KOMPAS.com - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi ( BPH Migas) aktif mendorong pembangunan infrastruktur gas bumi dan memastikan pasokan melalui pipa dengan harga yang bersaing. Langkah ini sejalan dengan peningkatan pemanfaatan sumber energi gas bumi di sektor industri dan rumah tangga.
Sebagai upaya tersebut, anggota Komite BPH Migas Wahyudi Anas mengatakan bahwa BPH Migas mendukung pembangunan interkoneksi jaringan pipa gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap I dan II, yang terhubung dengan pipa transmisi Gresik-Semarang.
"Pembangunan ini bertujuan untuk menyediakan dan menyalurkan gas bumi kepada industri dan masyarakat,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (23/8/2024).
Pernyataan tersebut disampaikan Wahyudi dalam kunjungan lapangannya ke Metering Regulating Station (MRS) di Kawasan Industri Tambak Aji, Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Rabu (21/8/2024).
Baca juga: Demo Ricuh Imbas Gas Air Mata di Semarang, Sejumlah Mahasiswa Dilarikan ke RS
Ia mengungkapkan bahwa pendistribusian gas bumi melalui pipa di tengah transisi energi saat ini mempermudah akses energi dengan harga kompetitif.
Selain itu, Wahyudi mencatat pula adanya nilai tambah setelah beralih dari sistem compressed natural gas (CNG) ke pipa yang terhubung dengan ruas transmisi Cisem Tahap I, dengan pasokan gas bumi berasal dari lapangan Jambaran Tiung Biru (JTB).
"Perubahan ini mendukung investor di sektor industri dalam memenuhi kebutuhan mereka dan meningkatkan pemerataan distribusi energi gas bumi di Jateng," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, anggota Komite BPH Migas Harya Adityawarman mendukung upaya badan usaha untuk memperluas jangkauan konsumen gas bumi yang akan memanfaatkan integrasi pipa Cisem Tahap I.
Baca juga: Akselerasi SPBE: Pembentukan INA Digital dan Upaya Cepat Integrasi Layanan Publik Digital
“Perlu adanya master plan untuk pembangunan pipa distribusi gas bumi sebagai langkah berkelanjutan dalam memaksimalkan pemanfaatan gas yang mengalir melalui pipa Cisem, baik untuk masyarakat maupun industri,” ujarnya.
Pada hari yang sama, BPH Migas melakukan kunjungan ke Kawasan Industri Kendal (KIK) Jateng, untuk memastikan kelancaran penyaluran gas bumi kepada konsumen industri.
Wahyudi Anas menjelaskan bahwa manfaat dari penyaluran gas bumi dirasakan langsung oleh konsumen di kawasan industri tersebut.
Baca juga: 20 Kawasan Industri Dunia Targetkan Dekarbonisasi, 2 dari Indonesia
“Penggunaan gas bumi tidak hanya mendukung produksi tetapi juga berjalan tanpa gangguan, sehingga operasional perusahaan dapat berjalan dengan baik,” ujarnya.
Wahyudi menambahkan bahwa minimnya kendala, mulai dari pemasangan instalasi hingga penyaluran gas melalui pipa, membuat konsumen merasa lebih aman.
Jaringan pipa distribusi gas bumi yang dikelola oleh PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) di Jateng kini melayani Pembangkit Listrik Tambak Lorok, 32 sektor industri di Kawasan Industri Demak-Semarang, Kawasan Industri Tambak Aji, Kawasan Industri Wijaya Kusuma, KIK, dan Kawasan Industri Batang, serta sekitar 12.587 pelanggan jaringan gas (jargas) rumah tangga di Kota Semarang.
Baca juga: Sebanyak 26 Mahasiswa di Semarang Terluka Akibat Ricuh Aksi Demo Tolak Revisi UU Pilkada
Sebagai informasi, dalam kunjungan tersebut juga hadir anggota Komite BPH Migas Eman Salman Arief, Iwan Prasetya Adhi, dan Saleh Abdurrahman, serta Area Head PT PGN Tbk Area Semarang Sugianto Eko Cahyono.