KOMPAS.com - Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur (Jatim) Emil Elestianto Dardak meminta pustakawan menjadi humanis.
Pasalnya, saat ini inklusi sosial tidak lagi menekankan pustakawan mengurusi buku melainkan dengan pelibatan komunitas-komunitas.
"Jadilah pustakawan yang humanis. Bukan sekedar knowledge collection, tapi knowledge organizer," ucap Emil seperti dalam keterangan tertulisnya, Rabu (4/12/2019).
Wagub Emil mengatakan itu saat memberikan pembekalan kepada 1.000 peserta Peer Learning Meeting Nasional Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial ' Literasi untuk Kesejahteraan' di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (3/12/2019).
Baca juga: Perpustakaan Masa Kini Tak Lagi Harus Dikunjungi tapi Mengunjungi
Di kesempatan yang sama Emil juga mengatakan perpustakaan di masa depan harus lebih banyak memberikan ruang kolaborasi.
Tujuannya supaya perpustakaan bisa bertahan di era gempuran teknologi digital saat ini.
Ia mencontohkan di berbagai negara yang maju pendidikannya justru menempatkan perpustakaan sebagai bangunan dibanggakan.
"Kodrat manusia adalah makhluk sosial sehingga ruangan yang terbuka melahirkan kolaboratif," ungkap Emil seperti dalam keterangan tertulisnya, Rabu (4/12/2019).
Baca juga: Pustakawan Masa Kini Harus Mampu Layani Kebutuhan Milenial
Wagub Emil mengakui bahwa persoalan literasi tidak bisa ditangani Perpustakaan Nasional (Perpusnas) sendiri maupun dinas perpustakaan yang berada di provinsi, kabupaten atau kota.
"Tapi Perpusnas dan dinas perpustakaan daerah bisa menjadi penggerak literasi," ujar Emil Dardak. (PERPUSNAS/WARA MERDEKAWATI)