KOMPAS.com – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan memberikan penghargaan kepada fasilitas kesehatan ( faskes) yang paling berkomitmen terhadap mutu pelayanan bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
“Adapun untuk penilaian Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama ( FKTP) diikuti oleh 21.969 dan untuk Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) diikuti oleh 2.240 rumah sakit,” ujar Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris.
Hal tersebut diungkapkan Fachmi saat menghadiri kegiatan pertemuan daring dengan manajemen faskes seluruh Indonesia, Rabu (14/10/2020).
Fachmi menjelaskan, cara FKTP menerapkan protokol kesehatan di era Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) menjadi tolak ukur dalam penilaian untuk penghargaan FKTP paling berkomitmen dalam pelaksanaan JKN.
Baca juga: Benjolan di Payudara Perempuan Ini Harus Dioperasi, Untung Ada JKN-KIS
Misalnya, dilihat dari angka pemanfaatan antrean online terkoneksi Mobile JKN, respon time dokter dalam konsultasi tidak langsung melalui Mobile JKN Faskes, serta tersedianya prosedur dan sarana pelayanan dalam Covid-19.
Lebih lanjut Fachmi mengatakan, penilaian juga diberikan pada upaya FKTP menjaga status kesehatan peserta yang berisiko Covid-19 dengan persentase peserta Program Rujuk Balik (PRB) aktif melakukan kontak.
“Selain itu, penilaian dilihat dari kinerja FKTP, yaitu rata-rata rasio rujukan dan angka kontak Kapitasi Berbasis Kinerja (KBK), serta mutu FKTP dilihat dari nilai Walk Through Audit (WTA) atau Kesan Pesan Peserta,” kata Fachmi, seperti dalam keterangan tertulisnya yang Kompas.com terima.
Sementara itu, lanjut Fachmi, variabel penilaian untuk rumah sakit ( rs) adalah mencakup profil kompetensi rs, evaluasi pelaksanaan kerja sama dan komitmen mutu pelayanan serta indeks kepatuhan dan indeks hasil survei WTA.
Baca juga: Khawatir Osteoarthesis Istri Tak Kunjung Sembuh, Pria Ini Manfaatkan JKN-KIS
“Penilaian juga difokuskan pada pengelolaan sistem antrean, display tempat tidur perawatan dan display tindakan operasi yang terhubung Mobile JKN sebagai bagian dari keterbukaan informasi kepada masyarakat,” ujarnya.
Hal ini pun harus sesuai dengan 10 komitmen peningkatan layanan di tahun 2020. Selain itu, penilaian yang tak kalah penting adalah bagaimana rs dalam memberikan pelayanan terhadap pasien Covid-19.
Berikut FKTP paling berkomitmen dalam terhadap mutu pelayanan bagi peserta JKN-KIS menurut BPJS Kesehatan:
1. Kategori Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas): Puskesmas Tapaktuan, Tapaktuan
2. Kategori Klinik Pratama: Klinik Sayang Keluarga, Sleman
3. Kategori Dokter Praktik Mandiri: Dr. Aminah, Barabai
4. Kategori Dokter Gigi: Drg. Rinawati, Magelang
5. Kategori RS Pratama: RS Pratama Kubu, Klungkung
Baca juga: Cegah Masalah Tumbuh Kembang Bayi dengan Rutin Periksa ke Faskes
Sementara itu, untuk Rumah Sakit terdiri dari lima kategori yaitu:
1. Kategori RS Tipe A: RS Dr. Soetomo, Surabaya
2. Kategori RS Tipe B: Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof Dr. Margono Soekarjo, Purwokerto
3. Kategori RS Tipe C: Rumah Sakit Umum (RSU) Hermina Tangkubanprahu, Malang
4. Kategori RS Tipe D: RSU Muhammadiyah Siti Aminah, Tegal
5. Kategori RS dengan Profil Kompetensi Pelayanan Terbaik JKN Tahun 2020: Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta
Selain sebagai bentuk apresiasi, penghargaan tersebut adalah upaya BPJS Kesehatan dalam mendorong faskes untuk berkomitmen menjaga kualitas pelayanan kepada peserta JKN-KIS.
“Terlebih saat ini dunia kesehatan tengah disibukkan dengan kondisi pandemi Covid-19 dan masuk pada era AKB. Maka dari itu, layanan kesehatan yang diterima peserta JKN-KIS baik di FKTP maupun FKRTL harus tetap optimal,” ujar Fachmi.
Pada kesempatan tersebut, Fachmi turut menyampaikan terima kasih kepada tenaga kesehatan yang telah berjuang di garda terdepan dalam menghadapi pandemi Covid-19.
“Terkait tantangan saat ini, meski berada dalam kondisi pandemi Covid-19 pelayanan yang diberikan tentu harus sesuai dengan protokol kesehatan,” kata Fachmi.
Adapun hal ini sebagaimana yang harus diterapkan dalam masa AKB di masa pandemi seperti sekarang.
“Penerapan protokol kesehatan pada masa AKB ini diharapkan mampu memberikan perlindungan kepada masyarakat yang datang ke faskes dari penyebaran Covid-19,” ujar Fachmi.
Baca juga: Ibu Ini Bersyukur JKN-KIS Tanggung Biaya Cuci Darah Suaminya
Fachmi menambahkan, adanya pandemi Covid-19 bukanlah menjadi alasan bagi seluruh ekosistem JKN-KIS untuk berhenti berkomitmen meningkatkan mutu layanan kepada masyarakat, terutama di fasilitas kesehatan.
Justru, lanjut Fachmi, dengan adanya pandemi Covid-19 ini, faskes berperan besar dalam memberikan edukasi kepada masyarakat untuk senantiasa menerapkan protokol kesehatan di era adaptasi kebiasaan baru ini.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Republik Indonesia (RI), Muhadjir Effendi mengungkapkan saat ini pemerintah terus berupaya memenuhi kebutuhan layanan kesehatan masyarakat.
“Pemerintah juga berupaya agar masyarakat terus dapat menjalankan protokol kesehatan,” ujar Muhadjir.
Baca juga: Divonis Dokter Harus Operasi Caesar Karena Eklampsia, Ibu Ini Manfaatkan Layanan JKN-KIS
Menteri Muhadjir sempat berbincang kepada pemenang penghargaan yaitu Puskesmas Tapaktuan dan RS Dr. Soetomo Surabaya.
Ia turut memberikan pesan dan semangat bagi seluruh tenaga kesehatan baik di FKTP maupun di FKRTL untuk terus memberikan upaya terbaik bagi masyarakat.
“Kami sangat mengapresiasi apa yang dilakukan faskes baik di FKTP ataupun rs agar tetap terus inovatif dalam mengembangkan layanan-layanannya. Khususnya dalam upaya pelayanan terhadap pasien Covid-19. Semoga dapat menular ke faskes lain,” kata Muhadjir.
Muhadjir juga berpesan agar seluruh manajemen faskes baik FKTP maupun RS untuk memperhatikan keselamatan para tenaga kesehatan, utamanya saat menangani pasien Covid-19.
Menurut Muhadjir, angka kematian akibat pasien Covid-19 di Indonesia cukup tinggi, sehingga penting untuk menjaga keselamatan tenaga medis agar dapat terus mengobati pasien lain.
Baca juga: Peserta JKN-KIS Bisa Cicil Tunggakan Iuran Lewat Kartu Kredit BRI
“Tenaga kesehatan khususnya para dokter harus mengutamakan kesehatan dan keselamatan diri sendiri dahulu, baru dapat dengan optimal menyelamatkan atau mengobati pasien,” tegasnya.
Bukan hanya RS Dr. Soetomo, lanjut Muhadjir, tetapi juga seluruh faskes yang hadir saat ini diminta betul pelayanan dan perhatian kepada tenaga dokter,
“Karena jika ada satu orang tenaga medis utamanya dokter yang tidak selamat maka perannya tidak tergantikan,” kata Muhadjir.