duta Besar LBBP RI) untuk Republik Polandia, Anita Lidya Luhulima, menyambut baik kegiatan peningkatan ketahanan tersebut.
"Kami menyambut baik upaya peningkatan ketahanan ini melalui diseminasi di wilayah kerja KBRI Warsawa kepada diaspora yang berasal dari berbagai profesi, baik pekerja maupun pelajar, yang tergabung dalam Persatuan Pelajar Indonesia (PPI)," ujarnya.
Menurutnya, Indonesia melalui BNPT RI telah mampu menangani isu transnasional tanpa mengaitkannya dengan suatu identitas tertentu.
"Indonesia melalui BNPT RI juga berhasil menyeimbangkan antara pendekatan keras dan lunak dalam penanggulangan terorisme tanpa melanggar hak asasi manusia (HAM)," puji Anita.
Baca juga: Kuatkan Strategi Deradikalisasi dan Pemutusan Kekerasan, BNPT Akan Lakukan Evaluasi Kebijakan
Pada kegiatan tersebut, turut dibahas pula rencana Indonesia dan Polandia untuk menjajaki kerja sama bilateral melalui penyusunan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) terkait penanggulangan terorisme.
Upaya peningkatan resiliensi itu tidak hanya untuk melindungi WNI, tetapi juga untuk mencegah aksi terorisme serta menguatkan peran Indonesia sebagai negara yang menjunjung perdamaian dan anti-kekerasan.
Sebagai informasi, pada kegiatan tersebut, Kepala BNPT RI juga melakukan ramah tamah dengan WNI di Warsawa.