KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mewakili Pemerintah Indonesia menekankan pentingnya semangat multilateralisme melalui kerja sama internasional dalam penanggulangan terorisme.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam konferensi Global Security Forum (GSF) 2024 yang berlangsung di Doha, Qatar, Senin (20/5/2024) hingga Rabu (22/5/2024). Kegiatan ini mengangkat tema Strategic Competition: The Complexity of Interdependence.
Deputi Bidang Kerja Sama Internasional BNPT Andhika Chrisnayudhanto menegaskan bahwa Indonesia percaya pada semangat multilateralisme dalam mengatasi ancaman terorisme.
Baca juga: BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran
"Multilateralisme telah diadvokasi oleh Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) dengan disahkannya Strategi Penanggulangan Terorisme Global yang berfokus pada pencegahan terorisme, memperkuat kerja sama internasional, dan meningkatkan kapasitas nasional untuk mengatasi ancaman terorisme,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (24/5/2024).
Andhika juga menekankan akan perlunya sebuah “agenda bersama" dengan terus meningkatkan kerja sama internasional guna menghadapi ancaman terorisme.
“Kerja sama internasional akan selalu menjadi prasyarat terwujudnya perdamaian, keamanan, stabilitas dan kesejahteraan global,” saat Andhika menyampaikan pandangannya dalam sesi high-level remarks delegasi Indonesia yang diwakili BNPT.
Pada kesempatan yang sama, Perdana Menteri (PM) sekaligus Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani menekankan bahwa menghadapi ancaman keamanan global yang saling berhubungan memerlukan peningkatan kerja sama internasional dan partisipasi aktif dalam lingkup multilateral.
Baca juga: Zulkifli Hasan Ajak Mendag di Anggota APEC Perkuat Sistem Perdagangan Multilateral
Pada kesempatan yang sama, Perdana Menteri (PM) sekaligus Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani menekankan bahwa dalam menghadapi ancaman keamanan global yang saling berhubungan, diperlukan peningkatan kerja sama internasional dan partisipasi aktif dalam lingkup multilateral.
“Salah satunya, melalui GSF 2024 ini, sebagai platform untuk berbagi informasi, praktik baik dan mencari solusi bersama,” ucap pejabat nomor dua di Qatar itu.
Konferensi GSF 2024 yang dibuka oleh mempertemukan pejabat tinggi pemerintah, diplomat, komunitas intelijen, pelaku industri, akademisi, dan jurnalis untuk membahas berbagai isu keamanan global.
Baca juga: Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran
Selain terorisme, konferensi tersebut juga membahas topik-topik penting lainnya, seperti manajemen rantai pasokan, perubahan iklim sebagai pengganda ancaman, keamanan energi, teknologi esensial seperti semikonduktor canggih, ketahanan pangan, praktik penyanderaan oleh aktor negara dan non-negara, serta dampak peristiwa Gaza terhadap keamanan global.
Kegiatan GSF 2024 merupakan agenda tahunan yang diadakan oleh The Soufan Center, sebuah organisasi non-profit independen yang menghasilkan penelitian, analisis, dan dialog strategis terkait kebijakan luar negeri dan tantangan keamanan global, termasuk penanggulangan ekstremisme berbasis kekerasan dan terorisme.