KOMPAS.com – Badan Pengatur Hilir (BPH) Minyak dan Gas Bumi (migas) berhasil meraih penghargaan tertinggi dalam kategori Manajemen Energi Bangunan Gedung pada penghargaan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Energy Awards (AEA) 2022.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengucapkan selamat kepada seluruh pemenang, salah satunya BPH yang berhasil meraih penghargaan manajemen energi bangunan gedung.
“Selamat kepada seluruh pemenang atas pencapaian yang luar biasa di tahun ini. Pertahankan prestasi ini dan terus bekerja dengan baik,” kata Menteri Arifin dalam keterangan pers yang diterima oleh Kompas.com, Jumat (16/9/2022).
Hal tersebut dikatakan oleh Menteri Arifin saat menghadiri acara penghargaan ASEAN Energy Awards (AEA) 2022 yang merupakan rangkaian kegiatan ke-40 ASEAN Minister on Energy Meeting (AMEM) and ASEAN Energy Business Forum yang digelar secara virtual di Kamboja, Kamis (15/9/2022).
Baca juga: BPH Migas dan SKK Migas Sebut Optimalisasi Gas Bumi di Jatim dan Jateng Butuh Dukungan Pemda
Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengatakan, prestasi yang diperolehnya itu merupakan bukti komitmen BPH dalam melaksanakan praktik-praktik efisiensi dan konservasi energi demi mencapai target penurunan emisi.
Menurutnya, penghargaan energi tersebut merupakan upaya untuk mendorong dan mewujudkan pengakuan atas partisipasi ragam sektor dalam pengembangan energi kawasan.
“Keberhasilan penghargaan ini merupakan salah satu upaya kami untuk mengelola gedung berbasis manajemen energi, dengan gedung BPH Migas pada 2021 total konsumsi energinya turun mencapai 31,97 persen atau 20 persen lebih besar dari target manajemen mengacu pada baseline 2018,” ujar Erika.
Erika menjelaskan, penerapan manajemen energi sejak 2018 di Gedung BPH Migas telah secara konsisten berhasil menurunkan signifikansi konsumsi energi dari total 1.252.392 kilowatt hour (kWh) per tahun.
Baca juga: BPH Migas: Menaikkan Harga Pertalite Pilihan Sulit, dan Harus Dipertimbangkan dengan Tepat
“Penerapan ini rupanya berhasil menurunkan signifikansi konsumsi energi pada 2018 dari total 1.252.392 kWh per tahun berkurang menjadi 851.973 kWh per tahun pada 2021,” jelas Erika.
Sebagai informasi, ASEAN Energy Awards merupakan kegiatan tahunan ASEAN yang telah dilaksanakan sejak 2000.
Adapun kegiatan ini diselenggarakan oleh ASEAN Center of Energy (ACE) di bidang energi baru terbarukan dan konservasi energi dalam rangka mempromosikan pemanfaatan energi baru terbarukan serta penerapan efisiensi dan konservasi energi di tingkat regional ASEAN.
AEA terbagi menjadi tiga kategori, yaitu ASEAN Coal Awards, ASEAN Energy Efficiency and Conservation Best Practices Awards, dan ASEAN Renewable Energy Project Awards.
Baca juga: Lewat Gas Expo 2022, BPH Migas dan SKK Migas Optimalkan Pemanfaatan Gas Bumi Nasional
Selanjutnya, ASEAN Energy Efficiency and Conservation Best Practices Awards terdiri atas tiga sub kategori. Pertama, Energy Efficient Buildings and Green Building yang bertujuan untuk mempromosikan kesadaran tentang efisiensi energi di gedung dan untuk mendorong partisipasi sektor swasta.
Kedua, Zero Energy Building (ZEB) yang bertujuan untuk mempercepat pergerakan ZEB di negara-negara ASEAN dan untuk mempromosikan serta mempercepat implementasi ZEB serta evaluasi penerapan ZEB dalam penurunan emisi karbondioksida (CO2).
Ketiga, Energy Management in Buildings and Industries yang bertujuan untuk mempromosikan dan menyebarluaskan praktik terbaik dalam manajemen energi yang ditunjukkan atau diterapkan di gedung dan industri di negara anggota ASEAN.