KOMPAS.com – Pada 2016 silam, Bahroji (58) warga Kampung Pasar, RT 002/RW001 Desa Citeureup, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten tidak tahu penyakit yang dia idap.
Bahroji hanya tahu kepalanya sering mengalami sakit yang tak kunjung sembuh. Makanya, dia dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Berkah Pandeglang dan disarankan menjalani operasi bedah kepala.
“Kalau operasi di RSUD Berkah pada tahun 2016 lupa nama penyakitnya apa. Operasinya katanya bedah kepala," ungkapnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (20/11/2020).
Untuk berobat, pria yang sehari-hari bekerja sebagai wiraswasta ini mengaku, menggunakan fasilitas dari Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang diselenggarakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial ( BPJS) Kesehatan.
"Saya sering pakai BPJS Kesehatan, kalo berobat biasanya di Klinik Alinda Husada sebagai fasilitas kesehatan utama,” tuturnya kepada reporter Rabu, (11/11/2020).
Baca juga: Lewat Aplikasi P-Care, BPJS Kesehatan Pastikan Vaksinasi Covid-19 Bakal Berjalan Lancar
Bahroji juga mengatakan, dia sudah empat tahun menjadi peserta JKN-KIS dari segmen pekerja bukan penerima upah (PBPU) atau mandiri kelas 3.
Di usianya yang tidak muda lagi dan kondisi kesehatan yang semakin menurun, baginya menjadi peserta JKN-KIS adalah hal yang wajib.
Kendati dirinya tinggal tidak pusat kota, namun ia tetap dapat mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik berkat keikutsertaannya sebagai peserta JKN-KIS.
Bahroji mengatakan, meski menjadi peserta kelas tiga, tidak ada pelayanan yang berbeda dari peserta kelas 1, kilas 2 maupun pasien umum.
Pelayanan yang dia dapatkan selama berobat sangat baik dan memuaskan sehingga dirinya mengajak kepada masyarakat yang belum bergabung menjadi peserta JKN-KIS untuk segera mendaftarkan diri.
Baca juga: Apresiasi Pejuang Pencegahan Covid-19, BPJS Kesehatan Berikan Tepuk Tangan Selama 56 Detik
"Alhamdulillah tidak ada pelayanan yang dibeda-bedakan, pelayanannya baik dan memuaskan. Operasi juga gratis, tidak diminta bayaran lagi. Saya sangat terbantu memiliki kartu JKN-KIS," ujarnya.
Di akhir perbincangan Bahroji berharap agar BPJS Kesehatan terus mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Dengan begitu, BPJS Kesehatan dapat menjaga eksistensinya demi memberikan manfaat kepada seluruh masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan.