Implementasi Perpres RAN PE Turunkan Aksi Teror, BNPT Gelar RAN PE Awards

KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ( BNPT) menggelar ajang RAN Awards 2024 di Jakarta, Senin (19/8/2024).

Penghargaan itu diberikan kepada pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah yang telah mengimplementasikan Peraturan Presiden (Perpres) Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme ( RAN PE) untuk periode 2020-2024.

Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menjelaskan, pelaksanaan RAN PE periode pertama membuahkan hasil yang baik. Salah satunya penurunan serangan aksi teror dan membaiknya indeks Indonesia dalam Global Terrorism Index. 

Capaian tersebut merupakan hasil dari kolaborasi yang baik dan memberikan harapan besar bagi Indonesia, khususnya dalam penanggulangan ekstremisme di Tanah Air.

“Ini adalah bukti nyata kolaborasi seluruh pemangku kepentingan dalam melawan ekstremisme dan memberikan harapan besar dalam penanggulangan ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme di Indonesia,” kata Ma’ruf Amin yang hadir dalam RAN PE Awards 2024. 

Baca juga: BNPT RI Tingkatkan Ketahanan WNI di Polandia dalam Melawan Ideologi Kekerasan

Kepala BNPT Rycko Amelza Dahniel mengatakan, pelaksanaan RAN PE periode pertama di tingkat pusat maupun daerah telah membawa sejumlah capaian yang baik. Bahkan, capaian-capaian itu berkontribusi besar dalam mewujudkan Indonesia yang aman dan damai.

“Empat tahun capaian RAN PE memiliki arti yang sangat penting dalam mewujudkan Indonesia yang aman,” ujarnya dalam siaran persnya, Senin.

Rycko mengatakan, implementasi RAN PE juga memperkuat toleransi dan membangun ketahanan warga. 

“Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi positif dan komitmen dalam pelaksanaan RAN PE 2020-2024,” katanya.

Adapun apresiasi RAN PE Awards diberikan kepada berbagai pihak yang berkomitmen dan berkontribusi dalam penanggulangan ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme di Indonesia.

DOK. Humas BNPT Kepala BNPT Rycko Amelza Dahniel dalam ajang RAN Awards 2024 yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Jakarta, Senin (19/8/2024).

Baca juga: Siapkan Pengamanan HUT Ke-79 RI di IKN, BNPT Tinjau Posko dan Personel

Dalam RAN PE AWARDS 2024 edisi perdana ini, terdapat enam kategori penerima penghargaan. 

Untuk Kategori Inisiator dan Berkomitmen dalam Pelaksanaan RAN PE, penghargaan diberikan kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam), Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Provinsi Lampung, Provinsi Banten, Provinsi Kalimantan Selatan, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bogor, Kabupaten Garut, Kabupaten Purwakarta, dan Kabupaten Lampung Tengah.

Pada Kategori Program Inovatif dan Berkelanjutan, penghargaan diberikan kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA), Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban, Provinsi Sulawesi Tengah, Wahid Foundation, Asian Muslim Action Network (AMAN) Indonesia, Yayasan Empatiku, dan SETARA Institute.

Kategori berikutnya, yakni Kategori Inspiratif dan Berdampak Nyata, dianugerahkan kepada Kementerian Agama (Kemenag), Kota Surakarta, Peace Generation, Yayasan Prasasti Perdamaian (YPP), dan Pusat Kajian Radikalisme dan Deradikalisasi (PAKAR).

Penghargaan Kategori Komitmen Gender Perspektif dalam RAN PE diberikan kepada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Working Group on Women on Preventing and Countering Violent Extremism (WGWC), Society Against Radicalism and Violent Extremism Indonesia (SERVE).

Baca juga: Jaga Kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia, BNPT Audit Standar Minimum Pengamanan di Gereja Katedral Jakarta

Penghargaan Kategori Inisiator Kolaborasi Multipihak jatuh kepada Provinsi Jawa Timur, Provinsi Jawa Barat, dan International NGO Forum on Indonesian Development (INFID).

Sementara itu, penghargaan Mitra Pembangunan diberikan kepada USAID Harmoni, UN Women, Australia-Indonesia Partnership for Justice (AIPJ2), UNODC, UNDP, dan Uni Eropa.