KOMPAS.com – Wakil Duta Besar Selandia Baru Dr Giselle Larcombe memuji program deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ( BNPT).
Pujian itu disampaikan saat Dr Giselle mengunjungi Kantor BNPT di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu (8/5/2024). Menurut Giselle, soft approach yang diusung BNPT dalam program deradikalisasi bisa dicontoh oleh negara lain di dunia.
“Sesuatu yang saya pikir inovatif dan patut menjadi contoh bagi dunia,” kata Dr Giselle Larcombe dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (9/5/2024).
Pada kunjungan tersebut, Dr Giselle didampingi Atase Kepolisian Selandia Baru Paul Laurence Borell. Kunjungan delegasi ini disambut langsung oleh Kepala BNPT Komjen Pol Prof H Mohammed Rycko Amelza Dahniel, MSi.
Baca juga: Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi
Kepala BNPT pun mengajak delegasi dan jajarannya untuk meninjau kegiatan pembinaan rutin narapidana terorisme atau warga binaan pemasyarakatan yang sedang berlangsung. Rombongan juga berkesempatan melihat Lapas Khusus Kelas IIB Sentul.
Rycko menyampaikan bahwa program deradikalisasi merupakan upaya pembinaan dalam rangka mendukung proses reintegrasi warga binaan untuk kembali ke masyarakat.
"Pembinaan ini dilakukan demi mendukung proses reintegrasi warga binaan pada saat kembali ke masyarakat," jelas Rycko.
Kepala BNPT juga menekankan bahwa kerja sama kedua negara perlu terus ditingkatkan dalam rangka membangun resiliensi masyarakat.
“Kita harus melindungi masyarakat dengan membangun resiliensi serta membangun ketahanan kawasan terhadap radikalisasi,” ujar Rycko.
Rycko menambahkan, salah satu gejala penguatan sel-sel terorisme tampak dari peningkatan indoktrinasi di kalangan perempuan, anak, dan remaja. Paham atau ideologi ekstrem ini dapat diputus dengan pengetahuan serta kewaspadaan masyarakat terhadap bahaya terorisme.
Baca juga: BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi